SIAGAINDONESIA.ID : Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc menghadiri Apel Komandan Satuan (AKS) TNI AD TA 2022, yang di buka secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., bertempat di Gedung Lily Rochly Akademi Militer Magelang, Kamis kemarin (23/6/22).
Apel Komandan Satuan diikuti oleh 747 peserta terdiri dari Danrem, Dandim, Aster Kotama dan Balakpus, Dansat, dan Lemdik, serta calon Dansat ini mengusung Tema “Melalui Apel Komandan Satuan TNI AD TA 2022, Kita Wujudkan Unsur Pimpinan yang Berkarakter, Inovatif dan Responsif dalam Rangka Membentuk Prajurit TNI AD yang Profesional”.
Dalam pengarahannya, Kasad menyampaikan, bahwa sebagai Komandan Satuan harus mengambil peran sebagai pemimpin yang memiliki kapabilitas dan karakter sehingga dapat menjawab tantangan di era perubahan saat ini.
“Pemimpin itu adalah peran, untuk menjawab tantangan saat ini maka kita harus berperan menjadi seorang pemimpin yang memberikan dampak positif bagi satuan, anak buah dan masyarakat,” kata Kasad.
Kasad menyampaikan beberapa penekanan kepada prajurit TNI AD dalam pelaksanaan tugas, pertama memiliki naluri intelijen dan pengamanan. Kedua, menguasai medan operasi, tipologi wilayah, serta karakteristik kemampuan lawan. Ketiga, melakukan revisi terhadap doktrin yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi saat ini. Keempat, lakukan pembinaan dan pengembangan personel untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Kelima, membantu menyukseskan program Pemerintah terutama tentang pangan, menurunkan angka kemiskinan dan menyejahterakan petani.
“Kebijakan-kebijakan TNI AD, seperti melakukan pemenuhan kebutuhan operasi khususnya perlengkapan perorangan, senjata, transportasi dan kebutuhan operasi lainnya, serta upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit serta keluarganya, seperti pengadaan susu serdadu yang diberikan secara periodik, pengadaan perumahan bagi prajurit,”ujarnya.
Mengakhiri pengarahannya, Kasad menekankan agar para Komandan Satuan memiliki kepekaan terhadap kondisi prajuritnya, karena prajurit TNI AD merupakan aset yang harus dibina dan dikembangkan untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
“Untuk itu, kalian harus berani dalam mengambil keputusan dan jangan takut akan kegagalan,” tegas Kasad.