Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili

Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili

Desember 7, 2023

Bahayanya Memilih Presiden Nir Gagasan

Desember 7, 2023
Awas, Ada RUU Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Oleh Presiden

Awas, Ada RUU Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Oleh Presiden

Desember 7, 2023

Youtube

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

1.5k VIEWS
September 4, 2023
    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    1.5k VIEWS
    September 3, 2023
      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      1.5k VIEWS
      November 19, 2022
        Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili
        Berita

        Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili

        by redaksi
        Desember 7, 2023
        0
        1.4k

        SIAGAINDONESIA.ID Pada Rabu 6 Desember 2023, Petisi 100 Penegak Daulat Rakyat kembali melakukan pertemuan Silaturahmi dan Konsolidasi di Gedung PDHI...

        Read more

        Bahayanya Memilih Presiden Nir Gagasan

        Desember 7, 2023
        1.4k
        Awas, Ada RUU Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Oleh Presiden

        Awas, Ada RUU Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Oleh Presiden

        Desember 7, 2023
        1.4k

        REKAYOREK

        Pilihan Redaksi Rek

        Tjokroaminoto, De Ongekroonde Van Java

        29 Jun 2023

        Festival Peneleh, Sebuah Langkah Pengembangan Wisata Berbasis Sejarah,…

        28 Jun 2023

        Memahami Hukum Adat Nuwo Tuho Masyarakat Lampung Pepadun

        3 Jul 2023

        Mencari Pengampunan, Slowanderer Gaet Fahem Lepas Single…

        28 Jun 2023
        Kamis, Desember 7, 2023
        siagaindonesia.id
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast
        No Result
        View All Result
        siagaindonesia.id
        No Result
        View All Result
        Home Opini

        Pemilu 2024 Pertarungan Oligarki dan Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat

        by redaksi
        November 27, 2022
        Reading Time: 3 mins read
        A A
        Kerusakan Indonesia di Usia Ke 77 Semakin Menuju Titik Nadir

        Prihandoyo Kuswanto. Foto: ist

        494
        SHARES
        1.4k
        VIEWS
        Share on FacebookShare on Twitter

        Oleh: Prihandoyo Kuswanto

        JIKALAU kita semua menghargai perjuangan bapak-bapak bangsa, menghargai apa yang telah dihasilkan di dalam perjuangannya, menghargai kemerdekaan bangsa Indonesia dan dengan berjuang menegakkan tujuan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, jika DPR, MPR, Partai politik tidak lagi peduli terhadap kerusakan negara ini, mari kita galang rakyat untuk mengembalikan tatanan mula NKRI yang berbasis pada “AMANAT PENDERITAAN RAKYAT”.

        Amandemen UUD 1945 ternyata berdampak sangat luas terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Amandemen bukan saja merubah ketatanegaraan tetapi lebih jauh telah memporak porandakan nilai-nilai dan dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak ada lagi pemimpin negeri ini yang mengerti apa itu “Amanat Penderitaan Rakyat“, apalagi mengerti bahwa pemimpin adalah pengemban amanat penderitaan rakyat.

        Akibat dari tidak dipahami oleh pemimpin sekarang mereka memperlakukan rakyat dengan semena-mena, memperlakukan rakyat tanpa solusi yang manusiawi, korupsi merajalela, pungli, dan manipulasi. Semua ini akibat tidak megerti aparat pemerintah itu harusnya mengemban “Amanat Penderitaan Rakyat“.

        Cuplikan AMANAT PRESIDEN SOEKARNO PADA ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA, 17 AGUSTUS 1963 DI JAKARTA:

        “……Saya berdiri di sini sebagai warganegara Indonesia, sebagai patriot Indonesia, sebagai alat Revolusi Indonesia, sebagai Pemimpin Besar Revolusi Indonesia, – sebagai Pengemban Utama daripada Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia. Kita semua yang berdiri dan duduk di sini harus merasakan diri kita sebagai pengemban Amanat Penderitaan Rakyat!

        Saya bertanya, sudahkah engkau semua, hai saudara-saudara!, engkau … engkau … engkau … engkau, sudahkah engkau semua benar-benar mengerti dirimu sebagai Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat, benar-benar menyadari dirimu sebagai pengemban Amanat Penderitaan Rakyat, benar-benar menginsyafi dirimu sebagai Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat, benar-benar merasakan dirimu, sampai ketulang-tulang-sungsummu, sebagai Pengemban Amanat Penderitaan Rakyat?

        Amanat Penderitaan Rakyat, yang menjadi tujuan perjuangan kita, – sumber kekuatan dan sumber keridlaan-berkorban daaripada perjuangan kita yang maha dahsyat ini? Sekali lagi engkau semua, – engkau semua dari Sabang sampai Merauke! -, sudahkah engkau semua benar-benar sadar akan hal itu? Dari Sabang sampai Merauke”

        Empat perkataan “Dari Sabang sampai Merauke” bukanlah sekedar satu rangkaian kata ilmu bumi. “Dari Sabang sampai Merauke” bukanlah sekedar menggambarkan satu geographisch begrip. “Dari Sabang sampai Merauke” bukanlah sekadar satu “geographical entity”. Ia adalah merupakan satu kesatuan kebangsaan. Ia adalah satu “national entity”. Ia adalah pula satu kesatuan kenegaraan, satu “state entity” yang bulat-kuat.

        Ia adalah satu kesatuan tekad, satu kesatuan ideologis, satu “ideological entity” yang amat dinamis. Ia adalah satu kesatuan cita-cita sosial yang hidup laksana api unggun, – satu entity of social-consciousness like a burning fire.

        Dan sebagai yang sudah saya katakan dalam pidato-pidato saya yang lalu, social consciousness kita ini adalah bagian daripada social consciousness of man. Revolusi Indonesia adalah kataku tempohari congruent dengan the social conscience of man!

        Kesadaran sosial dari Rakyat Indonesia itulah pokok-hakekat daripada Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia.

        Amanat Penderitaan Rakyat Indonesia itu adalah dus bagian daripada social consciousness of mankind.

        Dus amanat Penderitaan Rakyat Indonesia adalah bagian daripada Amanat Penderitaan Rakyat daripada seluruh kemanusiaan!

        Dus Amanat Penderitaan Rakyat kita bukanlah sekadar satu pengertian atau tuntutan nasional belaka.

        Amanat Penderitaan Rakyat kita bukan sekedar satu “hal Indonesia”.

        Amanat Penderitaan Rakyat kita menjalin kepada Amanat Penderitaan Umat Manusia,

        Amanat Penderitaan Umat Manusia menjalin kepada Amanat Penderitaan Rakyat kita.

        Revolusi Indonesia menjalin kepada Revolusi Umat Manusia, Revolusi Umat Manusia menjalin kepada Revolusi Indonesia. Pernah saya gambarkan hal ini dengan kata-kata: “there is an essential humanity in the Indonesian Revolution”.

        Pernah pula saya katakan bahwa Revolusi Indonesia mempunyai suara yang “mengumandang sejagad”, yakni bahwa Revolusi Indonesia mempunyai “universal voice”.

        Jikalau kita semua menghargai perjuangan bapak-bapak bangsa, menghargai apa yang telah dihasilkan didalam perjuangannya, menghargai kemerdekaan bangsa Indonesia dan dengan ini maka mari kita semua berkomitmen mengembalikan UUD 1945 mengembalikan tujuan negara proklamasi 17 Agustus 1945.

        Jikalau MPR, DPR, Presiden, Partai Politik, tidak mau kembali ke UUD 1945 dan Pancasila maka atas kedaulatan rakyat mari rakyat bersatu untuk kembali kepada tatanan mula NKRI kembali kepada Pancasila dan UUD 1955 Proklamasi .

        Mari kita galang rakyat untuk: Mengembalikan Pancasila sebagai dasar negara. Menolak UUD 2002 hasil amandemen.

        Mengembalikan UUD 1945 Proklamasi sebagai landasan konstitusional bernegara.

        Mengembalikan MPR sebagai lembaga bangsa dan Lembaga Tertinggi Negara.

        Mengembalikan Wawasan Nusantara.

        Mengoreksi seluruh UU yang pro terhadap Liberalisme Kapitalisme .

        Menasionalisasi seluruh kekayaan ibu pertiwi berbasis pada pasal 33 UUD 1945 Proklamasi.

        Menghapuskan DPD mengantinya dengan Utusan-utusan Daerah dan Utusan utusan Golongan sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

        Mengembalikan GBHN sebagai kompas petunjuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

        Membubarkan lembaga-lembaga ekstrayudisial yang tidak ada di dalam Konstitusi UUD 1945 Proklamasi, dan meng-empowering lembaga-lembaga resmi negara.

        Digantinya UUD 1945 dengan UUD 2002 yang pro kapitalis dan liberalime jelas bertentangan dengan Pembukaan UUD 1945 sebagai bangsa yang anti terhadap penjajahan.

        Digantinya UUD 1945 ternyata berdampak sangat luas terhadap kehidupan bangsa Indonesia, amandemen bukan saja merubah ketatanegaraan tetapi lebih jauh telah memporak porandakan nilai-nilai dan dasar-dasar kehidupan berbangsa.

        Jadi Pemilu 2024 adalah pertarungan “Amanat Penderitaan Rakyat” yang ingin kembali pada Pancasila dan UUD 1945 dengan oligarkhy yang mengusung liberalisme kapitalisme dan antek antek asing. Suka tidak suka perjuangan ini adalah pertaruhan nasib bangsa Indonesia. Tinggal kita akan terbelah dan hilangnya persatuan bangsa Indonesia.@

        *) Ketua Pusat Studi Kajian Rumah Pancasila

        Terkait

        Share198Tweet124Share49

        REKAYOREK

        Pilihan Redaksi Rek

        Tjokroaminoto, De Ongekroonde Van Java

        29 Jun 2023

        Festival Peneleh, Sebuah Langkah Pengembangan Wisata Berbasis Sejarah,…

        28 Jun 2023

        Memahami Hukum Adat Nuwo Tuho Masyarakat Lampung Pepadun

        3 Jul 2023

        Mencari Pengampunan, Slowanderer Gaet Fahem Lepas Single…

        28 Jun 2023
        • Disclaimer
        • Indeks
        • Pedoman Media Siber
        • siagaindonesia.id

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        No Result
        View All Result
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In

        Add New Playlist

        This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.