SIAGAINDONESIA.ID Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini, Kamis(2/5/2024) SMA Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo memperingatinya dengan cara unik, yakni ratusan santri atau siswa dan siswinya melepaskan ratusan balon yang digantungi kertas yang bertuliskan harapan-harapan para santri yang berharap agar semua cita-cita yang dinginkan bisa tercapai.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya yang berkelanjutan dalam mendorong transformasi pendidikan di Indonesia, dengan tema “Menyongsong Era Baru Pendidikan Indonesia, Membentuk Generasi Santri Bebas Radikalisme.”
Peringatan ini menjadi momentum penting bagi SMA Progresif Bumi Shalawat untuk memperkuat komitmen dalam membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan berkarakter, dalam menghadapi tantangan zaman.
Di tengah gejolak radikalisme yang masih mengintai, SMA Progresif Bumi Shalawat berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam melahirkan generasi santri yang bebas dari pengaruh yang merusak, untuk itu, pendidikan yang berkualitas adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran radikalisme dan ekstremisme.
“Hari pendidikan tahun ini kami peringati dengan berbagai aktivitas, salah satunya adalah seminar tangkal radikalisme, dan simbolik pelepasan balon asa untuk kemajuan pendidikan Indonesia dan secara simbolis membakar berbagai permasalahan pendidikan yang ditulis oleh santri,” ucap Misbachul Munir, selaku Kepala sekolah SMA Progresif Bumi Sholawat.
Melalui pendekatan holistik dalam proses pembelajaran, SMA Progresif Bumi Sholawat tidak hanya menyediakan pengetahuan akademik, tetapi juga membentuk karakter yang kuat, kepedulian sosial, dan kecintaan terhadap negara, bahakan setiap siswa dilengkapi dengan pemahaman yang mendalam akan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan perdamaian.
“Kami mengajak semua pihak, terutama para orang tua dan masyarakat, untuk mendukung upaya kami dalam membentuk generasi penerus yang menjadi harapan bangsa, dengan bersama-sama, kita dapat menciptakan masa depan pendidikan Indonesia yang lebih cerah dan bermakna,” imbuh Misbachul Munir.
Kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas XII, sebanyak 150 santri, tersebut di harapkan agar mereka memiliki bekal dalam melanjutkan studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi khususnya dalam menangkal paparan radikalisme.@