Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Mei 10, 2025
Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Mei 10, 2025
Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mei 10, 2025

Youtube

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

1.5k VIEWS
September 4, 2023
    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    1.5k VIEWS
    September 3, 2023
      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      1.5k VIEWS
      November 19, 2022
        Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal
        Opini

        Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

        by redaksi
        Mei 10, 2025
        0
        1.4k

        Oleh: KH. M. Shiddiq Al-Jawi Tanya: Ustadz, bolehkah muslim mendoakan non-muslim yang meninggal? Misalnya, mantan presiden Jokowi yang telah mendoakan...

        Read moreDetails
        Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

        Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

        Mei 10, 2025
        1.4k
        Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

        Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

        Mei 10, 2025
        1.4k

        REKAYOREK

        Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

        10 Feb 2025

        Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

        13 Feb 2025

        Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

        13 Feb 2025
        Sabtu, Mei 10, 2025
        SIAGA INDONESIA NEWS
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast
        No Result
        View All Result
        SIAGA INDONESIA NEWS
        No Result
        View All Result
        Home Opini

        Jokowi Lengser, Pers Menemukan Jalannya

        by redaksi
        Januari 31, 2025
        Reading Time: 2 mins read
        A A
        Jokowi Lengser, Pers Menemukan Jalannya

        Pagar laut di Tangerang dicabut TNI AL. Foto: Dispenal

        516
        SHARES
        1.5k
        VIEWS
        Share on FacebookShare on Twitter

        Oleh: M. Isa Ansori

        SELAMA hampir satu dekade pemerintahan Jokowi, demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran serius. Kampus-kampus kehilangan daya kritisnya akibat represi dan ancaman terhadap akademisi yang berani bersuara. Kebebasan pers tercekik oleh tekanan ekonomi dan politik, hingga banyak media arus utama hanya menjadi corong kekuasaan, memuja tanpa berani mengkritik. Situasi seperti ini mengingatkan kita disaat orde otoritarianisme orde baru melakukan pembungkaman dan pembredelan pers.

        Kini, setelah Jokowi lengser, angin perubahan mulai terasa. Pers, yang sempat kehilangan jati dirinya, mulai menemukan jalannya kembali—jalan kebenaran, jalan keberpihakan terhadap rakyat, dan jalan sebagai pilar demokrasi yang sesungguhnya.

        Kasus Pagar Laut Tangerang: Pemicu Keberanian Pers

        Salah satu momentum penting dalam kembalinya pers ke jalur yang benar adalah kasus pagar laut di Tangerang. Proyek yang awalnya diselimuti narasi “demi kesejahteraan rakyat” ini justru mengungkap borok pemerintahan sebelumnya—bagaimana kebijakan dibuat tanpa transparansi, mengorbankan nelayan dan masyarakat pesisir demi kepentingan segelintir elite.

        Liputan investigatif yang berani dari berbagai media mengungkap bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga bentuk penjarahan ruang hidup masyarakat. Kritik dan protes yang awalnya hanya menggema di media sosial akhirnya diangkat oleh media arus utama, memaksa pemerintah untuk bersikap. Ini menjadi bukti bahwa pers yang bebas dan berani bisa mengoreksi kebijakan yang menyimpang.

        Tempo: Kritis dan Lugas

        Salah satu contoh nyata adalah Tempo, media yang tetap mempertahankan integritas jurnalistiknya meski di era Jokowi mengalami berbagai tekanan. Selama bertahun-tahun, Tempo menghadapi serangan, baik dalam bentuk pencemaran nama baik, ancaman pembekuan, hingga serangan siber. Namun, kini mereka kembali dengan liputan yang lebih tajam, membongkar berbagai warisan kelam pemerintahan sebelumnya, dari utang yang menumpuk, kebijakan yang pro-oligarki, hingga rekayasa hukum untuk kepentingan segelintir elite.

        Kumparan dan Media Independen Lainnya

        Media seperti Kumparan, yang semula cenderung berhati-hati dalam pemberitaan kritis selama era Jokowi, kini mulai menemukan jalannya. Mereka lebih terbuka dalam mengangkat isu-isu yang dulu ditutup-tutupi, seperti penyalahgunaan kekuasaan, konflik kepentingan di proyek strategis nasional, dan kegagalan kebijakan ekonomi yang hanya menguntungkan oligarki.

        Selain itu, media-media independen seperti Narasi, Project Multatuli, dan Tirto semakin berani menyuarakan kebenaran. Mereka kembali ke fungsi aslinya: menjadi pengawas kekuasaan (watchdog), bukan sekadar penyampai rilis pers pemerintah.

        Peran Media Sosial dan Aktivis Digital

        Tak hanya media arus utama, peran media sosial dalam mengawal demokrasi juga semakin signifikan. Aktivis dan kritikus yang peduli kini memanfaatkan platform digital sebagai sarana untuk membongkar penyimpangan kekuasaan. Twitter, YouTube, dan TikTok menjadi medan baru bagi jurnalisme rakyat yang lebih cepat, lebih lugas, dan tak bisa dikendalikan oleh elite politik.

        Kasus pagar laut di Tangerang menjadi contoh bagaimana sinergi antara media arus utama dan media sosial bisa menggugah kesadaran publik. Informasi yang awalnya tersebar melalui aktivis digital akhirnya mendapat sorotan besar di media nasional, memaksa penguasa untuk merespons.

        Era Prabowo: Harapan dan Tantangan

        Kini, di bawah kepemimpinan Prabowo, ada harapan agar pers tetap menjadi mitra yang kritis. Sebuah pemerintahan yang kuat tidak lahir dari pujian tanpa batas, tetapi dari kritik yang membangun. Jika Prabowo benar-benar ingin menciptakan pemerintahan yang demokratis dan berpihak pada rakyat, maka ia harus memastikan bahwa pers memiliki ruang untuk bekerja dengan bebas, tanpa tekanan ekonomi maupun politik.

        Indonesia butuh pers yang berani, yang tidak sekadar menjadi pelengkap dalam demokrasi, tetapi sebagai salah satu pilar utamanya. Kita berharap, setelah bertahun-tahun disesatkan oleh tekanan politik dan kepentingan oligarki, kini pers telah menemukan jalannya kembali. Jalan kebenaran, jalan keberpihakan, dan jalan kontrol terhadap jalannya pemerintahan. Dengan dukungan media sosial yang digawangi oleh para aktivis dan kritikus, pers kini bukan lagi sekadar corong informasi, tetapi garda terdepan dalam menjaga demokrasi.@

        *) Kolumnis dan Akademisi

        Share206Tweet129

        REKAYOREK

        Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

        10 Feb 2025

        Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

        13 Feb 2025

        Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

        13 Feb 2025
        • Disclaimer
        • Indeks
        • Pedoman Media Siber
        • Redaksi

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In

        Add New Playlist

        No Result
        View All Result
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.