SIAGAINDONESIA.ID (Surabaya)- Setelah mendapat apresiasi dari praktisi ahli dari industri, Gemara Pop Up Book mendapat apresiasi dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) Kemendiktisaintek RI. Bahkan, selama dua hari Senin hingga Selasa, 16-17 Desember 2024, produk buku cerita anak bergambar yang terinsipirasi dari tradisi lisan Boyo Putih itu dipamerkan di Gedung Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kompleks Senayan, Jakarta.
Pameran produk inovasi itu merupakan satu rangkaian acara Diseminasi dan Apresiasi Insan Pendidikan Tinggi Vokasi di Indonesia yang dihadiri oleh Mendiktisaintek, Prof. Satryo Soemantri. Sejak pre-launching pada 10 Desember 2024, buku anak “Bino dan Hutan Bakau” telah terjual tujuh eksemplar baik dari penjualan luring maupun pre-order melalui pemasaran daring.
Gemara Pop Up Book terpilih menjadi salah satu dari tujuh produk program Wirausaha Merdeka Kampus (WMK) dari seluruh perguruan tinggi vokasi penyelenggara WMK. Prototipe produk buku anak yang sebelumnya telah diinkubasi di Inkubator Bisnis Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) selama empat bulan ini dianggap layak untuk dipamerkan karena tim ini tidak hanya memiliki ide bisnis yang solid, tetapi juga menunjukkan komitmen, kerja keras, dan kemampuan beradaptasi sepanjang program. Kolaborasi yang harmonis antara mahasiswa dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) berhasil menciptakan hasil yang memukau.

Danis Maulana, S.T., M.BA., Ketua Program WMK PPNS menilai tim ini menjadi representasi nyata bagaimana sinergi antara mahasiswa, DPL, dan pendidikan vokasi dapat menghasilkan solusi inovatif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan ekonomi sekitar khususnya Surabaya. Sebelumnya, pada Demo Day Project Based Learning Technopreneurship (PBLT) yang diselenggarakan di Grha Dewaruci PPNS pada 11 Desember 2024, Gemara terpilih sebagai tim WMK dengan Pemasaran Terkreatif.
“Mereka mampu menghadirkan strategi pemasaran yang inovatif dan relevan dengan target pasar. Mahasiswa dalam tim ini menunjukkan kreativitas yang luar biasa dengan memanfaatkan media digital secara efektif serta menciptakan pendekatan pemasaran yang personal dan interaktif. Hal ini tak lepas dari bimbingan intensif DPL, yang berperan penting dalam memberikan arahan strategis dan membantu mahasiswa mengembangkan potensi terbaik mereka,” ujar dosen yang juga Kepala Inkubator Bisnis PPNS ini.
Agnes Veronica Sungkono, salah satu mahasiswa Desain Grafis Fakultas Vokasi angkatan 2021 yang tergabung dalam tim Gemara mengaku mengikuti kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program WMK selama 4 bulan adalah pengalaman luar biasa yang penuh pembelajaran baginya.
“Bersama tim, saya mengembangkan ide bisnis buku cerita anak dengan fitur pop up tentang hutan mangrove—mulai dari riset, pembuatan prototipe, hingga strategi pemasaran. Saat demo day, karya kami berhasil meraih predikat pemasaran terkreatif, yang menjadi motivasi besar untuk kami terus berkarya,” ungkapnya.
“Puncak perjalanan ini adalah ketika kami mendapat kesempatan memamerkan dan memasarkan produk di Vokasi Expo Kemendiktisaintek di Jakarta. Interaksi langsung dengan pengunjung dan apresiasi yang kami terima menjadi pengalaman yang sangat membanggakan. Program WMK benar-benar membuka wawasan, mengasah keterampilan, memperluas relasi, dan memberikan peluang besar bagi kami untuk berkembang,” tambahnya.
Bayu Dwi Nurwicaksono, DPL tim Gemara mengaku bangga atas pencapaian mahasiswa bimbingannya. Ia mengatakan hanya memantik ide saja di awal bahwa di daerah Wonorejo ada tradisi berupa cerita yang dituturkan secara turun menurun tentang buaya putih, bahkan di sana ada makam Boyo Putih.
“Selanjutnya, mahasiswalah yang mengeksplorasi ide, mendalami gagasan, dan mengeksekusinya dalam bentuk cerita dan ilustrasi yang menarik, serta menciptakan tokoh-tokoh edukatif pada setting lingkungan alam hutan bakau sebagai edukasi mitigasi bencana abrasi,” jelas dosen yang mendapat predikat DPL Terinspiratif ini. @by/sir