SIAGAINDONESIA.ID Tes Biomekanika yang dilakukan terhadap atlet panahan, renang, dan taekwondo SLOMPN Unesa menjadi rekomendasi penting bagi para pelatih fisik untuk menindaklanjuti melalui program latihan yang sesuai.
Saat menjalani sreening muscle di Fakultas Kedokteran (FK) Unesa, ditemukan satu atlet SLOMPN Unesa terindikasi ada potensi cedera. Gejala itu dideteksi dari hasil tes biomekanika yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran (FK) Unesa beberapa waktu lalu.
“Jadi ada beberapa hasil yang ditemukan di antaranya adalah muscle imbalance dari atlet yang kita tes tadi,” kata Mucahmmad Arif Al Ardha, S.Pd, M.Ed, Ph.D, ahli biomekanik yang juga dosen FIKK Unesa.
Menurut dosen yang akrab dipanggil Ardha itu, adanya muscle imbalansce itu menyebabkan potensi ketidakseimbangan bagi para atlet. Hal itu akan berdampak serius bagi performa mereka, karena tidak akan bisa optimal. Ardha mencontohkan, kalau muscle imbalance itu terjadi pada otot kanan, maka gerakan para atlet bisa miring ke kanan.
“Jadi misalkan renang, kalau ditemukan muscle imbalance di otot kanan. Kalau dilakukan gerakan bisa jad akan miring ke kanan,” tambahnya.
Atas hasil tersebut, tim akan memberikan rekomendasinya kepada para pelatih fisik untuk ditindaklanjuti. Pasalnya, kalau tidak ditangani ke depan bisa jadi akan memunculkan adanya potensi cedera bagi para atlet.
“Begitu hasil ini keluar nanti ke sana agar ditindaklanjuti nanti treatmennya seperti apa,” tandasnya.

Ardha menjelaskan, dalam tes biomekanika tersebut pihaknya mengukur beberapa item. Di antaranya adalah potensi gerak sendi dan gerak dasar kemampuan otot yang dihasilkan dari para atlet.
“Nanti hasilnya akan kita evaluasi dan dijadikan masukan bagi tim dokter mengenai formula latihan yang tepat seperti apa,” tambah dia.
Ardha menambahkan, selama memulai pelatihan di Unesa, pihaknya sudah menggelar dua kali tes biomekanika bagi atlet panahan, taekwondo dan renang. Dari hasil tes itu memang ditemui perkembangan yang sangat bagus untuk keseluruhan atlet SLOMPN Unesa.
Bahkan, kekuatan otot pada atlet SLOMPN Unesa bisa sampai 300 newton. Perkembangan sangat bagus itu disebabkan karena para atlet disiplin dalam menjalani latihan.
“Kalau dulu awalnya belum sampai 200, sekarang ada yang hingga 300 newton. Saya kira itu disebabkan karena latihan yang sangat bagus,” tegas dia.
Untuk diketahui, sebelumnya pada Sabtu (18/11), atlet panahan, renang, dan taekwondo Sentra Latihan Olahragawan Muda Potensial Nasional (SLOMPN) Unesa menjalani sreening muscle di Fakultas Kedokteran (FK) Unesa.
Proses medis itu dijalani untuk melihat seberapa jauh perkembangan fisik dan otot para atlet, selama menjalani pemusatan latihan di Unesa. @prs/sir