SIAGAINDONESIA.ID – Departemen atau Program Studi (Prodi) Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan pendampingan Universitas Katolik (Unika) Weetebula, Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tengah melakukan transformasi pembelajaran berbasis digital.
Pendampingan yang diberikan dalam bentuk In House Training diselenggarakan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Unika Weetabula pada 12 Juni 2024 lalu. Pelatihan yang diikuti para dosen Unika Weetebula ini dihadiri Dr. Fajar Arianto, M.Pd., dosen Teknologi Pendidikan UNESA.
Rektor Unika Weetebula Sumba, Wilhelmus Yape Kii, S.Pt., M.Phil., M.A., mengatakan bahwa pembelajaran digital merupakan keharusan yang dilaksanakan pada pendidikan tinggi pada era teknologi informasi dan digital seperti sekarang ini.
Seiring perkembangan zaman, meningkatnya kebutuhan dan kompleksnya tantangan di lapangan mengharuskan setiap lembaga pendidikan tinggi untuk melakukan penyesuaian dan upgrade mutu dan kualitas pelaksanaan tridarma pendidikan tinggi.
“Di bidang pembelajaran kami gencar lakukan transformasi ke arah digital. Nah, transformasi ini dimulai dengan penguatan SDM baik dosen maupun tendik agar memiliki kemampuan dalam merancang, merencanakan dan menerapkan pembelajaran digital yang terintegrasi,” ucapnya.

Untuk itulah, pihaknya menggandeng Teknologi Pendidikan UNESA sebagai salah satu upaya mendorong transformasi pembelajaran berbasis digital di Unika Weetebula Sumba.
“Upaya ini mendukung visi Unika Weetebula sebagai lembaga pendidikan tinggi yang unggul, inovatif, dan humanis dalam semangat bersama kita bisa, berkewajiban untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui digitalisasi,” tambah rektor.
Pembelajaran digital akan sangat mempengaruhi untuk pemerataan pendidikan tinggi, dan diharapkan dapat menjangkau mahasiswa di wilayah Sumba, dan Nusa Tenggara pada umumnya untuk mengikuti perkuliahan di Universitas Katolik Weetebula Sumba.
Kegiatan In House Training ini menghasilkan rancangan pembelajaran dan implementasi pembelajaran digital pada setiap mata kuliah. Fajar Arianto selaku tim pendamping dari Teknologi Pendidikan UNESA mengatakan, dalam pelatihan itu, ada beberapa aspek yang diperkuat yaitu implementasi model project based learning atau PJBL dan pembelajaran digital.
Kedua aspek itu saling bertaut dalam visi pembelajaran digital. “Project based learning yaitu pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan mahasiswa bisa lebih aktif dan kreatif menyelesaikan permasalahan maupun menjawab kebutuhan secara inovatif melalui proyek tertentu. Model ini mendukung kompetensi abad ke-21,” ucapnya.
Dosen kelahiran Banyuwangi itu berharap pelatihan ini dapat memperkuat penerapan pembelajaran digital pada semua mata kuliah dan prodi selingkung Unika Weetebula. @sir