SIAGAINDONESIA.ID Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang terdiri atas Nur Salsabila Rhesa Pandhadha Putra, S.Pd., M.Sc, Dani Primanata, S.Pd.,M.Pd, dan Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd melaksanakan pelatihan arbite Jawa Timur dalam rangka sosialisasi peraturan baru olahraga Petanque.
Ketua Tim PKM, Nur Salsabila Rhesa Pandhadha Putra mengatakan, pelatihan ini sangat diperlukan bagi para arbiter agar memiliki pemahaman terkait peraturan baru dalam olahraga pentanque.
Setidaknya, terang dia, ada beberapa hal yang menjadi dasar mengapa pelatihan tersebut penting. Pertama, pemahaman yang konsisten. Dengan mengadakan pelatihan Arbite Jawa Timur, semua arbiter dipastikan memiliki pemahaman yang konsisten tentang peraturan baru dalam olahraga Petanque.
“Perubahan aturan dapat terjadi dari waktu ke waktu, dan arbiter yang terlatih dengan baik akan memahami setiap perubahan tersebut,” terangnya.
Dia menambahkan, dengan pemahaman yang seragam, arbiter akan dapat memberikan keputusan yang adil dan konsisten selama pertandingan dan mampu menjaga integritas olahraga.
Kedua, meningkatkan standar pertandingan. Dengan pelatihan Arbite Jawa Timur, jelasnya, tentu akan dapat meningkatkan standar pertandingan Petanque secara keseluruhan.
“Arbiter yang memahami dengan baik peraturan baru akan dapat menjalankan tugas mereka secara efisien dan objektif,” tambahnya.
Selanjutnya, yang ketiga adalah menumbuhkan minat dan partisipasi. Dosen prodi manajemen olahraga itu menjelaskan bahwa pelatihan arbite Jawa Timur juga dapat berkontribusi pada peningkatan minat dan partisipasi dalam olahraga Petanque.
“Dengan memiliki arbiter yang terlatih dengan baik, masyarakat dapat memiliki keyakinan bahwa pertandingan akan dijalankan dengan profesionalisme dan berintegritas,” tandasnya.
Dia menandaskan, sosialisasi peraturan baru olahraga Petanque sangat penting untuk menciptakan pemahaman yang konsisten, menjaga keselamatan peserta, meningkatkan standar pertandingan, dan menumbuhkan minat serta partisipasi dalam olahraga tersebut.
Sementara itu, Abdul Hafidz, S.Pd., M.Pd menambahkan, pelatihan ini dilakukan secara luring dan dilaksanakan selama dua hari secara bertahap. Metode pelaksanaan meliputi 4 tahapan, yakni analisis kebutuhan pelatihan, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Materi sosialisasi, jelas Abdul Hafidz mencakup tentang peraturan permainan olahraga pentanque, peraturan bermain, peraturan boka, peraturan bosi, peraturan poin dan pengukuran, peraturan tentang displin dan peraturan kategori shoting individu sesuai FIPJP.
“Luaran yang ditargetkan adalah artikel yang dipublikasikan pada Jurnal ABDI dan publikasi pada media online,” pungkas dosen kelahiran kota angin Nganjuk itu. @sir