SIAGAINDONESIA.ID,- Surabaya – Sesi terakhir Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTB) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) berakhir pada Minggu, 4 Mei 2025. Selama pelaksanaan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), SNBT berjalan lancar dari sesi pertama hingga sesi terakhir.
Data Subdirektorat Admisi dan Kelulusan Mahasiswa Unesa mencatat, selama pelaksanaan UTBK dari sesi ke-1 hingga ke-21, total peserta mencapai 25.281. Jumlah peserta tes SNBT itu cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, alias mengalami peningkatan. Dari jumlah peserta itu yang tidak hadir sebanyak 927 atau sekitar 3,67%.
“Terima kasih atas dukungan seluruh pihak,” ucap Sukarmin, Kasubdit Admisi dan Kelulusan Mahasiswa Unesa.
Sukarmin menuturkan bahwa jumlah peserta tes tahun ini cukup tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya. Dari 20 sesi yang disiapkan, kata dia, ada 21 sesi yang dilaksanakan, karena pertimbangan jumlah dan sebaran peserta.
Dari angket yang disebarkan tim admisi, peserta banyak yang memilih tes di Unesa karena beberapa alasan. Di antaranya, mereka memilih prodi di Unesa, aksesnya dekat, dan karena ada teman atau saudaranya yang kuliah di Unesa.
Banyaknya peserta itu, terang Sukarmin, membuat pemeriksaan yang diterapkan semakin diperketat. Pemeriksaan berlapis dilakukan, tidak hanya mengandalkan metal detektor, tetapi juga pemeriksaan manual sesuai prosedur.
Pun, peserta tidak diperkenankan mengenakan alas kaki memasuki ruangan tes. Sebagai pengganti, peserta mengenakan alas kaki yang disiapkan panitia di masing-masing ruangan tes. Peserta tidak diperkenankan membawa masuk ruangan barang atau alat yang dilarang.
“Kami tambah tim pemeriksa di semua Lokasi untuk memeriksa berbagai kemungkinan adanya alat bantu, atau perekam atau dokumentasi soal baik itu melalui kancing baju, behel gigi, pita atau jepit rambut, anting, kacamata, dan lain-lain,” beber Sukarmin.
Kelancaran tes di Unesa juga dipantau langsung tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pusat. Berbagai masukan seperti penyediaan ruang transit dan penambahan rak sepatu di semua lokasi tes menjadi penguatan dalam pelaksanaan tes berikutnya, atau UTBK tahun berikutnya.
Temuan Tim Monev
Ada temuan menarik dalam monitoring dan evaluasi (monev) tim panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pusat bersama tim panitia Unesa pada tes UTBK. Dalam monev itu, ditemukan bahwa peserta tes memiliki grup WhatsApp (WA) yang digunakan untuk saling berkoordinasi seputar lokasi tes, berbagi kiat, hingga latihan atau belajar bareng secara daring.
Panitia SNPMB sudah mewawancarai peserta yang tergabung dalam grup tersebut, termasuk mengecek semua siapa saja anggota grupnya, dan apa saja yang dibahas di dalamnya.
Tujuannya untuk memastikan tidak adanya ‘kecurangan’ atau upaya mendokumentasikan soal tes, atau keterlibatan pihak lain.
“Saya sudah cek, grup itu isinya hampir 1.000 orang. Mereka itu saling kenal di medsos lalu gabung grup WA. Tidak ada ketua atau koordinator, hanya admin,” ucap Ismaini Zain, Koordinator Tim Humas dan Promosi SNPMB pusat.
Percakapan dalam grup tersebut seputar lokasi tes, tanya-tanya kos-kosan harian, janjian bertemu di tempat tes, hingga jadwal belajar bareng, dan ada juga yang promosi online shop.
Setelah dipastikan, tidak ditemukan obrolan yang mengarah pada tawaran tertentu, pun tidak ada obrolan seputar membocorkan soal, atau percakapan yang mengarah pada indikasi hal-hal yang mencurigakan lainnya.
“Di dalam grup tidak ada yang menawarkan sesuatu. Grup WA bukan dari LBB atau lembaga bimbel tertentu. Hanya sekumpulan peserta yang akan tes UTBK di Unesa,” beber Ismaini.
Laudya Revalina Faradita, salah satu peserta yang tergabung dalam grup tersebut menceritakan bahwa informasi tentang komunitas tersebut ia peroleh melalui salah satu postingan video di TikTok dan Instagram. Video tersebut mencantumkan tautan atau link grup untuk masing-masing lokasi UTBK, salah satunya di Unesa.
“Karena saya pilih tesnya di Unesa, karena aksesnya dekat dari rumah, saya gabung di grup tersebut. Grup kemungkinan dibuat kakak-kakak yang gap year. Saya ikutnya biar ada teman sesama lokasi dan sesama sesi tes, biar bisa janjian dan tak sendirian,” ucap peserta asal Sumenep itu.
Hal senada diutarakan Bunga Amelia Krisdianti, peserta UTBK Unesa asal Balongsari, Surabaya. Dia mengetahui informasi grup WA tersebut melalui Telegram. Di grup itu ia dan anggota yang lain berbagi informasi seputar UTBK, termasuk tentang kuliah dan biaya kuliah yang mereka dapatkan di internet.
“Saya sudah join grup itu dua tahun lalu. Kebetulan, saya gap year, butuh informasi untuk persiapan UTBK. Dulu saya lolos di UNJ, tetapi karena jauh, saya tidak mengambilnya. Akhirnya ingin masuk Unesa dan tes UTBK di Unesa, karena dekat dari rumah,” ucapnya.
Laudya dan Bunga Amelia berharap, hasil tesnya itu bisa maksimal, sehingga bisa diterima di kampus impiannya masing-masing. Laydia memilih Universitas Brawijaya Malang, sementara Bunga memilih Unesa.@sir