SIAGAINDONESIA.ID, Gresik— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik bekerja sama dengan Polres Gresik, menggelar Silaturahmi Kebangsaan dan Halal Bihalal bersama di Mapolres Gresik, Selasa (29/4/2025). Forum bertema “Sinergi Ulama dan Polri Menuju Gresik Aman, Cerdas, dan Berakhlak” ini dilakukan untuk memperkuat ukhuwah dan membangun sinergi kebangsaan untuk menciptakan situasi yang aman bagi masyarakat di kota santri, Gresik.
Mengawali sambutannya, Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik, Jawa Timur, KH Ainur Rofiq Thoyyib, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh undangan. Hadir dalam acara di aula lantai 3 Mapolres itu, di antaranya pimpinan organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Dewan Masjid Indonesia (DMI), perwakilan Pemerintah Kabupaten Gresik, Kodim 0817 Gresik, serta para tokoh masyarakat.
Kiai Rofiq, sapaan akrab KH Ainur Rofiq Thoyyib, menegaskan pentingnya memperkuat ukhuwah antarsesama tokoh agama dan masyarakat, termasuk dengan jajaran kepolisian yang secara umum bertanggung jawab pada upaya penciptaan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Halal bihalal bersama Polres ini adalah yang pertama kali diadakan oleh MUI Gresik, bertujuan mempererat persaudaraan, serta menciptakan Gresik sebagai daerah yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen untuk terus bersinergi dalam menciptakan kondisi sosial yang harmonis, serta berpesan agar para tokoh agama tidak hanya cerdas secara pribadi, tetapi juga mampu mencerdaskan umat.
“Acara ini bukan untuk membandingkan diri lebih baik dari sebelumnya, tidak. Tetapi, kami hanya melanjutkan dan menyempurnakan usaha para pendahulu kami,” tambah Kiai Rofiq.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, turut menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir, termasuk perwakilan Pemkab Gresik, perwakilan Kodim, para ketua dan jajaran organisasi keagamaan, serta pejabat utama Polres Gresik.
Mengawali sambutannya, Kapolres menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dan memohon maaf lahir dan batin. Ia menegaskan pentingnya momentum halal bihalal sebagai sarana mempererat tali silaturahmi dan memupuk semangat persatuan.
AKBP Rovan juga menyampaikan beberapa program strategis Polres Gresik ke depan, yang diharapkan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Di antaranya, pembinaan akhlak/rohani personel Polres. Untuk maksud ini, ia berharap peran aktif dari MUI, NU, Muhammadiyah, juga LDII untuk melakukan pembinaan rohani secara bergilir dan rutin guna membentuk karakter dan akhlak personel Polri.
“Kalau akhlaknya bagus, kinerjanya tentu juga akan bagus,” ungkap Kapolres.
Selain itu, ia juga menawarkan konsep Smart City dan Sistem Keamanan Terpadu. Konsep itu dilakukan dengan mengajak masyarakat mendukung pemasangan CCTV secara menyeluruh di berbagai kawasan strategis, penguatan Satkamling, serta penerapan sistem satu pintu (one gate system) di lingkungan perumahan setelah pukul 21.00 WIB.
“Kalau hanya satu pintu yang dibuka dan dibikin satu arah, paling tidak ini akan meminimalkan peluang orang orang masuk. Orang luar tentu akan mikir kalau mau masuk kampung orang. Bisa jadi dia bisa masuk, tapi nggak bisa keluar,” tandasnya.
Pada bagian lain, Kapolres yang dikenal humanis dan aktif bersilaturahmi ini juga mengajak sinergi dalam pengelolaan Hari Buruh. Ini bisa dilakukan dengan mengubah pola peringatan Hari Buruh menjadi acara rakyat yang menyenangkan, diskusi, dan hiburan untuk menciptakan situasi yang kondusif.
“Tidak usah demo. Bikin saja panggung gembira, nyanyi bersama, lalu siapkan doorprize. Ini akan lebih bagus,” tandasnya.
Sementara Wakil Ketua Umum MUI Gresik, Prof Dr Abdul Khaliq, MAg, dalam orasi kebangsaan menyampaikan pentingnya sinergi ulama dengan umara dalam menjaga ruang publik. Ia menekankan perlunya menyusun kerangka berpikir bersama, merumuskan nilai kebijakan, hingga membuat SOP yang dapat menjaga ketertiban sosial, khususnya di kota wali dan kota santri, seperti Gresik.
“Jadi, kesalihan individu dan kesalihan sosial saja tidaklah cukup. Kita harus mampu memperkuat dengan kesalihan publik. Para pejabat publik, termasuk kita perlu menciptakan kesalihan di ruang-ruang publik, baik lewat produk kebijakan, semisal Perda, tanda tangan, hingga disposisi yang membuat rasa aman dan memberikan manfaat bagi publik,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif membahas situasi dan kondisi Kabupaten Gresik terkini. Beberapa kondisi yang membutuhkan langkah cepat oleh para pemangku kebijakan sempat terungkap dalam diskusi ini. Bahkan, terhadap masukan dari tokoh masyarakat di Kecamatan Tambak, Bawen terkait merebaknya adu sapi yang dinilai meresahkan warga dan terindikasi terdapat unsur judi, dengan tegas Kapolres AKBP Rovan langsung merespon dan memerintahkan ke jajarannya untuk men-stop kegiatan tersebut.
“Soal di Bawean ini, dalam kesempatan ini saya langsung menjawab, kami langsung menyatakan harus dihentikan. Karena itu, saya minta jajaran untuk mengawalnya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan terkait merebaknya pencurian kendaraan motor (curanmor) di beberapa daerah di wilayah hukum Gresik belakangan ini. Polres Gresik, lanjutnya, telah membentuk tim khusus untuk menekan angka kriminalitas, khususnya yang secara langsung berdampak pada keamanan dan kenyamanan masyarakat. @har/sr