SIAGAINDONESIA.ID – Pakar literasi Unesa, Dr. Fafi Inayatillah, M.Pd membeberkan srategi pembelajaran literasi di sekolah dalam forum mimbar ilmiah yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa Seni Unesa pada Kamis (28/3).
“Berbagai strategi ini dapat digunakan guru untuk meningkatkan pembelajaran literasi di sekolah,” ungkapnya dalam mimbar ilmiah yang diselenggarakans secara daring itu.
Dosen prodi Bahasa dan Sastra Indonesia itu mengemukakan 8 alternatif strategi yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran literasi di sekolah. Kedelapan strategi itu adalah menggunakan pengatur grafis, dinding kata untuk pembelajaran kata, model frayer untuk bedah kata, model diagram ven untuk membandingkan dua hal, peta pikiran, poster langkah-langkah melakukan sesuatu, tabel dan grafik.
“Untuk mengoptimalkan kompetensi literasi siswa, diperlukan adanya lingkungan kaya teks di kelas, seperti mading, sudut baca, dan karya siswa yang dipajang. Ini berfungsi sebagai stimulus untuk membaca karena secara tidak langsung siswa terpapar oleh teks,” jelasnya

Selain itu, Fafi Inayatillah mengatakan literasi di sekolah menjadi hal penting sebagai pondasi utama dalam membentuk karakter literal pada generasi muda. Oleh karena itu, diperlukan integrasi literasi dalam kurikulum.
”Literasi tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi berbagai jenis teks. Oleh karena itu, integrasi literasi dalam kurikulum menjadi krusial dalam membangun pondasi yang kuat bagi siswa,” tambahnya.
Dosen kelahiran Lamongan itu juga menyoroti peran teknologi dalam pembelajaran literasi. Penggunaan media digital, seperti e-book, platform pembelajaran daring, dan aplikasi khusus, dapat memperkaya pengalaman belajar siswa, meningkatkan minat terhadap literasi, dan penguatan peran guru.
“Guru memegang peranan sentral dalam membentuk literasi siswa. Diperlukan pendekatan yang inovatif dan beragam dalam mengajar literasi, serta pembekalan kepada guru mengenai strategi pembelajaran yang efektif,” tandasnya.
Selain menghadirkan pakar pembelajaran Literasi, kegiatan yang dihadiri 110 peserta dari dosen, mahasiswa S1 hingga S3 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan guru dari berbagai wilayah itu, juga menghadirkan narasumber pakar pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), Dr. Prima Vidya Asteria, M.Pd.
Penulis: Dian Nur Cahyani, editor: Basyir Aidi