SIAGAINDONESIA.ID Multitalenta dan berwawasan luas pantas dilekatkan pada sosok Salis Zuhroh Sahadah. Mahasiswi prodi S-1 Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini berhasil membawa pulang gelar Wakil Tiga Ning Surabaya, dalam ajang pemilihan duta wisata Cak dan Ning Surabaya 2022 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya.
Selain berprestasi di bidang kontes Ning Surabaya, mahasiswi yang akrab disapa Salis ini juga berhasil mencetak berbagai prestasi lainnya, seperti juara 3 Kompetisi Video Personal Branding 2022, runner up satu Putri FMIPA Unesa 2021, dan duta favorit Jurusan Biologi 2021. Capaian dan prestasi itu tidak lepas dari ketekunan dan keseriusannya di bangku kuliah.

Hebatnya, dia juga aktif berorganisasi dan mendapat mandat sebagai sekretaris Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Biologi. bahkan, dia juga membuka bimbingan belajar atau bimbel di rumahnya.
“Saya juga buka bimbel untuk membantu anak-anak di sekitar lingkungan rumah untuk belajar sekaligus mempraktikkan apa yang sudah saya pelajari di bangku kuliah,” ujar perempuan yang saat ini duduk di semester tujuh itu.
Salis mengungkapkan, sejak lama tertarik sebagai duta wisata maupun lingkungan. Kendati awalnya sempat ragu dan tidak percaya diri, tetapi dia kemudian berani mengikuti kontes duta di tingkat jurusan dan keluar sebagai juara.
Keberhasilannya itu membawanya ke kompetisi tingkat fakultas dan kembali keluar sebagai juara. Dari situlah, dia menyadari passionnya di bidang tersebut. “Saya suka dunia pageant atau kontes duta seperti puteri Indonesia, miss universe dan lain-lain. Saya selalu ngikutin perkembangannya, dan di situ mulai merasa tertarik dan minat di bidang ini makin menguat,” ungkapnya.
Tertarik di dunia pageant bukan tanpa alasan di antaranya bisa mendorongnya untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan dan wawasan terutama tentang pariwisata. Selain itu dengan mengikuti duta wisata Salis bisa memanfaatkan waktu luang mengingat mata kuliahnya makin berkurang.

Dia berharap bisa memberikan yang terbaik terutama untuk semakin mengenalkan aspek pariwisata Surabaya kepada masyarakat luas. Menurutnya, Kota Pahlawan bukan sekadar Tugu Pahlawan, Kenjeran atau Tunjungan, tetapi ada banyak wisata heritage lainnya yang tidak lepas dari sejarah Surabaya itu sendiri.
Salis memiliki bakat lain yang mendukung perjalanannya menjadi duta pariwisata tersebut. Bakat yang dimaksud seperti public speaking dan personal branding. Selain itu, dia juga memiliki bakat di bidang tari tradisional, yakni Tari Remo yang sering ditampilkan pada waktu penampilan bakat. “Ini menjadi nilai tambah tersendiri bagi saya dalam ajang tersebut,” paparnya.
Dia mengaku berada di Jurusan Biologi menjadi berkah tersendiri yang terus mewadahi bakat mahasiswa dalam kontes duta. Itu didukung dengan bekal yang didapatkan di organisasi. “Organisasi benar-benar saya manfaatkan untuk mencari pengalaman dan memperkuat kemampuan public speaking,” tukasnya.
Dalam meraih kesuksesan itu, Salis tentu memiliki beberapa kiat tersendiri. Di antaranya, selalu menentukan prioritas, utamanya bidang akademik yakni kuliah, terus mengembangkan bakat dan minat di berbagai bidang, meluangkan waktu untuk me time, dan istirahat jika lelah untuk mempersiapkan energi sehingga bisa maksimal @az/sir