
Bagi sebagian besar orang, menempuh pendidikan di luar negeri melalui beasiswa seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sulit dicapai. Namun, tidak bagi Akbar Nugroho (Akbar). Mahasiswa Unesa Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris itu membuktikan bahwa mimpi besar tersebut bisa terwujud jika dilakukan dengan tekad kuat dan kerja keras.
Mahasiswa kelahiran Surabaya, 2 November 2001 itu berhasil lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di Universitas of Szeged, Hungaria. Salah satu motivasi terbesar Akbar mengikuti program IISMA adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta memperluas wawasan global.
Akbar mengaku, kali pertama mengetahui program IISMA melalui website resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek- sekarang kemendikbudsaintek). Selain itu, ia juga mendalami informasi dari Kantor Urusan Internasional (KUI) Unesa.
“Setelah mendengar mengenai manfaat dan peluang IISMA, saya langsung tertarik dan memutuskan untuk mencobanya,” ujar Akbar.
Namun, perjalanan Akbar untuk lolos IISMA tidak mudah. Salah satu tantangan yang menurutnya paling sulit adalah saat melengkapi dokumen, seperti transkip nilai, surat rekomendasi, dan proposal studi. selain itu, ia juga harus mengikuti English Proficiency Test sebagai salah satu syarat utama dalam proses seleksi.
“Saya harus memastikan semua dokumen administratif lengkap dan sesuai persyaratan. Selain itu, saya juga harus mempersiapkan diri untuk wawancara,” ungkapnya.
Akbar mengakui, University of Szeged, Hungary menjadi pilihan karena memiliki reputasi yang baik dalam bidang akademik dan riset yang sesuai dengan minatnya. Selain itu, di universitas ini juga menawarkan kesempatan riset yang sangat luas.
Keberhasilan Akbar mengikuti program IISMA tidak terlepas dari dukungan penuh keluarganya. Ayahnya, Gatot Subiyanto, seorang anggota TNI AL dan ibunya, Mistin Irianti, seorang ibu rumah tangga selalu memberikan bimbingan dan semangat dalam setiap proses yang dijalani.
“Ayah saya bahkan membantu mempersiapkan dokumen dan administrasi,” ujarnya.
Anak keempat dari tiga bersaudara itu juga mendapat dukungan moral dari dua kakaknya. Selain itu, ia juga mendapatkan dukungan dari fakultas dan universitas. Unesa secara aktif memberikan bimbingan dan motivasi selama proses seleksi serta memberikan bantuan administratif yang diperlukan.
Bagi Akbar, IISMA adalah kesempatan emas untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan bahasa inggris, dan membangun jaringan internasional. Ia percaya bahwa pengalaman ini akan membuka peluang karier global setelah menyelesaikan studi nanti.
Takjub Arsitekstur Kampus
Ketika pertama kali menginjakkan kaki di University of Szeged, Akbar mengaku takjub dengan arsitekstur kampus. Selain arsiteksturnya yang memukau, ia juga terkesan dengan keramahan para dosen dan mahasiswa lokal. Keramahan dan kesabaran para dosen serta mahasiswa lokal membantunya cepat beradaptasi. ia merasa seperti berada di rumah sendiri.
“Pengalaman itu paling membekas di hati saya,” beber Akbar, yang juga terkesan dengan kualitas fasilitas dan perpustakaan kampus.
Beradaptasi di lingkungan baru, tentu bukan hal yang mudah. Akbar menyadari bahwa untuk bisa menyatu dengan lingkungan kampus baru, ia harus berusaha keras. Salah satunya dengan mempelajari bahasa Hungaria dasar dan aktif mengikuti program orientasi mahasiswa internasional serta bergabung dengan komunitas mahasiswa Indonesia.
Selain itu, juga mencari informasi tentang kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan diri. Kegiatan itu membantu Akabr lebih mengenal lingkungan sekitar dan mempelajari budaya lokal.
Akbar juga menyadari adanya perbedaan signifikan dalam sistem pendidikan di University of Szeged dibandingkan dengan di Unesa. Di Universitas Szeged, perkuliahan lebih terstruktur dan berfokus pada riset dan analisis sehingga interaksi dengan dosen juga lebih intensif. Selain itu, ia juga harus benar-benar disiplin dalam mengatur waktu karena jadwal yang ketat.
“Saya lebih memprioritaskan tugas-tugas akademik dan mengatur waktu untuk kegiatan ekstrakurikulernya,” ungkapnya.
Setelah beberapa bulan menempuh pendidikan di luar negeri, Akbar mengaku memiliki pandangan lebih luas tentang kebudayaan global, sistem pendidikan internasional, dan memahami potensi karier global. Ia berharap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan berkontribusi dalam bidang yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Akbar juga memiliki tekad untuk berbagi pengalaman dan pengetahuannya kepada mahasiswa lain dalam komunitas akademik. Salah satunya, ia ingin menjadi wakil Indonesia di kancah internasional.
Akbar memberikan empat saran kepada mahasiswa yang ingin mengikuti program IISMA. Pertama, melakukan persiapan sejak awal. Kedua, memastikan semua dokumen yang dibutuhkan lengkap dan sesuai. Ketiga, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris karena itu merupakan kunci utama mengikuti program ini (IISMA). Dan, keempat, mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kampus tujuan dan program studinya.
Seorang Akbar Nugroho membuktikan bahwa mimpi besar bukanlah sesuatu yang sulit digapai jika mau berusaha dan bekerja keras, ada dukungan dari orang terdekat, dan senantiasa bersemangat untuk terus maju. @wd/sir