SIAGAINDONESIA.ID,- (Surabaya) – Dosen Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan kegiatan pengenalan budaya bertajuk “Pengenalan Basa-Basi sebagai Budaya Komunikasi Masyarakat Indonesia” pada 29 Februari 2024.)
Kegiatan yang dihadiri oleh 12 pemelajar dari Chiang Mai University Thailand ini menghadirkan 2 dosen UNESA yakni Dr Prima Vidya Asteria, S Pd, M Pd dan Cicilia Deandra Maya Putri, S Hum, M A, serta 1 dosen dari Chiang Mai University Thailand.
Dr Prima Vidya Asteria menyampaikan materi bertajuk Basa-basi sebagai Budaya Komunikasi Masyarakat Indonesia, sedangkan Cicilia Deandra Maya Putri, S Hum, M A menyampaikan materi bertajuk Pentingnya Pemahaman Lintas Budaya dalam Konteks Multikultural.
Dalam paparannya, dosen yang akrab dipanggil Prima itu mengatakan bahwa basa-basi merupakan percakapan yang tidak memiliki makna mendalam tetapi dapat menunjukkan cara berinteraksi yang khas. Dia mendontohkan kata basa-basi seperti ayo makan, mau ke mana, dan ayo kubantu.
“Kami mengajarkan bagaimana basa-basi tersebut biasanya digunakan, kalimatnya seperti apa, dan cara meresponnya bagaimana.” ujar Prima.
Sementara itu, Cicilia Deandra Maya Putri, S Hum, M A menambahkan mengenai pentingnya pemahaman lintas budaya dalam konteks multikultural. Dijelaskan Cicillia bahwa basa-basi memiliki peranan yang penting dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Sebab, basa-basi dapat menimbulkan rasa akrab dan nyaman.
“Budaya basa-basi dapat mencerminkan sikap kesopanan dan keramahtamahan,” tambah Cecilia.
Kegiatan ini semakin meriah dan seru dengan kegiatan pendampingan project yang dilakukan pada pertemuan kedua pada Maret-Juni 2024. Dalam sesi ini, pemelajar diberi tugas melakukan project berupa membuat mini video.
Pembuatan video tersebut dilakukan secara berpasangan dengan konten yang memuat konteks komunikasi basa-basi. Selama proses pembuatan video, para pemelajar juga didampingi oleh Ajarn Suhailee Sohnui selaku pengajar Chiang Mai University.
Pertemuan terakhir atau ketiga akan dilaksanakan secara luring dengan materi Presentasi Project, Penguatan Materi, dan Refleksi yang akan dilaksanakan pada Agustus 2024.
Nawindar, pemelajar dari Chiang Mai University mengaku sangat tertarik dengan kegiatan ini. Dia mengungkapkan ketertarikannya pada bahasa dan budaya Indonesia.
“Saya memiliki minat dan hasrat untuk mempelajari bahasa baru, dan karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan oleh banyak orang itu membuat saya ingin belajar berbicara dengan mereka,” ungkapnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan kerja sama antara Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dengan Chiang Mai University Thailand. Harapannya, melalui pengenalan basa-basi sebagai budaya komunikasi masyarakat Indonesia ini dapat dijadikan bekal dan tambahan pengetahuan budaya para pemelajar Thailand untuk belajar bahasa dan budaya di Indonesia. @sir