SIAGAINDONESIA.ID – Dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr. Hasan Subekti, S.Pd, M.Pd menjadi pembicara utama dalam Webinar Series 2025 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Magetan pada Jumat, 21 Maret 2025.
Dalam Webinar Series bertema ”Kapabilitas Riset di Era Artificial Intelligence: Sebuah Tinjauan Reflektif” itu, dosen yang berhome base di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Unesa itu menyampaikan berbagai aspek pemanfaatan AI dalam riset dan pendidikan.
Menurutnya, AI dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menyediakan bukti empiris terkait efektivitas metode pengajaran. Dosen yang juga Pembina UKM Pramuka Unesa itu, setidaknya menyoroti tiga aspek utama dalam sistem pendidikan berbasis AI.
Aspek pertama, Continuous Improvement Infrastructure, yakni peningkatan infrastruktur pendidikan dengan teknologi AI. Aspek kedua, Research & Development Infrastructure, yakni pengembangan penelitian, identifikasi prioritas, dan koordinasi riset berbasis AI.
“Aspek ketiga adalah Data Infrastructure, yakni berkaitan dengan manajemen sistem data, keamanan, privasi, dan interoperabilitas dalam pendidikan,” terangnya.
Selain itu, Hasan juga mengingatkan pentingnya menghindari Myopic Perspective, yaitu ketidakmampuan melihat tren masa depan, serta menekankan bahwa pendidik harus memahami tren global untuk tetap relevan.
Dalam webinar itu, juga dibahas lima jenis kolaborasi penelitian yang dapat dilakukan oleh akademisi dan pendidik, yakni 1) kolaborasi dalam lembaga akademik dengan melibatkan lembaga, pendidik, dan peserta didik dalam riset bersama, 2) kolaborasi antar lembaga akademik seperti dengan berbagi sumber daya riset yang mahal dan terbatas.
Selanjutnya, 3) kolaborasi dengan lembaga pemerintah, contohnya dengan memanfaatkan dukungan pendanaan untuk proyek penelitian, 4) kolaborasi dengan industri swasta dengan tujuan mengembangkan riset berbasis inovasi dan kebutuhan pasar. Dan, 5) kolaborasi internasional dengan cara memperluas wawasan dan aplikasi riset dalam skala global.
“AI tidak hanya mengubah cara kita mengajar, tetapi juga mengoptimalkan proses penelitian dan publikasi akademik. Dengan memanfaatkan teknologi ini, pendidik dapat lebih efektif dalam mengembangkan kurikulum dan meningkatkan kualitas pembelajaran,” jelasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dikpora Magetan, Irawan, M.Pd menegaskan bahwa perkembangan AI tidak hanya merambah dunia industri tetapi juga pendidikan. Karena itu, sebagai pendidik, harus terus memperbarui pengetahuan dan meningkatkan kapabilitas riset.
“Kita memiliki tanggung jawab membimbing peserta didik serta memberikan edukasi kepada orang tua mengenai etika dalam penggunaan AI dan media sosial,” ujarnya.
Irawan menambahkan, Magetan, yang dikenal sebagai kota wisata, juga ingin memperkuat posisinya sebagai kota pendidikan. Salah satu wujud komitmen itu adalah dengan berdirinya Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unesa di Magetan.
“Kita tentu sangat berharap, hadirnya Unesa dapat semakin mendorong perkembangan pendidikan berbasis riset di wilayah Magetan dan sekitarnya” kata Irawan seraya berharap webinar ini dapat membantu para pendidik di Magetan memanfaatkan AI secara optimal dalam dunia pendidikan dan penelitian.
Sementara itu, Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Magetan, Dwi Riyadi, S.Pd menambahkan bahwa riset merupakan bagian penting dari tugas pendidik. Menurutnya, penelitian sangat berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran.
“Artificial Intelligence (AI) dapat dimanfaatkan untuk tujuan positif dalam riset guna meningkatkan kualitas pendidikan,” tegasnya. @zar/sir