SIAGAINDONESIA.ID – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci sukses pembangunan suatu negara. Karena itu, perluasan akses, pemerataan kualitas, dan penguatan relevansi pendidikan tinggi berkontribusi besar dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Abdul Haris saat membuka Konaspi XI di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang mengusung tema “SDM Unggul untuk Mewujudkan Indonesia EMAS 2045” Pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Mengutip laporan World Economic Forum, Abdul Hari menyampaikan bahwa kualitas SDM menjadi salah satu faktor utama yang menentukan daya saing global suatu negara. The Global Competitiveness Report menunjukkan bahwa negara dengan akses pendidikan tinggi yang lebih baik, memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Setiap peningkatan populasi berpendidikan tinggi akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kemiskinan di suatu negara,” ungkapnya.
Dia berharap LPTKNI melalui Konaspi XI ini terus konsisten menjadi mitra pemerintah dalam memberikan rekomendasi strategis percepatan pembangunan nasional dan pengembangan LPTK di Indonesia, serta dapat mengimplementasikan transformasi pendidikan tinggi dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pihaknya menanti ide dan gagasan akan perbaikan yang akan dihasilkan dari kegiatan tiga hari ke depan sebagai langkah konkret untuk membangun sistem pendidikan nasional yang lebih adaptif, inklusif, dan berdaya saing.
“Semoga rekomendasi yang dihasilkan dalam forum ini menjadi pijakan strategi bagi terwujudnya Indonesia EMAS 2045 melalui penguatan kualitas pendidikan dan SDM unggul di seluruh penjuru negeri,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor Unesa, yang juga ketua pelaksana kegiatan, Nurhasan mengatakan ada banyak hal yang akan dibahas dalam Konaspi XI. Di antaranya, membahas revitalisasi LPTK, baik dari aspek kelembagaan, tata kelola, standarisasi, kurikulum, pendidikan inklusif, dan kesetaraan akses. Penguatan profesionalisme guru abad ke-21 juga tak luput dari bahasan.
“Tujuannya untuk merumuskan dan melahirkan rekomendasi strategis mendorong percepatan pembangunan pendidikan nasional menuju Indonesia EMAS (Era Masyarakat Adil Sejahtera),” ucap guru besar ilmu keolahragaan Unesa itu.
Untuk diketahui, agenda dua tahunan yang diselenggarakan Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Indonesia (ALPTKI) atau LPTKNI ini selain dihadiri delegasi dari 12 Perguruan Tinggi eks-LPTKNI, juga dihadiri direktur jenderal selingkung Kemendikbudristek, perwakilan Kemenpora RI, perwakilan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), pimpinan MRPTNI (Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia). @sir