SIAGAINDONESIA.ID Insiden mengenaskan terjadi di Selat Bangka Senin (18/3), KLM Amanat Bahari yang sedang berlayar perairan Maspari dari Dabo, Kabupaten Lingga Provinsi Riau tujuan Tegal Jawa Tengah dirompak oleh sejumlah bajak laut. Tidak terima kapalnya dibajak, Anak Buah Kapal (ABK) mengadakan perlawanan akan tetapi bajak laut yang membawa senjata api langsung menembak salah seorang ABK sehingga tewas seketika.
Pemilik Kapal KLM Amanat Bahari yaitu PT. Rahim Jaya yang beralamat di Sunda Kelapa, Abdullah, B.Com. yang juga Ketua DPP. Pelra yang dihubungi berkomentar terkait insiden yang terjadi tersebut,
“Pihak keamanan kecolongan dengan terjadinya insiden ini”, tegasnya.
Menurutnya perairan Selat Bangka sangat rawan dan seharusnya menjadi perhatian dari pihak yang berwenang.
Sumber dari salah seorang pelaut yang sering berlayar mengatakan, dari perairan Singapura hingga Selat Bangka memang rawan kejahatan.
Sementara itu Ketua Forum Masyarakat Kelautan, Maritim, Perikanan, Oki Lukito yang dihubungi mengatakan, kapal-kapal dagang yang berlayar di periaran Negara maritime Indonesia, khusus kapal Pelra yang menjadi ketahanan di batas-batas wilayah terutama yang plosok (T3) harus mendapatkan pengamanan yang prioritas.
“Ada Bakamla, ada TNI-AL, ada Polairud, ada KPLP semua mempunyai tugas pengamanan sesuai dengan tupoksi masing masing dan sangat memalukan jika terjadi kasus perompakan di laut.” Jelas Oki Lukito yang juga Dewan Pakar PWI Jatim.
Oki Lukito berharap pemerintah segera menyikapi insiden di Selat Banka tersebut dan mensterilkan perairan Indonesia dari perompak. Hal tersebut jika dibiarkan akan menghambat kestabilan logisik dan ketahanan ekonomi khususnya daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
“Lebih dari 30 persen dari 17 ribu pulau yang berpenghuni sangat tergantung dari armada Pelayaran Rakyat,” tegas Oki Lukito. @masduki
Discussion about this post