SIAGAINDONESIA.ID Saat ini genosida Israel terhadap rakyat Palestina masih terus terjadi. Laporan PBB menyebutkan jumlah anak-anak yang dibunuh di Gaza selama 5 bulan melebihi jumlah anak-anak yang terbunuh dalam perang global selama 4 tahun.
Jumlah anak yang terbunuh dalam peperangan di seluruh dunia selama 4 tahun, dari 2019 hingga 2022, berjumlah 12.193 anak.
Sementara jumlah anak yang dibunuh Israel di Gaza pada 7 Oktober hingga 29 Februari melebihi 12.300 anak. Ini belum termasuk korban wanita dan orang dewasa.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas di Gaza, Palestina mencapai 31.045 orang. Sebanyak 72.654 orang terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Dilansir Al Jazeera, Minggu (10/3/2024) lalu, sekitar 72 persen korban merupakan anak-anak dan perempuan. Sementara itu dalam 24 jam terakhir, serangan Israel terhadap warga Gaza mengakibatkan 85 orang tewas dan ratusan orang terluka.
Atas genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina ini, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) menghimbau pada umat Islam di Indonesia terutama konsumen Muslim untuk terus menyerukan aksi boikot.
YKMI mengajak umat Islam aktif menghindari penggunaan sejumlah produk terafiliasi Israel terutama di bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Karena itu YKMI menyerukan gerakan #RamadhanTanpaProdukGenosida.
Hal ini menyusul himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menghendaki umat Muslim di Indonesia untuk meninggalkan produk yang diproduksi perusahaan yang terafiliasi dengan Israel.
Gerakan “Ramadhan Tanpa Produk Genosida” ini dikemas YKMI dalam dialog sebagai bentuk solidaritas konsumen Muslim Indonesia di Jakarta pada Jumat, (15/3/2024).
Hadir sebagai narasumber dalam dialog, Ahmad Himawan selaku Direktur Eksekutif YKMI, Zahra sebagai aktivis Muslim, dan Ahmad Wakil Kamal perwakilan dari pengacara Muslim.
“Kami (YKMI) menyikapi dan melanjutkan anjuran MUI untuk melaksanakan #RamadhanTanpaProdukGenosida. Berdasarkan analisa dan kajian internal kami dari berbagai sumber terpercaya (salah satunya website boycott.thewitness dan bdnaash). 10 produk ini (Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King, Kurma Israel) harus dihindari atau wajib diboikot mulai Ramadhan 1445 Hijriah. Konsumen muslim harus menggunakan produk-produk alternatif sebagai pengganti,” tegas
Himawan.
Himawan menjelaskan sejumlah kriteria yang menjadikan produk tersebut disebut sebagai produk-produk terafiliasi Israel atau produk genosida, meski ada beberapa produk yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia. Misalnya yang pertama, sebagian atau sahamnya dimiliki oleh perusahaan atau orang Israel. Kedua, perusahaannya secara terbuka atau tersirat memberikan dukungan kepada Israel dan kejahatan Israel di Palestina. Ketiga, terdaftar dalam situs-situs internasional kredibel yang memiliki data keterlibatan perusahaan-perusahaan global yang memiliki afiliasi dengan Israel, seperti boycott.thewitness dan bdnaash.
“YKMI mengidentifikasi sejumlah produk genosida dengan sejumlah kriteria. Salah satu yang menjadi acuan adalah situs boycott.thewitness dan bdnaash,” imbuhnya.
![](https://siagaindonesia.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240315-WA0020.jpg)
Selain 10 produk terafiliasi yang disebutkan YKMI, Himawan menyebut ada beberapa produk genosida lainnya yang sering dikonsumsi masyarakat seperti KFC, Pizza Hut, P&G dan lainnya.
Himawan menghimbau masyarakat untuk cek langsung melalui situs boycott.thewitness dan bdnaash.com.
YKMI, sebut Himawan, percaya aksi boikot produk terafiliasi ini lebih banyak mendatangkan manfaat bagi nilai-nilai kemanusiaan dan perjuangan Palestina.
Sebaliknya, YKMI balik menuding upaya untuk mengagalkan aksi boikot ini justru dilakukan oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan produk terafiliasi Israel.
“YKMI percaya aksi boikot ini akan lebih besar manfaatnya bagi kemanusiaan dibandingkan dengan efek negatifnya yang coba dibesar-besarkan untuk menggagalkan gerakan ini. Misalnya saja soal tuduhan bakal munculnya pengangguran karena aksi boikot ini,” tuturnya.
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menambahkan, semenjak muncul aksi boikot produk terafiliasi Israel, saat ini mulai massif terjadi peralihan penggunaan konsumen atas produk-produk nasional.
Pihaknya mengklaim perusahaan-perusahaan nasional yang tidak terafiliasi Israel juga mulai membuka lapangan pekerjaan baru, dimana kebutuhan tersebut terbuka untuk semua level pekerjaan.
“YKMI justru melihat bahwa pasca tindakan boikot, produk- produk nasional mengalami peningkatan penjualan yang signifikan serta membuka lapangan pekerjaan baru. Dan, tentu saja, karena ini adalah perusahaan nasional, maka dia berbeda dari perusahaan asing. Lapangan pekerjaan yang terbuka bukan hanya di level bawah, melainkan juga hingga ke level atas. Ini tentu akan menjadi keuntungan untuk warga negara kita sendiri,” ujarnya.
Dengan penjelasan daftar produk ini, umat Muslim akan memiliki pemahaman yang lebih tegas dan utuh atas produk-produk terafiliasi Israel yang harus dihindari penggunaannya.
“Daftar produk yang dibuat YKMI akan semakin memperjelas pemahaman umat muslim Indonesia atas produk-produk yang terafiliasi Israel. Daftar produk ini juga akan menjawab kebingungan-kebingungan yang sempat muncul di masyarakat Indonesia,” tambahnya.
YKMI percaya aksi boikot ini bakal memberikan dampak yang besar bagi perekonomian Israel dan lambat laun akan menghentikan kejahatan kemanusiaan Israel di Palestina.
“Kami haqul yakin aksi boikot ini mampu melemahkan ekonomi Israel dan dalam jangka panjang. Sehingga Israel tak punya kekuatan untuk menyerang dan membunuh umat Muslim di Palestina,” pungkasnya.@