SIAGAINDONESIA.ID Realisasi investasi di Surabaya diprediksi akan melonjak secara signifikan selama enam bulan terakhir atau semester pertama Tahun 2024. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.
Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini menyebut investasi di Bidang Perumahan atau properti, Perdagangan dan Pergudangan serta Telekomunikasi. Yang masuk jenis Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) non Usaha Mikro Kecil (UMK), telah mendominasi pada triwulan pertama.
Pada Bidang Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi di triwulan pertama, mendulang nilai investasinya sebesar Rp2,068 triliun. Kemudian di triwulan kedua, diikuti bidang perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai Rp 1,755 triliun.
Cak Ji, sapaan akrab Armuji melihat tingginya minat investasi dan geliat usaha yang progresif. Ia mengajak para investor di Kota Pahlawan, untuk memprioritaskan Tenaga Kerja Lokal.
“Kami mengajak agar tenaga kerja lokal diprioritaskan, kita semua juga berusaha agar penduduk kita yang usia produktif bisa diasah keterampilannya sehingga mampu bersaing di dunia kerja,” kata Cak Ji kepada wartawan, Senin (22/7/2024).
Politisi senior PDI Perjuangan ini turut menyebutkan sejumlah upaya untuk menekan angka pengangguran dengan berbagai program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Diantaranya program padat karya dengan memanfaatkan lahan dan aset milik pemkot.
Hal itu digunakan untuk usaha bersama mulai dari mendirikan kafe berkelas dengan semua pekerja adalah warga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan membuatkan usaha cuci motor dan mobil. Selain itu ada jasa potong rambut dan budi daya makanan.
Cak Ji menegaskan, dari program yang telah diluncurkan Pemkot Surabaya paling nyata terlihat, adalah mendirikan pabrik pencetak paving di mana hasil produknya dibeli pemkot untuk pembangunan setiap wilayah.
“Kita tidak bisa sendirian butuh sumbangsih dari sektor swasta untuk dapat menyerap tenaga kerja dari warga Surabaya, kita sama sama membangun kota ini dalam berbagai hal,” tegas Cak Ji.