SIAGAINDONESIA.ID Revitalisasi Kota Lama Surabaya masih berjalan. Semua stakeholder bergerak. Tak terkecuali warga setempat, yang tinggal di RT03/RW10 Kelurahan Krembangan Selatan. Khususnya di jalan Mliwis dan Jalan Glatik. Dalam keseharian, sebagian warganya buka warung di sekitar rumah. Jalan Mliwis dan Glatik.
Jalan Mliwis dan Jalan Glatik memang berdekatan dengan jalan arteri Rajawali dan Jembatan Merah yang wajahnya telah berbeda, menjadi rapi dan indah. Dengan revitalisasi Kota Lama (Eropa) Surabaya, warga yang selama ini buka warung berharap bisa mengais lebih banyak rezeki dari dampak Kota Lama Surabaya.

Namun, nyatanya mereka justru dihantui rasa kekhawatiran karena takut terusir dari lapak yang berada di gangnya sendiri. Selama ini mereka sudah buka warung di sana bertahun tahun dengan tenang meski penghasilan pas pasan. Revitalisasi Kota Lama Surabaya dipandang memberi harapan.
Keluhan warga itu disampaikan ke Ketua RT 03/RW10 Kelurahan Krembangan Selatan pada Jumat sore (7/6/24), Ricky Setiono saat mendampingi media ini berkunjung ke kampungnya.
“Dari pihak Kelurahan dan Kecamatan mengatakan bahwa, kami disiapkan tempat di SWK Kasuari dan di Indrapura”, jelas Ricky.
Ricky menambahkan bahwa warganya seolah dibuang dari kampung halaman, yang selama ini menjadi lahan mencari nafkah. Warung dan rumah mereka hanya berjarak sekitar 10 meter.
“Kalau berpindah ke lain tempat, warga saya ada yang nyambi mengasuh anak dan di lahan SWK itu juga harus bayar sewa” tambah Ketua RT, Ricky.

Selain itu, dengan Kota Lama Surabaya, mereka sekaligus belajar tentang sejarah sambil bertindak sesuatu (learning by doing). Karenanya dengan dihimpun Ketua RT, warganya mulai belajar praktis tentang sejarah lingkungannya dan sekaligus belajar menyiapkan menu menu yang representatif buat pengunjung.
Dengan mau belajar, baik tentang sejarah maupun makanan olahan, berarti warga siap satu atau dua langkah lebih maju daripada sebelumnya. Sikap positif warga ini mendapat apresiasi dari anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi’i dan Wakil Ketua DPRD Surabaya, A. Hermas Thony. Bahkan mereka secara langsung melihat lokasi berjualan beberapa hari yang lalu secara terpisah.
Untuk mendukung proses belajar, komunitas budaya berbagi materi ajar yang berisi peta lama Kota Surabaya, yang mengandung makna makna informatif dan edukatif. Satu set banner telah diberikan kepada satu warung di jalan Mliwis. Yaitu banner bertuliskan nama warung dan menu serta informasi nama jalan dimana warung itu berada. Sedangkan satu lembar banner lainnya berisi peta Kota Lama Surabaya yang dilengkapi dengan nama nama jalan.
Satu set banner untuk warga, yang buka warung itu, diserahterimakan Jumat sore kepada Ketua RT 03/RW10 Kelurahan Krembangan Selatan.@nanang