Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

Mei 20, 2025
Bill Gates dan Vaksinasi

Vaksin TBC dan Dampaknya Untuk Indonesia, Bagaimana Menyikapinya?

Mei 20, 2025
Di Balik Perjalanan Iwan Sunito: Kisah Sukses, Tantangan, dan Pelajaran bagi Investor

Di Balik Perjalanan Iwan Sunito: Kisah Sukses, Tantangan, dan Pelajaran bagi Investor

Mei 20, 2025
Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi
Berita

Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

by Didik Moker
Mei 20, 2025
0
1.4k

Tim sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hadir di Kecamatan Sukolilo edukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi Sabtu, 17 Mei...

Read moreDetails
Bill Gates dan Vaksinasi

Vaksin TBC dan Dampaknya Untuk Indonesia, Bagaimana Menyikapinya?

Mei 20, 2025
1.4k
Di Balik Perjalanan Iwan Sunito: Kisah Sukses, Tantangan, dan Pelajaran bagi Investor

Di Balik Perjalanan Iwan Sunito: Kisah Sukses, Tantangan, dan Pelajaran bagi Investor

Mei 20, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Selasa, Mei 20, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Berita

Vaksin TBC dan Dampaknya Untuk Indonesia, Bagaimana Menyikapinya?

by Swara
Mei 20, 2025
Reading Time: 3 mins read
A A
Bill Gates dan Vaksinasi

Presiden Prabowo Subianto dan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025. Foto: RMOL

491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Apa yang diperoleh Indonesia untuk berpartisipasi dalam uji coba vaksin TBC tersebut? Siapa yang punya kepentingan atas uji coba tersebut? Apakah untuk kepentingan nasional atau kepentingan Bill Gates dan kroninya? Apakah berimbang keuntungan dan resiko yang mungkin terjadi akibat uji klinis vaksin TBC? Adakah dasar hukum untuk menjadi bagian dari uji coba vaksin terhadap warga negara kita?

Berdasarkan pertanyaan di atas dikupas tuntas dalam diskusi Dialog & Diskusi Kebangsaan Forum Tanah Air (FTA) tentang Program Uji Klinis Vaksin TBC, 18 Mei 2025 dengan nara sumber Dr.dr Siti Fadilah Supari Sp.Ip, mantan Menteri Kesehatan, moderator Tata Kesantra, Ketua Umum FTA yang berada di New York.

Topik diskusi uji klinis vaksin TBC atau vaksin M72/AS01E ini sebelumnya menjadi perbincangan publik, bahkan sangat viral di kalangan netizen melalui sosial media menimbulkan pro dan kontra.

Seperti diketahui vaksin adalah virus yg dilemahkan atau dimatikan dan dimasukan ke dalam tubuh dan diharapkan memicu antibodi untuk meningkatkan imunitas kita untuk melawan virus yang masuk kedalam tubuh kita.

Dalam perkembangannya sekarang sudah lebih maju sekali dengan menggunakan metode protein micro bakterium. Untuk vaksin TBC ini yang berasal dari Wilayah Afrika.

Beberapa waktu lalu Bill Gate di terima di Istana. Prabowo Subianto mengatakan Bill Gate yang membuat vaksin TBC untuk uji coba fase ketiga. Indonesia akan ikut ambil bagian. Sejauh ini Bill Gate menyumbang dana kepada Indonesia, di antaranya untuk bidang kesehatan. Uji coba fase 1 & 2 sudah dilakukan di Afrika. Indonesia “meminta” agar diikutsertakan dalam uji coba fase ketiga tersebut.

Proyek vaksinasi ini jika dipelajari dan dianalisa, tidak bisa dipisahkan dari kedaulatan kesehatan rakyat. Untuk itu rakyat harus bisa memilih dan diberi informasi sejelas jelasnya, termasuk resiko yang mungkin terjadi bila ikut berpartisipasi sebagai penerima vaksin.

Pada kasus di Afrika saat uji coba fase 1 dan 2, efikasi vaksin TBC atau mujarabnya hanya 50%. Seharusnya dengan hasil seperti itu uji coba fase ke-3 tidak bisa dilanjutkan, dengan sasaran uji coba sebanyak 20.000 orang.

Tujuan dari vaksinasi adalah untuk mengeliminasi TBC di Indonesia. Indonesia merupakan peringkat nomer 2 di dunia yang menderita TBC terbanyak di dunia.

Sebagai ahli Dr. Siti Fadilah Supari menjelaskan, “Sebetulnya jika ingin mengeliminasi TBC di Indonesia bisa dengan jalan menggalakkan desa siaga TBC sampai ke tingkat RW, hingga indikasi awal bisa terdeteksi. Jika sudah terindikasi bisa diberi obat. Eradikasi jika dijalankan hasilnya akan sangat baik, tapi harus di sertai perbaiki rumah tinggal & perbaikan gizi. Karena TBC identik dengan penyakit orang miskin,” jelasnya.

Menurut Siti Fadilah, seharusnya program eradikasi ini yang dimajukan jangan ke vaksin. Karena vaksin ini sasarannya hanya untuk usia 15-44 tahun, dan untuk TBC laten/masyarakat penderita TBC tanpa gejala. Bagaimana cara mencari tau TB laten?

“TB laten yang diderita merupakan TB tapi pasif yang tidak menular. Dikhawatirkan jika vaksin ini diberikan kepada orang sehat atau semua orang. Karena Peneliti utamanya mengatakan bahwa yg akan divaksin hanya yang TB laten. Bagaimana tahu cara TB laten, hanya Bill Gate yang punya alat untuk mendeteksinya melalui air liur,” lanjut Siti Fadillah.

Saat ini di Indonesia diperkirakan ada 1 juta penderita TB dengan kasus meninggal sebanyak sekitar 100.000 orang. Diskusi kemudian dilanjutkan dengan beberapa pernyataan peserta diskusi, Diskusi diikuti oleh 218 peserta.

Diskusi diikuti oleh para diaspora di luar negeri, dokter, petugas kesehatan serta aktivis dari berbagai provinsi di Indonesia secara antusias.

Pada dasarnya kita tidak menolak vaksin, apalagi jika nanti sudah ditetapkan sebagai pandemik atau endemik.

Selanjutnya Pemerintah juga diminta membuka informasi secara transparan tentang proses dan perkembangan informasi vaksin seluas-luasnya, harus ada edukasi dan sosialisasi yang tepat kepada masyarakat luas termasuk ini apakah halal atau tidak.

Menyangkut sasaran uji coba dari penggunaan vaksin terhadap hanya 2000 orang, juga harus jelas siapa dan apa kompensasi serta jaminannya. Selanjutnya mengenai vaksin ini hanya tahan 3 tahun, kemudian setiap 3 tahun pemerintah harus membayar/ membeli lagi. Ini dikhawatirkan akan memberatkan APBN.

Dari diskusi juga diingatkan bahwa vaksin yang diuji di laboratorium sering kali berbeda dengan yang akan diberikan kepada masyarakat. Hal ini perlu jaminan Pemerintah untuk memberikan kompensasi, jika nanti vaksin berdampak pada kecacatan hingga kematian.

Terakhir dari diskusi FTA menyampaikan salut bahwa masyarakat Indonesia, bahwa respon masyarakat terutama netizen tentang vaksin Bill Gate sangat dahsyat. Artinya kewaspadaan masyarakat terhadap sesuatu yang baru yang menyangkut kedaulatan pribadinya sudah sangat dewasa, tentang perlunya penggunaan vaksin. Semoga pemerintah tidak silau dengan uang dan tidak mengorbankan rakyat, mengutamakan keselamatan rakyat diatas segala-galanya.@

Share196Tweet123
Previous Post

Di Balik Perjalanan Iwan Sunito: Kisah Sukses, Tantangan, dan Pelajaran bagi Investor

Next Post

Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

Berita Terkait

Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

by Didik Moker
Mei 20, 2025
0
1.4k

...

Di Balik Perjalanan Iwan Sunito: Kisah Sukses, Tantangan, dan Pelajaran bagi Investor

Di Balik Perjalanan Iwan Sunito: Kisah Sukses, Tantangan, dan Pelajaran bagi Investor

by Ahmat
Mei 20, 2025
0
1.4k

...

Jumlah Jamaah Haji Embarkasi Surabaya yang Meninggal Kembali Bertambah

Jumlah Jamaah Haji Embarkasi Surabaya yang Meninggal Kembali Bertambah

by Didik Moker
Mei 19, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

Antisipasi Keracunan di Program Makan Bergizi Gratis, BGN Lakukan Investigasi Menyeluruh dan Lakukan Evaluasi

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.