Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Mei 14, 2025
Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

Mei 14, 2025
Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Mei 14, 2025
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM
Opini

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik PERNYATAAN Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan sebutan KDM, terus memicu kontroversi. Sebelumnya, KDM sempat...

Read moreDetails
Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

Mei 14, 2025
1.4k
Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Mei 14, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Rabu, Mei 14, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Uji Nyali Prabowo

by redaksi
Juni 7, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Prabowo: Kita Akan Kembali Swasembada dan Jadi Lumbung Pangan Dunia

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, di Rakerda Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Jawa Barat, Kamis (23/11/2023). Foto Ist

500
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Rizal Fadillah

KONON sejak masuk dalam Kabinet Jokowi kemudian memuji habis-habisan dan mengambil Gibran sebagai Cawapres semua itu adalah “strategi” dan “taktik” menuju kursi Presiden. Tidak penting tudingan maupun cara-cara curang pokoknya harus jadi Presiden, masa gagal terus. Nanti kalau sudah jadi Presiden akan kembali ke jati diri untuk membela rakyat, jujur serta mengutamakan nasionalisme. Benarkah?

Ini pertanyaan serius dan butuh pembuktian sekaligus nyali. Hingga saat ini setelah ditetapkan KPU tanda-tanda Prabowo punya nyali itu tidak ada. Konon belum dilantik, katanya. Nah, setelah dilantik maka akan ada lompatan revolusioner? Harus difahami bahwa hukum rakyat adalah “tidak percaya sebelum dibuktikan sebaliknya”. Jadi hingga kini masih dianggap bullshit alias omon omon.

Lima uji nyali Prabowo yang jika ia mampu maka akan mengubah citra dan kepercayaan, yaitu:

Pertama, melepas China sebagai teman dekat dan memutus semua kesepakatan Xi Jinping dengan Jokowi. Artinya pertemuan Xi Jinping dengan Prabowo di Beijing saat Sidang MK kemarin harus dianulir atau sekurangnya dievaluasi. Prabowo melawan “Kaisar” Xi Jinping.

Kedua, mencabut Keppres 17 tahun 2022 dan Inpres No 2 tahun 2023 serta Keppres No 4 tahun 2024 yang seluruhnya dinilai memihak kepada PKI dan keturunannya. Menempatkan PKI sebagai korban dari pelanggaran HAM berat pada peristiwa G 30 S PKI tahun 1965.

Ketiga, membuka kembali kasus-kasus 2019-2023 mulai dari tewasnya hampir 900 petugas Pemilu 2019, pembunuhan 9 pengunjuk rasa 21-22 Mei 2019, pembantaian 6 pengawal HRS, serta peristiwa Kanjuruhan. Buktikan Prabowo tidak toleran terhadap pelanggaran HAM. Tidak terganggu oleh tudingan atas pelanggaran HAM tahun 1998.

Keempat, berkomitmen membangun ekonomi kerakyatan dan siap untuk melawan kapitalisme. Membatasi hegemoni sembilan naga dengan memproteksi kegiatan usaha Koperasi dan UMKM. Secara bertahap melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. Pendewaan investasi harus diakhiri.

Kelima, membentuk Kabinet Kerja bukan politik bagi-bagi kursi. Membebaskan diri dari jeratan atau kendali partai politik serta mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat. MPR berdaulat dan oposisi dihargai sebagai kekuatan penyeimbang dan mitra.

Tentu masih banyak indikator bahwa Prabowo adalah harapan sebagai “macan” bukan “meong” seperti mau memproses hukum kejahatan Nepotisme, mendorong KPK agar bergigi, menekan Israel, bersahabat dengan umat Islam, reformasi agraria demi rakyat, membebaskan mahasiswa dari penjara pragmatisme, Jakarta tetap Ibu Kota serta fungsi TNI dan Kepolisian yang lebih proporsional dan bersahabat.

Ambisi ingin menjadi Presiden harus bermisi mulia bukan nafsu semata untuk berkuasa. Kepemimpinan itu amanah yang dapat mencelakakan, kecuali bagi yang jujur dan adil. Beban itu akan menjadi kayu bakar yang membakar di akherat nanti sebagai konsekuensi dari kenikmatan sesaat yang terus dikejar dan dikejar.

Ketika Rosulullah SAW Isra dan Mi’raj maka Beliau diperlihatkan di Neraka ada orang tua yang lemah memikul kayu bakar, ia sudah tidak kuat, tetapi beban kayu yang dipikul terus saja ditambah. Malaikat Jibril menjelaskan bahwa itu adalah orang yang serakah pada jabatan.

Bagi Prabowo dan para pendukungnya serta pengharap “taubat” atas kesalahan masa lalu, patut untuk mendorong agar Prabowo siap masuk dalam fragmen “uji nyali” dan lulus dari ujian tersebut. Satu modal kesiapan mental untuk itu ialah rela untuk bertaruh jabatan, yakni tidak menjadi Presiden! @

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Share200Tweet125
Previous Post

Dandim Jayawijaya Sambut Kedatangan Wapres RI dalam Kunker di Kabupaten Jayawijaya

Next Post

Kisah Nenek Kholifah, Berjuang Seorang Diri, Sekolahkan Anak Hingga Lulus Kuliah

Berita Terkait

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Kisah Nenek Kholifah, Berjuang Seorang Diri, Sekolahkan Anak Hingga Lulus Kuliah

Kisah Nenek Kholifah, Berjuang Seorang Diri, Sekolahkan Anak Hingga Lulus Kuliah

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.