Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Mei 14, 2025
Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

Mei 14, 2025
Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Mei 14, 2025
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM
Opini

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik PERNYATAAN Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan sebutan KDM, terus memicu kontroversi. Sebelumnya, KDM sempat...

Read moreDetails
Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

Mei 14, 2025
1.4k
Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Mei 14, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Rabu, Mei 14, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Tutup Museum Holocaust

by redaksi
Juli 17, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
Tutup Museum Holocaust

Museum Holocaust di Minahasa. Foto: ist

653
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Rizal Fadillah

PEMERINTAH Indonesia jangan hanya berkoar-koar mendukung Palestina dan mengutuk Israel, bukti konkrit perlu untuk dilakukan. Salah satunya adalah menutup Museum Holocaust di Minahasa. Propaganda Yahudi Indonesia ini harus dilawan dan dibasmi. Mereka adalah komunitas penghianat bangsa. Demikian juga tutup Sinagog. Masjid dan Gereja di Gaza sana mereka hancurkan, Sinagog disini dibiarkan. Zalim namanya.

Sejak dahulu kaum Yahudi memang tidak dapat dipercaya dan jahat. Indonesia harus waspada. Mewaspadai lembaga Yahudi dan elemen masyarakat yang intens berkomunikasi dengan komunitas atau klub-klub Yahudi. Mereka adalah mata-mata Zionis Israel di Indonesia. Museum Holocaust bukan semata Museum tetapi simbol dari eksistensi Zionis Israel.

Berita teranyar ternyata kelima punakawan yang bertemu Presiden Israel itu diiringi atau mungkin di “arange” oleh komunitas Yahudi Indonesia. Delegasi Yahudi dari Sulawesi Utara dipimpin Yaakov Baruch yang bersama 5 Nahdhiyin  berada di Israel. Sponsor pendirian Museum Holocaust itu diduga terlibat dalam pengkhianatan bangsa berkolaborasi dengan kaum penjajah Zionis Israel.

Yaakov Baruch adalah warga negara dan pengusaha Indonesia keturunan Yahudi. Ia pengelola Museum Holocaust. Nampaknya “Markas Besar” Zionis Israel Indonesia terletak di Minahasa atau di area Museum Holocaust tersebut. Sebelum Panji Gumilang tersangkut kasus, maka Az Zaitun adalah Markas Zionis lain di Pulau Jawa. Jalinan hubungan Az Zaitun dengan Tel Aviv dibina oleh Panji Gumilang. Bukit Zaitun sendiri merupakan “icon” Zionis.

Pemerintah RI harus segera menutup Museum Holocaust “Markas Besar” sekaligus wahana propaganda Zionis Israel. Penjajah dan penjahat kemanusiaan tidak boleh ditoleransi oleh bangsa Indonesia yang cinta akan perdamaian dan kemerdekaan. Menurut Konstitusi kita penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
Karena Israel itu penjajah, maka negara ini harus dihapuskan dari muka bumi.

Museum Holocaust di Tondano Kabupaten  Minahasa berada di Sinagoge Sha’ar Hashamayim. Menurut Yaakov, museum berfokus pada agama tidak terkait politik, tetapi itu bohong, terbukti dalam pertemuan dengan Presiden Israel agenda utama pembicaraannya adalah politik yaitu peristiwa Hamas-Israel dan hubungan Indonesia dengan Israel. Masyarakat Muslim meyakini bahwa Yaakov Baruch adalah agen Zionis Israel.

Buktikan bahwa Pemerintah Indonesia mendukung Palestina dan mengutuk genosida Israel di Gaza dengan menutup Museum Holocaust. MUI telah meminta penutupan saat diadakan pameran sekaligus peresmian Museum ini karena dinilai sebagai propaganda Zionis Israel di Indonesia.

Tutup Museum Holocaust. Zionis Israel adalah binatang buas musuh umat manusia.@

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Share261Tweet163
Previous Post

Bukan 5 Kader Itu Saja, Yahya Staquf Juga Pro-Israel

Next Post

Pangkostrad Jenguk Prajurit Kostrad dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Berita Terkait

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Pangkostrad Jenguk Prajurit Kostrad dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Pangkostrad Jenguk Prajurit Kostrad dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.