Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Mei 10, 2025
Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Mei 10, 2025
Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mei 10, 2025
Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal
Opini

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

Oleh: KH. M. Shiddiq Al-Jawi Tanya: Ustadz, bolehkah muslim mendoakan non-muslim yang meninggal? Misalnya, mantan presiden Jokowi yang telah mendoakan...

Read moreDetails
Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Mei 10, 2025
1.4k
Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Mei 10, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Sabtu, Mei 10, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Politik

Tunggu Saja! Jika Bu Mega Merasa Waktunya Tepat, Pasti Akan Diumumkan Capres PDIP

by redaksi
Oktober 28, 2022
Reading Time: 2 mins read
A A
Tunggu Saja! Jika Bu Mega Merasa Waktunya Tepat, Pasti Akan Diumumkan Capres PDIP

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Foto: Ist

502
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Sampai saat ini PDI Perjuangan belum mengumumkan calon presiden 2024. Publik pun diminta untuk sabar.

Demikian disampaikan Politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus pada awak media, Jumat (28/10/2022).

Menurut Deddy, kader PDI Perjuangan haruslah memiliki kesabaran revolusioner. Yaitu, kedisiplinan untuk mematuhi keputusan partai. Sehingga tidak akan terjadi perbedaan dalam internal PDI Perjuangan.

Dia juga mengungkapkan bahwa sesuai dengan amanat Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang menyatakan belum saatnya untuk mengumumkan siapa yang akan diusung sebagai Capres dan Cawapres.

“Bukan hanya orang di luar partai yang menanyakan tapi di internal juga menanyakan. Tapi Bu Mega konsisten tetap menyatakan bahwa kita pemerintahan ini solid, kita butuh kabinet ini bekerja dengan baik, karena kita belum sepenuhnya bebas dari Covid dan tantangan ekonomi global masih menghantui,” kata Deddy.

Ia menyatakan bahwa Bu Mega menegaskan akan ada saatnya bagi PDI Perjuangan untuk menyampaikan siapa calon yang akan diusung.

“Selain itu, memang kebiasaan di PDI Perjuangan, untuk tidak terburu-buru. Jangan kan untuk presiden dan wapres. Untuk kepala daerah saja, kami juga tidak terburu-buru. Kami memang membiarkan setiap calon untuk menunjukkan kapasitasnya hingga detik terakhir,” ucapnya.

Sebagai contoh, saat pencalonan Joko Widodo sebagai Presiden.

“Bisa dilihat saat itu. Kami juga tidak terburu-buru. Apalagi sekarang waktunya bersamaan dengan Pileg. Sahingga kami membutuhkan waktu untuk berkonsolidasi. Apalagi calon yang sekarang muncul tidak ada dominan, semua memiliki peluang yang sama. Jadi tidak ada urgensi harus menyebutkan nama calonnya saat ini atau hari ini,” ucapnya lagi.

Ia menyatakan harapannya agar publik bisa memahami karakteristik dari PDI Perjuangan.

“Pemerintah ini harus solid dan siap menghadapi benturan ekonomi. Jika Bu Mega merasa waktunya tepat, pasti akan diumumkan. Dan kami yakin Bu Mega tidak Akan mengambil keputusan dari ruang hampa. Melainkan mengambil dari suara-suara struktural partai dari bawah hingga ke atas. Termasuk juga para tokoh nasional,” ungkapnya.

Deddy menyatakan jika setiap kader bisa mengingat karakteristik partai ini, seharusnya tidak ada kasus seperti FX Rudi, Dewan Kolonel maupun Ganjar.

“Semuanya dipanggil dan diberikan sanksi peringatan. Karena sudah disampaikan kader tidak boleh bicara tentang Pilpres. Tidak perlu ada grasa grusu. Sampai saatnya tiba, nanti akan disampaikan ke publik,” pungkasnya.@

Share201Tweet126
Previous Post

Harapan Nelayan Atas Penyelenggaraan KTT G20 di Bali

Next Post

Korem 173/Praja Vira Braja Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda

Berita Terkait

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

Hukum Mendoakan Non-Muslim yang Meninggal

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

Sekda Marullah dan Eks Gubernur DKI Fauzi Bowo: Dua Tokoh Besar Kebanggaan Betawi dan Masyarakat Jakarta

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Mengkritik Aturan Jokowi Soal Pemberian Alat Kontrasepsi Pada Siswa

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

by redaksi
Mei 10, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Korem 173/Praja Vira Braja Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda

Korem 173/Praja Vira Braja Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.