Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

Mei 11, 2025
Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Mei 11, 2025
Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Mei 11, 2025
Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad
Berita

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-64 Divisi Infanteri 2 Kostrad, sebuah ajang bergengsi bertajuk Body Contest Divif 2...

Read moreDetails
Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Mei 11, 2025
1.4k
Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Mei 11, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Minggu, Mei 11, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Berita

Tingkatkan Produktivitas Udang Windu, Normalisasi Muara Sungai Dibutuhkan Petambak

by redaksi
Juni 23, 2023
Reading Time: 3 mins read
A A
Tingkatkan Produktivitas Udang Windu, Normalisasi Muara Sungai Dibutuhkan Petambak

Kepala Dinas DKP Jatim, Isa Anshori (kiri) sedang berdiskusi dengan Pakar Kelautan Prof. Widi Agus Pratikto. Foto: ist

511
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Berbagai upaya dilakukan Pemprov Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan petambak tradisional. Salah satunya dengan cara meningkatkan produktivitas hasil ikan yang dibudidayakan seperti udang windu dan bandeng.

Jatim juga bertekad kembali menjadi primadona perikanan nasional yang saat ini posisinya berada di urutan ketiga setelah Sulawesi Selatan dan Nusatenggara Barat.

“Selain intensifikasi dan ekstensifikasi tambak, DKP tengah mengupayakan untuk menormalisasi muara sungai yang airnya dibutuhkan petambak,” Jelas Kepala Dinas DKP Jatim, Isa Anshori.

Lebih lanjut dikatakan Isa, rendahnya produktifitas udang di Jawa Timur tidak sebanding dengan luasan tambak tradisional yang ada, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, terjadi pendangkalan di muara sungai sehingga mengakibatkan pasang surut air laut untuk pasokan tambak berjalan lambat sehingga air yang masuk ke dalam petakan budidaya kurang maksimal.

Penyebab lainnya, tingginya sedimentasi pada tambak tradisional dan saluran irigasi, daya dukung lahan dan produktivitas lahan tambak mengalami penurunan.

Demikain pula banyak limbah dan sampah domestik yang berpengaruh kepada kelestarian lingkungan.

Hal yang tidak kalah penting, lanjut Isa, sistem pasang surut air laut dan kualitas aliran sungai sangat menentukan keberhasilan budidaya udang.

“Saat ini banyak sungai terutama pada muara sungai yang sudah dangkal sehingga air pasang tidak maksimal masuk ke tambak,” jelasnya.

Pasokan ke tambak berjalan lambat sehingga air yang masuk ke dalam petakan budidaya kurang maksimal dan mengakibatkan salinitas turun. Selain sistem pasang surut air laut, keberadaan mangrove di muara sungai juga dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya tambak.

Menurut Isa, Jawa Timur memiliki total garis pantai diukur pasang tertinggi sepanjang 3.498,12 km dengan luas lahan budidaya terdiri atas budidaya air tawar seluas 39.906 ha, budidaya air payau seluas 49.761 ha dan budidaya laut seluas 219.343,75 ha.

Dari 38 Kabupaten/Kota, 22 daerah diantaranya mempunyai wilayah pesisir, dimana selama ini komoditas udang, bandeng, nila dan ikan lainnya dibudayakan.

Hingga saat ini, total luas tambak khususnya udang di Jawa Timur tercatat sebesar 49.761,10 hektar, yakni didominasi tambak tradisional seluas 42.384,24 (85,18%), 3.428 hektar merupakan tambak intensif (6,53%) dan 4.127 hektar merupakan tambak semi intensif (8,29%). Kabupaten dengan luasan tambak terbesar adalah Kabupaten Gresik sebesar 15.549,50 Hektar (36,68%), Kabupaten Sidoarjo 12.434,00 Hektar (29,33%) dan Kabupaten Pasuruan 3.874,60 Hektar (9,14%).

Sebagai catatan, produktivitas tambak tradisional setiap tahun rata-rata hanya 0,6 ton per ha. Mangrove merupakan vegetasi hutan yang tumbuh pada tanah aluvial pada pantai dan sekitar muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Ekosistem mangrove tersebut berfungsi untuk melindungi pantai dan tambak akibat abrasi laut, serta sebagai perangkap (trapped) sedimen sehingga dapat membentuk lahan baru (daratan).
Sedimentasi biasa terjadi pada muara sungai yang sepanjang tahun mendatangkan lumpur endapan sendimentasi dan pendangkalan hasil aktifitas di hulu. Sehingga urgensi pengerukan sediman/normalisasi pada muara sungai perlu segera dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Upaya pengerukan sediman/normalisasi akan sangat berdampak pada peningkatan produksi udang di Jawa Timur antara lain.

Jika muara sungai dinormalisasi, peningkatan survival rate dari kisaran 10-11% menjadi 25%, Peningkatan produksi yang awalnya 2 siklus per tahun menjadi 5 siklus per 2 tahun. Demikian pula peningkatan produksi udang windu dari 200 kg per Ha per tahun menjadi 500 kg per Ha per siklus.

“Kualitas maupun kuantitas air tambak bisa terpenuhi karena meningkatnya debit air,” imbuhnya.

Berdasarkan analisis data estimasi produksi udang di kabupaten Gresik apabila normalisasi dilakukan pada lokasi saluran irigasi didaerah aliran sungai Kali Mireng/Manyar di lokasi Desa Kemudi Kec. Dududuk Sampeyan dan Desa Leran Kec. Manyar seluas ± 1.000 Ha akan dapat meningkatkan produksi udang hingga 200 persen.

Seperti halnya di Kabupaten Sidoarjo, berdasarkan analisis data estimasi produksi udang dapat meningkatkan hingga 400 %, dengan luas lahan produksi semula 2.000 ha, setelah dilakukan normalisasi akan luasan tambak yang teraliri menjadi 4.487 ha.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka urgensi pelaksanan pengerukan atau normalisasi sungai sangat perlu segera dilakukan.

Sementara itu, Direktur PT Alter Trade Indonesia (ATINA), Harry Yuli Susanto yang membina dan menjadi mitra petambak tradsional di sejumlah wilayah mengatakan, dengan normalisasi muara, diyakini kualitas air budidaya lebih baik ditunjang salinitas yang ideal untuk budidaya udang windu.

“Harapannya bisa naik sampai dengan minimum 50 persen,” ujarnya optimis.

Harry yang juga eksportir udang dan ikan beku Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) itu mengtakan, Pemprov Jatim tidak dapat anggaran dari pusat tahun ini untuk program normalisasi muara sungai.

“Tahun ini yang dapat Lampung, Sulsel dan NTB,” jelas Harry yang aktif dilibatkan merencanakan dan merealisasi program Bappenas tersebut. Pria kelahiran Bondowoso itu dianggap sukses menggandeng pembudidaya udang windu tradisional memenuhi standar pasar internasional.@K

Share204Tweet128
Previous Post

Jaksa Agung Minta Penanganan Kasus Korupsi Tidak Berlama-Lama

Next Post

Nikmati Desa Wisata Ketapanrame, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Mencoba Kecanggihan Augmented Reality

Berita Terkait

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

Meriahkan HUT Ke 64 Divif 2 Kostrad, Pangdivif 2 Kostrad Buka Kejuaraan Body Contest Divif 2 Kostrad

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

Danbrigif 1 Jaya Sakti Kunjungan Kerja ke Yonif 202/Tajimalela

by wiwin boncel
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

Basarnas Diusulkan Naik Kelas Jadi Kementerian

by Swara
Mei 11, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Nikmati Desa Wisata Ketapanrame, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Mencoba Kecanggihan Augmented Reality

Nikmati Desa Wisata Ketapanrame, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Mencoba Kecanggihan Augmented Reality

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.