SIAGAINDONESIA.ID – Dua penghargaan berhasil diraih Tim Robotik Dewo Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2024 yang berlangsung di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 13–18 September 2024.
Dalam kompetisi bergengsi tingkat nasional yang diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi terbaik se-Indonesia itu, Tim Robotik Gatotkaca sukses menyabet juara 3 pada Divisi Long Endurance Low Attitude, sedangkan Tim Dewanagari meraih juara harapan pada Divisi Fixed Wings.
Ketua Tim Gatotkaca, Ahmad Rofiul Islam Al Azizi mengungkapkan salah satu faktor penentu keberhasilan adalah kemampuan pesawat untuk terbang lebih jauh dari pesaing lainnya. Pihaknya berhasil mencapai titik kebakaran atau hot spot 3, sehingga poin yang didapat lebih banyak daripada tim-tim lain.
Keunggulan pesawat yang dikembangkan Tim Gatotkaca, lanjutnya, ada pada kemampuan dalam mendeteksi titik kebakaran. Selain itu, juga mampu membedakan antara terpal oranye yang disimulasikan sebagai hot spot dan terpal biru sebagai area non-kebakaran.
“Pesawat ini sukses mendeteksi tiga titik hot spot dengan total jarak sekitar puluhan kilometer, yang menjadi tantangan dalam misi pemantauan kebakaran,” terangnya.
Untuk pengembangan pesawat, Ahmad menjelaskan bahwa LELA merupakan divisi baru yang dikembangkan dari Divisi Fixed Wing. Salah satu upgrade pentingnya yaitu penambahan sistem komunikasi dan pengontrol.
“Kami berharap teknologi ini akan semakin canggih dan dapat mengharumkan nama Unesa di kancah nasional ke depan,” paparnya.
Ketua Tim Dewanagari, Kamil Maulana Putra membeberkan, salah satu keunggulan timnya terletak pada mekanik dan material yang digunakan. Selain itu, pesawat juga didesain agar lebih kuat dan tidak mudah hancur.
“Dari segi hardware, pesawat didukung oleh baterai berkapasitas besar sehingga lebih lama dan power yang dihasilkan juga lebih kuat,” tambahnya.
Kamil juga menjelaskan beberapa upgrade yang dilakukan dibandingkan tahun sebelumnya. Selain penggunaan material baru, mereka juga meningkatkan spesifikasi hardware dengan mengganti motor pesawat.
“Dengan kombinasi peningkatan material dan teknologi ini, Tim Dewanagari mampu memberikan performa terbaik di kompetisi tahun ini,” bebernya.
Muhamad Syariffuddien Zuhrie, koordinator pembina Tim Robotik Dewo menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang telah dicapai tim dalam KRTI 2024. Meskipun menghadapi keterbatasan dalam persiapan, tim berhasil membawa pulang satu trofi tingkat wilayah dan dua trofi KRTI nasional.
“Alhamdulillah, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pimpinan universitas dan fakultas, serta berbagai pihak. Kami siapkan reward untuk yang berhasil meraih juara, seperti juara 3 nasional berupa konversi prestasi menjadi nilai tugas akhir,” ucap dosen yang kerap mendampingi mahasiswa pada berbagai kompetisi robot tanah air itu.
Terkait ke depan, Syariffuddien berharap dukungan dana riset yang lebih baik dan tepat waktu agar tim dapat mengembangkan strategi yang lebih matang.
“Dukungan finansial yang lebih baik akan membantu tim dalam mengembangkan inovasi dan memperkuat daya saing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya. @ian/sir