SIAGAINDONESIA.ID Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA memberikan pelatihan menerjemahkan teks Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesa kepada para santri Madrasah di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Pelatihan ini bertujuan agar para santri mampu menerjemahkan teks Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia yang baku.
Kegiatan tim PKM Dosen yang terdiri atas Haris Supratno, Heny Subandiyah, dan Resdianto Permata Raharjo merupakan kelanjutan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tahun 2021.
Sebelumnya, para santri Madrasah pada tahap satu sudah menerima materi bahasa Indonesa sehingga langsung praktik menerjemahkan teks bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia baku.
“Sedangkan para santri tahun 2022 difokuskan pada menerjemahkan teks bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia baku,” terang Resdianto Permata Raharjo, salah satu tim PKM.
Resdianto mengatakan, sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat di era digital, pondok pesantren telah banyak mengalami perubahan, baik dalam manajemen pengelolaan, peran, fungsi, dan sistem pendidikan dan pengajarannya.
Namun, meskipun pondok pesantren sudah mengalami perubahan, tetapi tetap mampu mempertahankan kekhasannya, yaitu sebagai lembaga tradisional yang mampu memiliki ketahanan budaya yang tangguh dan sistem pendidikan yang fleksibel sehingga mampu menyesuaikan dengan setiap perubahan dan perkembangan zaman.
“Meskipun pondok pesantren sudah banyak yang mengalami perubahan dalam sistem pembelajarannya dari sistem salaf ke sistem modern, tetapi masing-masing pondok tetap mempunyai karakteristiknya atau ciri utamanya. Salah satunya, pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang masih memepertahankan penguasaan kitab kuning,” ungkapnya.
Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang didirikan oleh Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari , ungkap Resdianto, sampai saat ini tetap mempertahankan tradisi kitab kuning sangat kuat.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendirian Madrasah Terjemahan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yakni agar para santri dapat (1) membaca dan memahami teks-teks bahasa Arab seperti Alquran, Hadist, dan kitab kuning, (2) menerjemahkan teks-teks bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan (3) mentransliterasikan teks-teks tulisan Arab Pegon dan Arab Melayu ke dalam tulisan latin.
“Permasalahan yang dihadapi para santri dan guru atau ustadnya adalah mereka pada umumnya kurang memahami kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama ragam tulis sebagai media untuk menerjemahkan teks-teks bahasa Arab atau tulisan Arab Pegon atau Arab Melayu ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar,” terang Resdianto.
Setidaknya, ada tiga Kelemahan mereka pada umumnya yakni di bidang ejaan Bahasa Indonesia, penulisan kalimat efektif, dan penulisan paragraf.
Nah, untuk membantu dan mengatasi permasalahan mitra tersebut sangat diperlukan pelatihan keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar ragam tulis sehingga dapat membantu meningkatkan profesionalisme para santri Madrasah Terjemahan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dalam menerjemahkan teks-teks bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar serta serta menstransliterasi dari tulisan Arab Pegon dan Arab Melayu ke tulisan latin.
“Ini merupakan tanggung jawab moral kami (Tim PKM UNESA) dan Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang dalam pengamalan ilmu sesuai bidang keahlian masing-masing untuk meningkatkan kualitas para santri madrasah terjemahan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang,” tandasnya.
Untuk diketahui, penyelenggara program kegiatan PKM ini merupakan kerja sama antara Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya dengan Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang dan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.@sir
Discussion about this post