SIAGAINDONESIA.ID Jika tak ada aral melintang, Jum’at (15/7/2022), Sekretaris Daerah definitif yang baru akan dilantik.
“Insya Allah besok (Jumat) akan ada pelantikan Sekdaprov Jatim definitif. Untuk jamnya, nanti tanyakan ke Mas Ali (Kepala Biro Adpim Setdaprov Jatim) yang bagian undang-undang,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Pawaransa usai tasyakuran kepulangan haji di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (14/7/2022).
Hingga saat ini belum ada yang tahu calon Sekretaris Daerah definitif yang akan dilantik pada hari Jum’at tersebut. Juga tentang lamanya proses untuk memutuskan satu diantara tiga nama yang dikirimkan oleh Panitia Seleksi (Pansel) ke Jakarta akhirnya menimbulkan polemik.
Memang ada salah satu LSM yang menolak Sekdaprov Jatim yang notabene bukan dari Jawa Timur dan tidak pernah bertugas di lingkungan SKPD Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
Terkait adanya penolakan inilah yang disorot Ketua Umum Aliansi Masyarakat Anti (AMAK) Indonesia,
Ponang Adji Handoko.
“Saya pikir tindakan mereka sudah kebablasan. Pakai bikin petisi penolakan segala. Jangan berpikir picik dan kerdil. Kenapa? Saya menengarai LSM tersebut kurang baca regulasi, ngga tahu mekanisme dan prosedur hingga Panitia Seleksi mendapatkan tiga nama calon Sekdaprov Jatim akhirnya terpilih setelah melewati sejumlah tahapan seleksi, ” kata Ponang dalam keterangannya.
Sepatutnya sebagai aktivis yang benar, lanjut Ponang, harus bersikap independen, berpikir jernih dan tidak perlu ada muatan kepentingan terhadap salah satu calon.
“Karena kerja keras dan sangat teliti Panitia Seleksi patut diapresiasi. Ada Prof Nuh, Prof Mas’ud Said. Itu bukan orang sembarangan,” ujar pria yang akrab disapa Bonang.
Ponang menambahkan bahwa bursa calon Sekretaris Daerah dimanapun dilakukan secara terbuka dan transparan sekali. Misalnya Jawa Timur membuka bursa tersebut, semua putra putri terbaik Bangsa Indonesia boleh mendaftarkan dirinya.
“Dipersilahkan mendaftar. Lha celakanya, misalnya nanti yang dilantik tidak berasal dari Jawa Timur kemudian ditolak, ini berbahaya. Sekali lagi berbahaya. Bisa pecah NKRI jika ada aktivis seperti ini. Mereka sudah ngga mikirin persatuan dan kesatuan. Tapi kepentingan calon yang didukung. Mereka jika berpikir kritis, boleh tidak setuju. Tapi jangan sekonyong-konyong, ujug-ujug terus menolak,” ujarnya.
Untuk diketahui, dari ketiga calon Sekdaprov Jatim tersebut satu di antaranya merupakan pelamar dari luar Pemprov Jatim. Yakni Adhy Karyono yang saat ini duduk sebagai Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial. Sementara Dr Ir Jumadi saat ini merupakan Kepala Dinas Kehutanan Jatim dan berpengalaman menjadi Pj Sekdaprov Jatim di era Gubernur Soekarwo. Terakhir, Dr Nurkholis saat ini menjabat Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral yang juga pernah menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim.
Sekretaris Pansel Sekdaprov Jatim Aries Agung Paewai kepada pers mengatakan, seluruh proses tahapan seleksi ini akan disampaikan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk mendapatkan rekomendasi.
Selanjutnya tiga nama terbaik ini akan ditelusuri latar belakangnya selama menjadi ASN maupun prestasi-prestasinya oleh TPA. Sebab, keputusan untuk memilih pejabat JPT Madya merupakan kewenangan penuh TPA.@