Oleh: Ahmad Khozinudin
PASLON 01 dan 03 ini aneh, ngompori Pilpres curang, minta rakyat mengawal, minta rakyat melawan, tapi mereka sendiri diam, tidak bertindak. Harusnya, kalau mereka mau ajak rakyat melawan kecurangan, mereka kasih contoh.
Jangan seperti calo di terminal, ngajak lawan kecurangan sendirinya malah bungkam. Jangan korbankan rakyat untuk melawan, tapi parpol malah diam.
Caranya sederhana untuk melawan kecurangan:
Pertama, seluruh menteri dari parpol 01 dan 03 ditarik mundur. Menteri NasDem mundur, Menteri PKB mundur, Menteri PDIP mundur.
Dengan mundurnya menteri, akan menekan kekuasaan dan akan menyebabkan kecurangan bisa dihentikan. Presiden akan makin terjepit, sehingga terpaksa berlaku netral.
Jangan cuma PHP seperti Mahfud MD. Ngomong mau mundur, sampai sekarang masih menikmati kursi kekuasan Menkopolhukam.
Kedua, segera buka pintu pemakzulan di DPR RI. Ketua DPR RI dari PDIP, sangat mudah untuk membuka ruang pemakzulan. Tinggal terima aspirasi rakyat yang sudah minta audiensi untuk sampaikan alasan, bukti dan urgensi pemakzulan.
Jumlah kursi DPR dari PPP, PDIP, PKB, NASDEM, PKS dan PKB juga cukup untuk mengawal aspirasi pemakzulan. Dengan tekanan proses ini, bisa jadi Jokowi malah mundur/berhenti sebelum dimakzulkan. Alhasil, Pemilu bisa netral tanpa Jokowi.
Tapi, dua hal ini tidak dilakukan oleh partai 01 dan 02. Mereka, cuma tereak-tereak, padahal mereka punya kekuasan.
Mereka hanya provokasi rakyat untuk maju, mereka sendiri ga berani maju. Maunya cuma memanfaatkan rakyat, mereka tinggal memetik hasilnya. Enak bener?
Jadi curiga, ga mau mundur dari menteri karena juga ingin memanfaatkan posisi itu untuk pemilu. Sama dengan Jokowi yang juga memanfaatkan kekuasaannya untuk Pemilu.
Jadi curiga, ga mau memakzulkan hanya jualan narasi untuk negosiasi dengan Jokowi. Rakyat cuma dijadikan alat penekan.
Jadi, kalau nanti 01 dan 03 kalah, rakyat tak usah bela. Mereka saja tidak bela diri mereka sendiri, mereka cuma menjadikan rakyat sebagai martir untuk kepentingan politik mereka.@
*) Sastrawan Politik