Oleh: Tabib A. Purwantara
METODE Yanmu yang digagas oleh Ustadz Sofyan al Khayis, begitu sebutannya. Seorang terapis generasi ke lima keluarga sangkal putung. Loh..katanya bukan keturunan? Memang iya.
Setelah bertanya kepada Bapaknya, Neneknya yang mengajari Bapaknya. Ternyata, keahlian Bapaknya itu didapat karena sejak kecil membantu Mbah Liknya. Bukan nenek langsung ayahnya.
Juga ketika meneliti Sangkal Putung dari ujung ke ujung pulau Jawa, Sumatera.

Banyak terapis sangkal putung mendapat keahlian karena membantu terapis senior. Begitu juga Sofyan, dia anak tertua harus membantu ayahnya dalam menangkal tulang patah. Akhirnya diformulakan metode Yanmu Neo Sangkal Putung. Sangkal putung itu mudah, bukan klenik, bukan sakti, bisa dipelajari.
Karena fitroh tubuh manusia, atau tulang, dua akan mampu sembuh sendiri. Tugas terapis hanya mengembakikan posisi fitrohnya, agar sambungan tulang tidak bengkak atau menyambung sempurnya. Yang menyembuhkan? Sistem tubuh yang sudah diprogram oleh Allah.@
*Pose In Hotel Solo, Pengkaderan Terapis Yanmu, 4-5 Mei 2024
Discussion about this post