SIAGAINDONESIA.ID Moda angkutan laut khusus penumpang antarkabupaten jarak dekat atau menengah di Jawa Timur mulai dilirik investor. Sebagai provinsi maritim yang memiliki 500 lebih pulau saat ini masih terkendala dengan jarak yang jauh antarpulau sehingga investor pikir pikir.
Akan tetapi ada pulau yang penduduknya mempunyai mobilitas tinggi dan membutuhkan moda transportasi laut yang cepat, aman dan efisien. Pulau Bawean misalnya, membutuhkan tambahan kapal cepat tujuan Gresik.
“Perhari tidak kurang dari 300-500 orang melakukan perjalanan via kapal cepat Bawean-Gresik maupun sebaliknya,” ungkap salah seorang tokoh Bawean, Haji Noor.
Bahkan di hari hari tertentu menurutnya, seperti menjelang dan pasca Iedul fitri, Iedul Adha aktivitasnya meningkat.
“Dua kapal cepat yang ada kewalahan menerima permintaan masyarakat. Sering terjadi kapasitas penumpangnya melebihi dari ketentuan dan membahayakan keselamatan pelayaran,” jelasnya.
Bukan hanya Bawean yang berjarak 80 mil dari Pelabuhan Gresik membutuhkan moda angkutan transportasi laut antarpulau. Kangean, Gili Iyang, Raas, Sepudi dan banyak pulau lainnya di Kabupaten Sumenep membutuhkan kapal penumpang.
“Saat ini hanya dilayani kapal tradisonal yang belum laik laut dan belum menjamin keselamatan berlayar,” jelas pengamat transportasi Laut Salehwangen Hamsar.
Menurut Ketua DPP Pelayaran Rakyat (Pelra) tersebut kapal kapal yang ada juga belum tentu diawaki oleh pelaut pelaut yang memiliki pesyaratan tententu sebagaimana ketentuan dari Kementerian Perhubungan.
Transportasi ke Pulau Baweandari Pulau Jawa selama ini dilayani dua kapal cepat Bahari Ekpres dari Gresik khusus angkutan penumpang dengan lama perjalanan 3,5 jam. Sedangkan angkutan barang yang juga mengangkut penumpang dilayani kapal Roro Fery Gili Iyang dari Pelabuhan Paciran, Lamongan menuju Bawean dengan waktu tempuh 8 jam.
“Kami menawarkan ke investor trayek kapal cepat Paciran-Bawean yang mempunyai prospek bagus,” jelas kepala Kepala UPT Pelabuhan Pengumpan Regional Lamongan (PPRL), Achmad Fadil.
Kapal cepat Paciran-Sangkapura selain mempunyai jarak jangkau yang lebih pendek hanya sekitar 48 mil, perkiraan ditempuh sekitar 2,5 jam dan dapat dilakukan PP dalam sehari.
“Sifatnya multi moda jadi di sisi daratnya juga kami siapkan memanfaatkan koridor Bunder-Paciran yang sudah disiapkan Dinas Perhubungan Jatim,” ungkapnya.
Penumpang kapal nantinya tidak kebingungan lagi mencari angkutan menuju Paciran dan taripnya murah sekitar lima ribu rupiah.
Sementara itu diperoleh keterangan dari salah satu peminat trayek Paciran-Bawean, H. Taming (Sadewa Grup) kedatangannya di Lamongan untuk menjajagi trayek yang ditawarkan Kepala UPT PPRL tersebut.
“Semua masih dijajagi kemungkinannya jika lancar kami siap mengoperasikan kapal cepat kapasitas 200 penumpang,” jelasnya.
“Kapal terbuat dari fiber panjang 16 meter dan bobot 95 GT kondisinya prima, baru tiga bulan keluar dari Galangan Kapal,” jelas pengusaha yang kapalnya banyak beroperasi di Kalimantan Utara tersebut.
Tidak melepas kemungkinan kapal cepat yang akan dioperasikan pulang pergi Paciran-Bawean. “Kami ingin mewujudkan keinginan masyarakat Bawean yang membutuhkan kapal cepat yang nyaman, aman dan efisien,” ujar pengusaha berdarah Bugis tersebut.@K
Discussion about this post