Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Hukum Sholat Jumat Bersamaan Dengan Hari Raya (Idul Fitri/idul Adha)

Juni 5, 2025
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Juni 5, 2025
Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

Juni 5, 2025
Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram
Opini

Hukum Sholat Jumat Bersamaan Dengan Hari Raya (Idul Fitri/idul Adha)

by redaksi
Juni 5, 2025
0
1.4k

Oleh: KH. M. Shiddiq Al Jawi Pendahuluan Seperti kita ketahui, terkadang hari raya Idul Fitri atau Idul Adha jatuh pada...

Read moreDetails
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Juni 5, 2025
1.4k
Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

Juni 5, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Jumat, Juni 6, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Ekonomi

RDMP Kilang Mangkrak dan Swasembada Energi?

by redaksi
November 14, 2024
Reading Time: 3 mins read
A A
Memperkokoh Konsensus Menuju Indonesia Emas 2045 #3

Salamuddin Daeng. Foto: ist

510
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Salamuddin Daeng

CITA cita besar Presiden Prabowo sekaligus merupakan cita cita yang paling berat untuk dapat direalisasikan adalah swasembada energi yang antara lain bertujuan menekan impor Bahan Bakar Minyak. Karena impor BBM kita sudah luar biasa besarnya. Bukan hanya minyak mentah yang diimpor namun juga produk jadi yakni BBM dan Produk Petrochemical juga yang bisa dihasilkan dari Kilang dalam negeri.

Menurut data BPS ,10 komoditas impor terbesar Indonesia, 3 barang impor paling besar adalah impor bahan bakar Refined Petroleum: 23,2 miliar Dolar AS, Crude Petroleum: 10,1 miliar Dolar AS dan Petroleum Gas: 4,92 miliar Dolar AS atau mencapai Rp 620 triliun-Rp 650 triliun.

Pahitnya lagi impor produk BBM adalah bagian besar dari impor minyak Indonesia, yakni 66,6 persen dari total impor minyak Indonesia. Hal ini patut menjadi perhatian mengingat usaha paling besar yang dilakukan dalam satu dekade terakhir adalah untuk membangun refinery dan peremajaan refinery yang ada untuk pengolahan minyak mentah. Lalu mengapa impor BBM yang paling besar? Bukan impor crude oil atau minyak mentah? Ini adalah sebuah pertanyaan besar bagi kementerian ESDM dan Pertamina.

Karena ekspansi pembangunan kilang yang dilakukan Pertamina melalui sub holding Pertamina yaitu PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah mematok belanja modal sangat sebesar sejumlah USD24 miliar pada tahun 2024-2030 untuk meningkatkan kapasitas pengilangan menjadi 1,4 juta barel setara minyak per hari (mmboed) (2023: 1,05 mmboed) dan kapasitas petrokimia sebesar 4,5x menjadi 7,5 juta ton per tahun (mtpa). Usaha mencari pinjaman telah menghasilkan belanja modal lebih dari USD12 miliar, dan tidak termasuk Grassroot Tuban (GRR Tuban; proyek USD25 miliar).

Sekitar 50% belanja modal KPI dianggarkan untuk proyek GRR Tuban, yang berencana memproduksi 216,000boed produk bahan bakar dan 4mtpa produk petrokimia. PT. KPI memegang 55% saham GRR Tuban dan sisanya dimiliki oleh anak perusahaan Rosneft Oil Company di Singapura. KPI menargetkan keputusan investasi akhir (FID) untuk proyek tersebut pada tahun 2024 dan konstruksi selesai pada tahun 2028. Namun ketidakpastian terkait kontribusi modal pemegang saham dan konfigurasi proyek karena percepatan rencana transisi energi berpotensi mengakibatkan penundaan pada proyek tersebut.

Walaupun tertunda namun utang jalan terus. Berbagai pinjaman telah diperoleh KPI dalam proyek terbesar Tuban yang tertunda. KPI telah memperoleh pinjaman pemegang saham sebesar USD3,6 miliar. Tahun lalu juga KPI memperoleh utang luar negeri pertamanya sebesar USD 3,1 miliar dalam bentuk pinjaman pembiayaan proyek pada tahun 2023, dengan jangka waktu 14 tahun dan amortisasi yang dimulai pada pertengahan tahun. 2025, untuk proyek RDMP Balikpapan yang mengalami kemunduran penyelesaian. Sub holding PT. KPI telah membuat perusahaan berhutang lebih dari 100 triliun dalam waktu singkat.

Adapun arus kas operasi PT. KPI tidak akan cukup untuk menutupi rencana belanja modal yang besar, dan PT. KPI harus bergantung pada pinjaman baru lagi. alasan Likuiditas yang lemah membuat PT. KPI terus mengejar pinjaman bank. PT KPI telah menandatangani fasilitas bank untuk menarik pinjaman baru sebesar lebih dari USD1 miliar yang jatuh tempo lebih dari satu tahun dan USD2,3 miliar dalam jumlah yang belum digunakan berdasarkan fasilitas pinjaman pemegang saham, pada akhir tahun 2023. Dilaporkan juga bahwa PT. KPI memiliki akses terhadap fasilitas notional pooling di tingkat grup Pertamina , yang mencapai USD1,3 miliar pada akhir tahun 2023. PT. KPI lebih sibuk mengambil utang, membuat proyek, dibandingkan mengejar produksi dan laba.

Pahit memang kenyataan belanja modal Pertamina PT. KPI yang sangat besar, tapi hasilnya tidak ada alias rencana mengurangi impor BBM mangkrak atau tidak berjalan. Demikian juga utang besar yang dibuat Pertamina KPI ternyata membuat Kilang Tuban terancam mangkrak. Padahal menteri ESDM beberapa lembaga negara terkait telah turun tangan langsung dalam proyek ini sejak awal.

Presiden Prabowo tentu sangat bersedih mendengar ini. Karena Swasembada energi akan menjadi kunci apakah Indonesia bisa tahan atas gejolak internasional, dan kondisi geopolitik terkait pertarungan dalam isue energi. Karena beliau sudah mengatakan tekadnya untuk swasembada maka semua pihak kementerian dan lembaga hendaklah fokus pada tujuan tersebut, jangan membuat rencana kilang berantakan hanya karena senang impor BBM yang menghasilkan kenikmatan bagi orang orang tertentu.@

*) Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Share204Tweet128
Previous Post

Kasad Berikan Motivasi Prajurit Yonif 754 Kostrad Saat Kunjungan Kerja ke Papua

Next Post

Utang Pertamina Patra Niaga Kalau Bisa Untuk Swasembada Energi BBM, Bukan Untuk Beli BBM Impor

Berita Terkait

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Hukum Sholat Jumat Bersamaan Dengan Hari Raya (Idul Fitri/idul Adha)

by redaksi
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

by Swara
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

by redaksi
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Bagaimana Nasib Patraniaga Setelah Sub Holding

Utang Pertamina Patra Niaga Kalau Bisa Untuk Swasembada Energi BBM, Bukan Untuk Beli BBM Impor

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.