Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Mei 14, 2025
Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

Mei 14, 2025
Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Mei 14, 2025
Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM
Opini

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik PERNYATAAN Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikenal dengan sebutan KDM, terus memicu kontroversi. Sebelumnya, KDM sempat...

Read moreDetails
Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

Mei 14, 2025
1.4k
Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Mei 14, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Rabu, Mei 14, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Puncak Kedunguan DPR: Bentuk DPA

by redaksi
Juli 14, 2024
Reading Time: 2 mins read
A A
BSSN Telusuri Peretas Akun YouTube DPR, IP Address Ada di AS

Ilustrasi Gedung DPR. Foto: Ist

966
SHARES
2.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Rizal Fadillah

LAYAK bagi muslim untuk beristighfar atas kedunguan lembaga wakil rakyat DPR. Demi mengabdi pada “Sinuhun” Jokowi sampai tega-teganya memperlihatkan kebodohannya yang luar biasa. Masa tidak mengerti aturan dasar bernegara. UUD 1945 sebelum diamandemen mengatur Lembaga Tinggi negara yang bernama Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Amandemen UUD 1945 menghapus lembaga ini.

Kini ngawurnya DPR hendak menghidupkan kembali DPA dengan cara merevisi UU No 19 tahun 2006 tentang Wantimpres. Bersiasat demi Jokowi. Prabowo dan DPR berfikir mencari-cari jalan untuk tempat Jokowi pasca selesai masa jabatan. Setelah “Presidential Club” maka revisi UU Wantimpres itu dianggap solusi penyiasatannya. Jokowi akan menjadi Ketua DPA.

Masalahnya adalah bahwa  kewenangan untuk menjadikan DPA sebagai Lembaga Tinggi Negara itu ada pada MPR. Tidak bisa dengan revisi atau otak-atik Undang-Undang. Jalannya hanya melalui amandemen UUD 1945 atau putusan MPR untuk kembali ke UUD 1945 asli.

Dengan kembali ke DPA Ketua DPD La Nyalla Matalitti menyambut gembira karena itu “pertanda” UUD 1945 asli akan diberlakukan kembali. Aspirasi lain ialah GBHN yang hilang konon diperlukan lagi. La Nyalla lupa bahwa soal DPA yang diagendakan kini jalannya inkonstitusional yaitu melalui revisi Undang-Undang. Jika ini yang didukung ya Ketua DPD sama saja linglungnya dengan DPR.

Ketika semua berorientasi kepada Jokowi maka dipastikan akan ngawur. Sungguh aneh para politisi di negeri ini, sampai segitunya merendahkan martabat dirinya. Apa sih istimewanya Jokowi? Tidak ada. Ia bukan Presiden andalan, hanya Presiden jago penyanderaan. Lalu DPR apakah pula sedemikian tersanderanya oleh Jokowi? Jika benar begitu, maka DPR memang sudah tidak berguna, bubarkan saja.

Batalkan agenda revisi UU No 19 tahun 2006 yang ingin mengubah Wantimpres menjadi DPA apalagi Jokowi sebagai Ketuanya. Jokowi bukannya mesti diberi tempat sejajar Presiden melainkan harus ditangkap dan diadili pasca menjabat Presiden. Jokowi tidak boleh lepas tangan atas dosa-dosa politik yang telah dilakukannya.

Dugaan korupsi, pelanggaran hak asasi, penghianatan negara, machiavellisme, penyanderaan, penghambaan pada China, serta berbagai kebohongan patut untuk diperiksa. Termasuk juga kesehatannya. Bagaimana untuk mengambil keputusan penting seperti lock down masa Covid 19 cukup dengan semedi?

Apa sebenarnya agama Jokowi itu? Ali Ngabalin bersaksi atas kesukaan Jokowi bersemedi. Melebihi ulama, katanya. Ulama mana yang semedi? Entahlah. Ngabalin atau ngatain?

Penyiasatan Jokowi, Prabowo dan DPR mengabaikan kepentingan rakyat. Mereka berfikir tentang kepentingan dirinya sendiri saja. Inilah karakter penguasa culas, curang dan culun. Negara hanya dianggap mainan yang hanya berfungsi sebagai sarana bagi kepuasan sendiri. Aturan dibuat untuk itu baik PP, Keppres, Perpres, Inpres dan lainnya.

Sudahlah, rakyat sudah tahu tentang skenario DPA yang bernuansa pat gulipat tersebut. Jokowi akan memimpin kaum oligark di dan dari ruang DPA.  Silahkan paksakan, namun dipastikan hal demikian justru akan menambah mual dan marah rakyat.

Bagi Jokowi mungkin DPA adalah “Dewan Perintah Agung”, sedangkan bagi Prabowo DPA itu “Dewan Pertimbangan Abal-abal”. Jadi DPA sebenarnya merupakan “Dewan Permainan Akal-akalan”.

Bersama DPR, Jokowi dan Prabowo sedang mengakali rakyat dan bangsa Indonesia.

Jokowi, Prabowo dan DPR diprediksi akan menjadi musuh rakyat.

Tinggal menunggu waktu saja untuk pembuktiannya.@

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Share386Tweet242
Previous Post

Pererat Tali Silaturahmi, Dandim 0416/Bute Bersama Forkopimda Kab. Tebo Laksanakan Sepeda Santai

Next Post

Berlari Bersama Mendukung UMKM dan Keberlanjutan, Kembali J&T Express Gelar J&T Connect Run

Berita Terkait

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

Menyoroti Retorika Populis Gubernur Jabar KDM

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Trump dan Jalan Pemulihan Keuangan Pemeritah AS, Nasib Indonesia Bagaimana?

Belajar dari Sejarah: Amerika Serikat Secara Natural Negara Proteksionisme, Bukan Negara Free-Trade

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

Anak Bukan Tentara: Pentingnya Pendekatan Kebijakan Publik yang Inklusif, Bukan ke Barak

by redaksi
Mei 14, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Berlari Bersama Mendukung UMKM dan Keberlanjutan, Kembali J&T Express Gelar J&T Connect Run

Berlari Bersama Mendukung UMKM dan Keberlanjutan, Kembali J&T Express Gelar J&T Connect Run

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.