SIAGAINDONESIA.ID Dalam sebuah tayangan video singkat soal mahalnya tarif kapal pesiar yang merapat dan labuh di Indonesia mendapat komentar dari jajaran Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3. Menurut General Manager Kalimas dan Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Dhany Rachmad Agustian mahalnya tarif sandar kapal karena beberapa faktor, salah satunya adanya kesulitan geografis tertentu di sekitar pelabuhan seperti arus, alur hingga sedimentasi.
“Kalopun mahal khan ada argumentasinya”, ujarnya.
Dhany Rachmad Agustian melanjutkan meskipun tarifnya mahal akan tetapi biaya-biaya yang muncul semua bisa dipertanggungjawabkan sebab prinsipal mendatangkan kapal trsebut 3-4 tahun sudah observasi. Dhany Rachmad Agustian juga mengatakan agar pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Kota/Kab wajib hukumnya berpromosi agar banyak pilihan destinasi wisata dalam setiap kapal yang sandar.
Dalam tayangan video singkat bersumber dari media social, whatsapp group menerangkan jarang kapal pesiar yang merapat dan berlabuh di Indonesia, salah satu factor utama adalah biaya berlabuh yang mahal. Kapal kapal pesiar tersebut lebih memilih Singapura untuk bersandar karena selisih biayanya dianggap lebih mahal. Di Singapura kapal pesiar yang bersandar satu malam dikekanakan tarif 1000 dolar sedangkan di Indonesia 5000 dolar.
Sementara itu, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 memasang target cukup tinggi dalam rencananya kunjungan Cruise 2024. Pihaknya menargetkan 107 kapal pesiar (cruise) singgah di wilayahnya pada tahun 2024. Pelindo optimis target tersebut terpenuhi karena peningkatan layanan dan fasilitas pelabuhan yang sudah dilakukan selama 2023.
Karlinda Sari, Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3 mengatakan, target 107 kapal cruise dan arus penumpang mencapai 172.750 orang yang ditetapkan tahun ini meningkat 3 kali dibanding dengan target tahun 2023 yang hanya menargetkan 33 kunjungan kapal pesiar.
Sejumlah faktor dinilai bisa mendongkrak kunjungan kapal cruise secara signifikan di tahun 2024 diantaranya, peningkatan fasilitas pelabuhan seperti penyediaan mobile and telescopic gangway, hingga layanan handling luggage dan turn around passanger di terminal utama.
“Target ini bukan tanpa alasan. Peningkatan fasilitas dan layanan diterminal yang mengimplementasi dari terminal internasional lain menjadi salah satu nilai tawar yang kami coba berikan kepada cruise yang akan sandar, itu terbukti dengan sudah banyak cruise call yang masuk diawal tahun ini”. Ujar Karlinda Sari.
Karlinda Menambahkan, Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub yang sudah memasuki tahap akhir juga menjadi daya tarik tambahan cruise untuk sandar, terlebih awal tahun lalu Pelindo sukses layani turn around 4000 passanger dan handling luggage di Pelabuhan Benoa Bali. Hal ini ditambah selama 2023 Pelindo juga sukses melayani beragam cruise lines dengan rute Asia Pasific-Australia.
“Tahun 2023 menjadi salah satu moment terbaik kami ketika berhasil menyadarkan salah satu Cruise ukuran jumbo Celebrity Solstice di Pelabuhan Benoa. Selain itu juga kami telah melakukan layanan turn around 4000 passanger awal tahun ini”, Pungkas Karlinda Sari.
Sebelumnya, selama 2023 Pelindo Regional 3 Sukses melayan 146 Kunjungan kapal Cruise dari target 33 Kunjungan kapal Cruise. kunjungan kapal pesiar selama 2023 tercatat dengan traffic wisatawan sebesar 191.438 orang. (@masduki/Rel)
Discussion about this post