SIAGAINDONESIA.ID – Operator Migas KrisEnergy akan mengelola Wilayah Kerja (WK) Bulu seluas 696,56 km2 yang meliputi tiga wilayah administratif yaitu Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan sesuai dengan PSC Contract tanggal 14 Oktober 2003 s.d. 13 Oktober 2033.
Dengan cadangan gas bumi sebesar 57 BCF pada 1 Januari 2024. Menurut HSE Manager KrisEnergy, Santoso, produksi gas bumi nanti akan disalurkan melalui pipa Gresik migas yang kemudian disupplay ke Petro Kimia Gresik (PKG). Untuk mendukung pengembangan produksi gas tersebut dilakukan pemasangan pipa dari Lapangan Lengo 24 inch sepanjang 84 km (offshore), dilanjutkan pipa darat 12 inch sepanjang 24 km.
Menjawab pertanyaan maritimnews.co soal limbah menurutnya pasti akan ada limbah dari proses produksi. “Namun untuk saat ini masih belum bisa di estimasi”, jawabnya. Karena belum proses FEED dan detail engineering, sehingga belum bisa melihat mass ballance nya. FEED & Detail Engineering baru akan dilakukan di awal 2026, sedangkan target start produksinya sendiri baru di tahun 2029. Untuk disalurkan kemana, mekanisme nya akan melalui proses pengadaan seperti prosedur PTK 007 nya SKKMIGAS
Beberapa waktu lalu KrisEnergy menggelar Sosialisasi Survey Geotechnical dan Geophysical bersama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur untuk Pemasangan Jalur Pipa Onshore dan Offshore Wilayah Kerja Blok Satria dalam Pengembangan Lapangan Lengo di Kabupaten Tuban.
Hal tersebut merupakan salah satu bentuk koordinasi untuk mewujudkan sinergitas antara KrisEnergy, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Lamongan dalam rangka mengoptimalkan peningkatan pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas di Jawa Timur, khususnya terkait metode yang digunakan dalam survey struktur bawah permukaan di Wilayah Kerja KrisEnergy.
Sementara itu, dalam sosialisasi tersebut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, Nurcholis menjelaskan, saat ini di wilayah Jawa Timur terdapat 28 Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas), statusnya delapan eksplorasi, 17 produksi dan dua pengembangan.
Pada tahun 2023 sampai dengan bulan Oktober rata-rata produksi minyak bumi dan kondensat sebesar 639,3 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan Gas Bumi sebesar 3.647,3 Million Metric Standart Cubic Feed Day (MMSCFD).
Lebih lanjut dijelaskan, Jawa Timur menduduki peringat ke-3 daerah penghasil Migas yang besar setelah Riau dan Kalimantan Timur. Potensi Migas yang besar di Jawa Timur ini merupakan sumber pasokan energi yang mendukung peningkatan pertumbuhan perekononomian di Jawa Timur, baik untuk kegiatan industri, pembangkitan, rumah tangga dan lain-lain.
Ditambahkan Nurcholis, sebagai perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung pelaksanaan kegiatan Geotechnical dan Geophysical ini. Serta berharap agar ada kolaborasi dan sinergitas program kegiatan antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat. Sehingga kegiatan Geotechnical dan Geophysical oleh KrisEnergy ini memberikan dampak multiplier efek bagi perekonomian Jawa Timur.
Hadir pada acara sosialisasi tersebut perwakilan Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, TNI AL, otoritas kepelabuhan Indonesia, nelayan, dan Pemkab Tuban, Bojonegoro, Lamongan, OPD lingkungan Provinsi Jatim.@masduki