SIAGAINDONESIA.ID Satuan Lalu Lintas Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta (Sat Lantas Polresta BSH) melakukan sebuah terobosan dengan mengkombinasikan pelayanan perpanjangan SIM keliling dan gerai vaksinasi booster untuk Lansia dan anak-anak.
“Sat Lantas Polresta Bandara Soekarno-Hatta menyiapkan pelayanan perpanjangan SIM keliling dengan bus SIM keliling dilengkapi dengan vaksinasi booster, yang akan digelar di Halaman Mako Polresta BSH, pada Kamis, 16 Juni 2022. Silakan datang!” seru Kasat Lantas Polresta BSH, Kompol Bambang Askar Sodiq.
Untuk informasi tambahan, masyarakat yang akan datang ke pelayanan SIM Keliling dan vaksinasi booster itu dapat menghubungi PS. Kaurmintu Sat Lantas Polresta BSH di nomor 081290610029 atau KBO Sat Lantas Polresta BSH di nomor 08998088876.
Kompol Bambang AS menjelaskan, terobosan inovatif tersebut dilakukan sesuai instruksi Kapolresta BSH, Kombes Pol Sigit Dany Setiyono, yang menindaklanjuti penekanan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, agar seluruh jajarannya mempercepat capaian target vaksinasi lengkap sebagai antisipasi adanya kasus baru COVID-19.
Menurut laporan dari Kemenkes RI, di Indonesia telah terdeteksi empat kasus subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5. Kasus ini pertama kali dilaporkan pada 6 Juni 2022 lalu. Dari keempatnya, 1 orang positif BA.4 dengan kondisi klinis tidak bergejala, sisanya 3 orang kasus positif BA.5 dengan kondisi dua orang tidak bergejala dan 1 orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril, mengatakan di tingkat global secara epidemiologi subvarian BA.4 sudah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID. Laporan tersebut berasal dari 58 negara dan ada 5 negara dengan laporan BA.4 terbanyak, yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.
Sedangkan BA.5 sudah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara. Ada 5 negara dengan laporan sekuens terbanyak, yaitu Amerika, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.
”Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2. Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,” kata dr. Syahril pada konferensi pers secara virtual di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022. @imn