SIAGAINDONESIA.ID Lembaga Survey Proximity Indonesia merilis elektabilitas Bakal Calon Kepala Daerah (Bacakada) Kabupaten Lamongan, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan terdapat beberapa nama yang berpotensi maju pada Pilkada Lamongan mendatang. Diantaranya incumbent, Yuhronur Efendi mendapatkan dukungan tingkat elektabilitas tertinggi dengan presentase 28,7 persen.
“Lalu disusul Suhandoyo yang pernah maju pada Pilkada lalu mendapat 12.5 persen dan ada Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC PKB Abdul Ghofur, mendapat 5,9%,” kata Whima saat ditemui di Hotel Narita, Surabaya Senin (10/6/2024) kemarin.
Whima menyebut Pilkada Lamongan memiliki potensi untuk terbentuk empat poros koalisi. Diantaranya PKB yang memiliki 12 kursi dewan pada Pemilu 2024, dapat mengusung satu pasangan sendiri.
Maka, potensi Abdul Ghofur, sebagai Ketua DPC PKB diyakini memiliki tiket khusus untuk maju sebagai Calon Bupati Lamongan. Namun, ia menilai PKB tidak menutup kemungkinan untuk membuka koalisi dengan partai lain.
“Mestinya PKB bisa mendorong Abdul Ghofur sebagai salah satu calon dan saat ini Abdul Ghofur ada di peringkat tiga besar dari calon bupati yang sedang ramai sekarang,” ujarnya.
Kemudian, kata Whima, poros kedua yang dibentuk oleh Partai Golkar yang mungkin akan mengusung incumbent, Yuhronur Efendi. Namun, ia memprediksi Golkar akan berkoalisi dengan partai-partai yang mengusung incumbent pada Pilkada 2020 lalu.
“Golkar mungkin bisa berkoalisi dengan partai lama yang dulu pernah berkoalisi dengan mereka, misalnya dengan Demokrat atau yang lainnya,” sebutnya.
Kemudian, poros ketiga ada PDI Perjuangan sebagai salah satu poros koalisi tersendiri. Karena, kata Whima, banyak tokoh-tokoh PDI Perjuangan yang bisa didorong untuk maju, dengan berkoalisi dengan beberapa partai yang lain.
Terakhir, atau poros keempat, Whima memprediksi akan terbentuk oleh Partai Demokrat, Nasdem atau PAN yang mungkin bisa memunculkan satu pasangan calon lagi. Sebab, dengan munculnya poros baru, akan memungkinkan 68,30 persen swing voters menentukan pilihannya.
Ditambah lagi angka ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Yuhronur Efendi sebagai Bupati yang mencapai 40 persen dan Abdul Rouf Wakil Bupati sebesar hampir 39 persen.
Sedangkan tingkat kepuasan Yuhronur Efendi sebesar 57,5 persen dan Abdul Rouf 50,7 persen. Maka, Whima menilai pasangan incumbent memiliki potensi riskan pada Pilkada Lamongan mendatang.
“Jika ada tokoh baru yang mampu mendongkrak popularitas, likebilitas hingga elektabilitas, mereka bisa menjadi pesaing yang akan bersaing dengan incumbent,” pungkasnya.