Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
Jakarta Menuju Abad Samudera

Pemerintah Perlu Memikirkan Jutaan Orang Kota Yang Tinggal Di Kontrakan Sempit

Juni 7, 2025
Pangdivif 2 Kostrad Sambut Kedatangan Satgas Yonif 501, Kembali Membawa Prestasi

Pangdivif 2 Kostrad Sambut Kedatangan Satgas Yonif 501, Kembali Membawa Prestasi

Juni 6, 2025
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita
Opini

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.4k

Oleh: Radhar Tribaskoro SEPAK bola, seperti hujan pertama setelah kemarau, tiba-tiba membasahi tanah kering nasionalisme kita. Saat Timnas Indonesia memastikan...

Read moreDetails
Jakarta Menuju Abad Samudera

Pemerintah Perlu Memikirkan Jutaan Orang Kota Yang Tinggal Di Kontrakan Sempit

Juni 7, 2025
1.4k
Pangdivif 2 Kostrad Sambut Kedatangan Satgas Yonif 501, Kembali Membawa Prestasi

Pangdivif 2 Kostrad Sambut Kedatangan Satgas Yonif 501, Kembali Membawa Prestasi

Juni 6, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Sabtu, Juni 7, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Headline

Pidato Politik Anas Urbaningrum di HUT Ke-3 PKN

by redaksi
Oktober 29, 2024
Reading Time: 11 mins read
A A

Anas Urbaningrum Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara. Foto: Istimewa

548
SHARES
1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Selamat siang Salam sejahtera untuk kita sekalian. Salam kebangkitan Nusantara.
Nusantara… Bangkit
Nusantara… Bangkit
Nusantara… Bangkit
PKN… Jaya
PKN… Jaya
PKN… Jaya

Yang saya hormati. Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil Ketua Umum dan seluruh jajaran pimpinan nasional. Para pimpinan organisasi sayap yang paling meriah tadi itu Pertiwi Nusantara, Satria Muda Nusantara, Gerakan Kebangkitan Nusantara, LBH Nusantara, Jagabaya Nusantara dan seluruh kader-kader Partai Kebangkitan Nusantara yang hari ini hadir di Markas Besar meskipun kecil. Markas Besar Perjuangan PKN juga kader-kader di seluruh Indonesia.

Saudara-saudara sekalian para wartawan yang saya hormati. Terima kasih kepada ketua panitia dan seluruh jajaran yang sudah menyelenggarakan rangkaian tasyakuran kita, 3 tahun lahir, hadir dan perjuangan PKN. Sesungguhnya saya ingin bicara panjang tetapi melihat di depan saya ini sudah ada tumpeng, ada kue di kanan dan di kiri. Saya harus menyesuaikan diri dengan yang di depan saya ini.

Saudara-saudara sekalian, pertama marilah kita senantiasa bersyukur kita berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Terima kasih kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang selama ini sudah membimbing, sudah memandu, sudah meridhoi perjalanan perjuangan PKN sampai hari ini 28 Oktober 2024. PKN menginjak usia perjuangan 3 tahun, sungguh ini hal yang patut kita syukuri, rasa syukur inilah yang akan menjadi landasan spiritual, landasan mental, landasan batin bagi kita semua untuk terus maju ke depan secara progresif. Agar partai kita ini bukan saja hadir dan tumbuh, tetapi seperti yang tadi disampaikan oleh Ketua Panitia, sungguh kita berharap PKN ini ke depan akan mengambil kiprah dan tanggung jawab makin besar dan luas, bagi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan kita.

Usia 3 tahun tentu belum apa-apa, belum apa-apa inilah yang juga saya harapkan menjadi kesadaran politik yang kuat bagi kita agar pada satu titik nanti partai kita ini akan menjadi partai yang apa-apa. Agar PKN kita ini menjadi partai yang apa-apa hadir ikut berkiprah mewarnai apapun seluruh sendi kehidupan kebangsaan kita. Sehingga PKN menjadi pilar penting bagi cita-cita kehadiran partai ini yakni kebangkitan Nusantara.

Rasa syukur itu juga akan mendorong kita punya perspektif perjuangan jauh ke depan. Bahwa partai itu bukan urusan 1, 2, 3 tahun bukan urusan 1, 2, 3 kali pemilu tetapi partai itu harus senantiasa mengikuti pergerakan kebangsaan dan kenegaraan kita sampai kapanpun juga ketika Indonesia ini masih ada masih hadir kita harus punya semangat bahwa PKN ini harus tetap hidup sampai kiamat.

Saudara-saudara sekalian partai 3 tahun memang jangan diharapkan langsung punya prestasi besar. Kita sudah punya prestasi politik tetapi masih kecil, tetapi kita tahu bahwa sejarah politik dimanapun yang kecil itu bisa tumbuh menjadi besar, yang besar kadang-kadang kempes menjadi kecil.

Dinamika politik akan menentukan nanti apakah kita akan punya kesempatan sejarah menjadi partai besar, tetapi di atas segalanya, saudara-saudara sekalian seluruh kader PKN, Pimnas, Pimda, Pimcab, pimpinan Kecamatan, pimpinan ranting di seluruh Indonesia organisasi-organisasi sayap. Mari kita yakini bahwa kalau partai kita ini hadir bisa menjaga relevansi. Relevansi sosial relevansi politik dengan kebutuhan-kebutuhan kebangsaan kita dengan kepentingan rakyat dengan hajat hidup rakyat yakinlah partai kita akan punya masa depan.

Itu kuncinya, itu pokoknya. Saya tahu kita semua tiga tahun ini belum puas. Saya tahu kita semua tiga tahun ini sebagian masih dihinggapi kekecewaan karena hasil kita belum maksimal tetapi saya ingin mengajak bahwa ekspresi kekecewaan yang terbaik adalah bekerja makin keras untuk kebaikan dan kejayaan partai kita ke depan. Itulah langkah-langkah yang harus kita tempuh ke depan secara internal kita tata makin baik makin sempurna makin lengkap seluruhnya sehingga persiapan kita nanti 2029 jauh lebih baik ketimbang 2024.

Kalau persiapan baik biasanya ikhtiar itu tidak mengkhianati hasil, ikhtiar yang maksimal Insya Allah hasilnya akan makin maksimal, tentu dengan seluruh perangkat sebagaimana organisasi modern bekerja, partai modern bekerja karena kita ingin menjadi partai yang modern. Bukan hanya tumbuh makin besar dan kuat tetapi makin produktif untuk apa? Untuk kemajuan bangsa dan untuk perbaikan kehidupan rakyat kita.

Ini satu bagian. Bagian yang kedua, saudara-saudara sekalian. Tahun ini, di ulang tahun yang ketiga kita sengaja mengangkat tema. Tema kita adalah pemerintahan yang produktif dan perbaikan hidup rakyat bagi kebangkitan Nusantara. Ada dua hal penting. Pemerintahan produktif dan perbaikan hidup rakyat. Mengapa PKN mengangkat tema ini? Karena bersamaan dengan hari ulang tahun PKN yang ketiga, sudah terbentuk susunan pemerintahan baru hasil Pilpres 2024. Pemerintahan baru yang dilantik seminggu yang lalu. Presidennya diambil sumpah 8 hari yang lalu, kabinetnya sepekan yang lalu.

Kemarin selesai menjalani proses pendandaran, sebut saja pendandaran di kaki Gunung Tidar, tentu PKN tidak ingin mengomentari tentang susunan kabinet, tidak akan mengomentari postur kabinet, tidak mengomentari besarnya pejabat-pejabat negara yang dilantik bersamaan dengan lahirnya pemerintahan baru ini karena PKN menganggap ini sebagai fakta politik sebagai realitas politik. Ada hak prerogatif Presiden untuk menyusun membentuk kabinetnya, kalau dikomentari seminggu 99 kali pun susunannya juga tidak akan berubah. Artinya itulah fakta politiknya, itulah realitas politiknya.

Tetapi PKN ingin mengawal ini dengan mengingatkan dua nilai dasar. Dua nilai dasar itu adalah pemerintahan yang produktif dan perbaikan hidup rakyat. Pemerintahan yang besar, PKN harapkan itu segera bertransformasi menjadi pemerintahan yang kuat, pemerintahan yang kuat itu segera bertransformasi menjadi pemerintahan yang produktif.

Jadi koalisi besar yang melahirkan pemerintahan susunan pemerintahan yang besar ini, sungguh PKN berharap dan PKN yakin betul juga itulah harapan rakyat kita akan menjadi pemerintahan yang kuat, stabil, dan produktif. Karena PKN yakin bahwa tokoh-tokoh yang diangkat dan dipercaya oleh Presiden untuk menjadi pembantu Presiden itu tujuannya bukan untuk dipajang, bukan untuk dipajang para pejabatnya jumlahnya banyak. PKN yakin bahwa para pembantu Presiden ini direkrut diangkat untuk membantu tugas-tugas Presiden agar pemerintahan Presiden baru ini betul-betul bisa produktif bagi perbaikan hidup rakyat.

Karena itu, PKN ingin mengirimkan pesan moral agar koalisi pemerintahan sekarang ini bukan koalisi yang bersifat taktis saja, bukan koalisi yang bersifat pragmatis saja, tetapi PKN berharap betul-betul koalisi ideologis, koalisi yang subtanttif, koalisi yang dibimbing oleh visi dan karakter perjuangan yang kuat. Karena koalisi besar tanpa dibimbing oleh visi dan karakter yang kuat, itu nanti tidak akan melahirkan kerjasama yang kuat tetapi hanya sama-sama kerja. Yang dibutuhkan adalah kerjasama yang solid kuat sehingga produktif bukan sama-sama kerja di dalam satu rumah besar kabinet.

Tentu kita punya pemahaman yang utuh tentang perbedaan kerjasama dengan sama-sama kerja. Sekali lagi PKN berharap kabinet baru ini menggambarkan kerjasama yang kuat, solid dibimbing oleh visi dan karakter perjuangan yang kuat dengan titel merah putih. Merah putih itu warna dasar PKN. Warna dasar Nusantara, warna dasar Indonesia.

Kalau setia pada jiwa dan garis perjuangan merah putih betul-betul kerjasama yang solid kuat dan produktif. Insya Allah PKN bersama rakyat bisa menitipkan, mengingatkan, mendorong, mendesakkan harapan-harapan yang baik bagi masa depan bersama kita.

Yang kedua, kabinet yang besar itu selalu membutuhkan energi koordinasi yang berlipat, kabinet yang besar itu tidak bisa diselenggarakan dengan koordinasi yang biasa-biasa saja, atau mengikuti langgam yang biasa. Karena itu PKN ingin mengingatkan tentang pentingnya koordinasi yang makin sungguh-sungguh sehingga tadi yang PKN sebut sebagai kerjasama betul-betul bisa terselenggara dengan baik.

Teoritik dan berdasarkan pengalaman dimanapun, kabinet besar itu mendapatkan tantangan dari segi urusan koordinasi. koordinasi yang baik akan membuat pemerintah itu bekerja dengan irama yang serentak yang membuat langkah-langkah itu betul langkah-langkah yang kalau bahasa MK itu. terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Pasti yang pernah berurusan dengan MK paham tentang TSM ini.

Pesan berikutnya, harapan berikutnya adalah bahwa, kita semua dimanapun termasuk pemerintahan Pak Prabowo, tidak bisa menghindar dari ada adagium klasik, bahwa masalahnya atau setannya ada pada detail. Karena itu PKN sungguh berharap Presiden dan jajaran sangat peduli mengawal sampai detail, sampai detail-detail program pelaksanaan program sehingga semuanya terkawal dengan baik tidak ada yang melewati batas pinggir, tidak ada yang menyimpang tidak ada yang menyeleweng semuanya bekerja pada garis lurus jiwa perjuangan merah putih. Sehingga harapan bahwa 5 tahun yang akan datang ada keadaan yang lebih baik bangsa ini bisa diwujudkan oleh pemerintahan baru ini.

Saudara-saudara sekalian para kader PKN mengapa PKN berharap itu? Karena tantangan kita tidak kecil, tantangan kita berat besar kesukaran-kesukaran bertemu dimanamana di segala bidang dan karena tantangan yang besar itu dibutuhkan kerja besar. Jadi kabinet besar itu dibutuhkan kerja besar dan prestasi besar. Kabinet besar diharapkan melahirkan kerja besar dan prestasi besar. Kerja besar dan prestasi besar inilah yang akan melahirkan legacy akan melahirkan warisan satu tapakan sejarah yang lebih baik jadi bangsa kita ini naik kelasnya menjadi lebih baik tidak berjalan ditempat, tanpa adaptasi keadaan-keadaan dan tantangan baru keberlanjutannya kontinuitasnya juga akan gagal.

PKN ingin mengingatkan bahwa dua terminologi ini bukan hal yang permusuhan, bukan hal yang berhadap-hadapan tetapi ini harus dijahit menjadi satu kesadaran bersama sehingga, sekali lagi Indonesia, nusantara ini terus bergerak maju.

Tujuannya apa? Tujuannya itu tadi, yang kedua perbaikan hidup rakyat Mari kita periksa sekarang sebagian fakta-fakta yang sudah menjadi pengetahuan umum kita. misalnya Presiden Prabowo berharap pada masa pemerintahannya ekonomi kita akan tumbuh 8%. Tentu itu cita-cita yang besar. Apakah itu mudah? Tidak mudah, IMF misalnya, memproyeksi pertumbuhan ekonomi kita itu 5 tahun kedepan ya rata-rata 5,1% Bayangkan kalau 5,1% ke 8% itu ada jarak kurang lebih 2,9%. Apakah tidak bisa tumbuh 8% tantangannya besar, apakah mustahil? Tidak ada yang mustahil. Tetapi kalau dianggap itu pekerjaan yang ringan tentu bukan pekerjaan yang ringan.

Kita menyaksikan misalnya data-data, data umum kita pahami, 10 tahun terakhir kelas menengah Indonesia mengalami turun kelas kurang lebih 9,5 juta, angka yang serius. Angka yang serius, kita menyaksikan juga misalnya PHK di sektor industri itu juga dimana-mana berkembang. Sritex yang legendaris di Solo atau Sukoharjo itu beberapa hari yang lalu dinyatakan Pailit oleh pengadilan. Menurut PKN itu bukan realitas Sritex, itu juga menggambarkan beratnya industri garmen di Indonesia. Nah kalau realitas itu kemudian ketemu dengan perkembangan industri yang tidak bisa tumbuh maksimal, ancaman di industrialisasi juga akan ada di depan kita, itu tantangan pemerintahan pak Prabowo.

Bagaimana tumbuh 8% sekali lagi itu pekerjaan yang tidak mudah. Ada turbin baru, ekonomi yang ingin digerakkan yang bernama hilirisasi. Tentu kita setuju dengan hilirisasi, karena itu bagian dari upaya meningkatkan nilai tambah. Tetapi salah satu pelaksanaannya dalam disertasinya juga mengakui bahwa proyek besar hilirisasi ini masih ada soal didalam hal sisi keadilan dan sisi keberlanjutan. Keadilan, artinya pertumbuhan ekonomi daerah-daerah tambang memang tinggi, tetapi ternyata belum maksimal mengoreksi angka pengangguran dan kemiskinan keberlanjutan daerah-daerah tambang, kalau tambangnya nanti sudah habis, apa bagi masyarakat di situ paska tambang habis harus dipersiapkan mesin-mesin ekonomi baru disitu.
Tetapi cara melihat yang jujur seperti ini, bagian penting di dalam menatap masa depan sehingga kita tahu persis di mana sekarang kita berpijak. Nah karena itu salah satu isu penting sampai kapanpun di Indonesia ini, dalam konteks pembangunan ekonomi dan perbaikan hidup rakyat adalah angka kemiskinan dan pengangguran.

Ini dua ukuran paling pokok. Bagi PKN, angka kemiskinan kita sekarang, 9,03% itu harus kita hargai. Tetapi bagi PKN ini harus dikoreksi dasarnya. Karena batas angka kemiskinan itu tidak sampai 600 rupiah per bulan. Bayangkan rakyat kita yang per kapita, pendapatan per kapita per bulannya 600 ribu rupiah itu sudah tidak masuk kategori miskin. Mari kita bayangkan, di bawah 600 ribu, jadi yang 600 ribu tidak terhitung miskin. Bagi PKN angka ini mesti dikoreksi.

Misalnya kita naikkan batas angka garis kemiskinan itu satu juta rupiah. Lebih masuk akal, lebih manusiawi. Tapi kalau dikoreksi batasnya Rp1.000 berarti prosentase angka kemiskinan pasti naik. Bagi PKN naik tidak apa-apa angka itu, dan disitu dimulai jujur menilai tentang garis kemiskinan yang manusiawi itu berapa. Kalau angkanya sebut saja, misalnya saja, jadi 15% misalnya, ya tidak apa-apa justru itu akan makin memacu pemerintah untuk bekerja makin keras, tapi kalau dengan mempertahankan di bawah 600 ribu batas garis kemiskinan itu adalah kemunafikan ekonomi. Hipokrasi hanya untuk mempertahankan angka kemiskinan makin turun 9% Apa artinya 9% kalau realitas orang miskin kita 15%, 20% lebih baik diakui memang 15%, 20% dengan batas garis kemiskinan yang manusiawi 1 juta rupiah misalnya.

Begitupun angka pengangguran. Mengatasi kemiskinan itu yang paling baik, rumus paling baik mengatasi kemiskinan sesungguhnya adalah membuat rakyat bisa bekerja. Rumus paling baik mengatasi kemiskinan adalah membuat rakyat bisa bekerja. Kalau sebanyak mungkin rakyat, mayoritas rakyat bisa bekerja, maka rakyat berpenghasilan, rakyat yang berpenghasilan itulah obat terbaik bagi kemiskinan, rakyat yang menganggur itulah sumber kemiskinan. Karena itu bagi PKN cara-cara kerja pemerintah yang bersifat karitatif, bantuan sosial tetap penting itulah dalam terminologi lama namanya memberi ikan tetapi tetap yang paling baik adalah menyiapkan kail. Apakah semua rakyat bisa diberikan kail? Belum semua Tetapi jangan sampai yang sudah siap menerima kail, itu dipertahankan untuk kepentingan politik agar tetap menerima ikan saja.

Itu namanya politisasi kemiskinan. Kita harapkan caracara baru yang lebih sehat itu ditempuh oleh pemerintahan baru ini sehingga apa yang kita sebut sebagai perbaikan hidup rakyat betul-betul bisa terlaksana dengan baik 2024, 2025, 2026, 2028, 2029 sampai pemilu yang akan datang 2029 kesempatan rakyat untuk melihat kembali, mengevaluasi kembali menimbang-nimbang kembali termasuk menimbang-nimbang PKN. Tetapi dengan cara dan perspektif baru yang lebih sehat bagi kepentingan masa depan kita.

Tapi saya masih harus bilang satu dua hal. Bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju sekaligus bermartabat, perbaikan hidup rakyatnya bisa berjalan dengan baik kalau, kalau hal yang menyangkut jiwa dan karakter rakyatnya diurus dengan baik. Apa itu? Selain kesehatan tentu pendidikan selain pendidikan tentu kebudayaan. PKN mengapresiasi ada Kementerian Kebudayaan. Mudah-mudahan ini adalah jalan pikiran otentik untuk memuliakan kebudayaan nasional kita. Ekonominya maju, politiknya stabil, tapi budayanya rapuh. Jangan harapkan Indonesia menjadi bangsa bermartabat. Politik stabil, sosial penuh harmoni, ekonomi menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran. Tetapi jiwa bangsa ini juga harus diisi itulah nyawanya, apa itu?

Kebudayaan kita. Kebudayaan itu basis utamanya adalah pendidikan yang melahirkan kecerdasan, kecakapan dan sekaligus karakter, pekerti kebangsaan. Bukan hanya pekerti pribadi, pekerti personal, pekerti kelompok, tetapi juga pekerti kebangsaan. Pekerti kebangsaan inilah yang akan memandu arah perjalanan kebudayaan nasional kita sehingga cara melihat Indonesia itu bukan hanya bersifat fisik tetapi juga bersifat non fisik. Bukan hanya prestasi fisik, prestasi jasmaniah tetapi juga prestasi ruhaniah berbangsa. Seperti pesan di dalam lagu kebangsaan kita. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, bangunlah jalan-jalan infrastruktur tetapi sehatkan juga jalan pikiran rakyatnya untuk kemajuan bangsa.

Dengan begitu kita akan menghargai seluruh potensi kita. Potensi Indonesia itu bukan hanya gas, tambang, hutan, laut, sungai, tetapi potensi kita ini juga sejarah, pengalaman sejarah, kekayaan kita ini juga kebudayaan kebudayaan daerah, kebudayaan nasional. Kalau cara menilai kita menjadi utuh komprehensif inilah yang akan memandu perjalanan kita ke depan. Jadi yang dimaksud perbaikan hidup rakyat bagi PKN bukan hanya bersifat jasmaniah tetapi juga ruhaniah, bukan hanya bersifat material tetapi juga bersifat spiritual. Karena pada dasarnya manusia dan kemanusiaan itu adalah jahitan antara dua dimensi itu secara utuh, tanpa itu kita kehilangan sebagian kemanusiaan kita.

Jadi saudara-saudaraku sekalian yang paling penting sekali lagi saya mengingatkan mari kita bersyukur, cara bersyukur yang baik bekerja makin keras ke depan cara mengobati kekecewaan kekurangan yang makin baik berikhtiar makin hebat ke depan. Kita punya kesadaran bahwa kita masih bayi, tetapi bayi itu adalah modal dasar untuk tumbuh berkembang menjadi makin sehat dan dewasa nanti berkiprah tidak ada yang besar tidak dimulai dari yang kecil tidak ada yang dewasa yang tidak berangkat dari bayi. Tapi yang dewasa biasanya mendekati…

Yang kedua, secara eksternal meskipun PKN masih kecil, PKN ingin menegaskan posisi PKN akan terlibat aktif partisipatif dalam urusan kebangsaan dan kenegaraan. Meskipun Sekjen sudah pakai batik belum dipanggil, bukan masalah. Ya karena biasa pakai batik. Bukan masalah, tetapi kami ingin mengingatkan, sebaik apapun pemimpin, sehebat apapun pemimpin, setulus apapun pemimpin. PKN ingin mengingatkan kita semua, tidak boleh ada pemimpin di negara demokrasi yang diberikan cek kosong. Tidak boleh pemimpin menuliskan sendiri di dalam cek itu.

Sudah dipandu oleh konstitusi, sudah dipandu oleh undang-undang, sudah dipandu oleh visi misi presiden, sudah dipandu oleh perintah-perintah moral, panggilan-panggilan moral dan itulah yang harus kita ingatkan terus bersama-sama. karena setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan, kadang-kadang lupa Alfa dan karena itu di dalam sistem demokrasi ingat mengingatkan itu menjadi bagian yang justru menyehatkan. Ingat mengingatkan itu bukan permusuhan, bukan kebencian tetapi itu justru untuk partisipasi menjamin agar jalannya pemerintahan tetap setia pada garis lurus panggilan merah putih.

Jadi PKN akan mendukung penuh langkah-langkah pemerintah sejauh setia pada jalan lurus sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden. Bagi PKN yang disampaikan Presiden itu baik semua, bagi PKN, tidak ada yang tidak baik. Kalau lurus menyelenggarakan, melaksanakan, mengimplementasikan, mewujudkan itu PKN akan dukung bukan 100%, tapi 1000%. Tapi kalau dalam pelaksanaannya oleh para pembantunya nanti ada bagian-bagian yang menurut PKN, menurut publik ada hal yang mulai keluar dari garis, maka PKN atau siapapun kekuatan demokratik tentu akan menyampaikan kritik koreksi dengan cara yang baik. Dengan cara yang baik.

PKN percaya bahwa tujuan yang baik itu mesti ditempuh dengan cara yang baik, tidak boleh menyerang pribadi, tidak boleh menyebarkan kebencian, tidak boleh menyebarkan kebohongan, tidak boleh menyebarkan fitnah karena tujuannya baik, caranya baik tujuan yang baik harus kawin dengan metode atau cara yang baik itu basis falsafah yang akan dipedomani oleh PKN. Karena itu PKN tidak akan bermusuhan dengan siapapun. Tapi PKN akan bermusuhan dengan masalah-masalah bangsa ini.

Kalau pak Ucok punya catatan musuh khusus. Saudara sekalian, itulah beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam rangka Syukuran kita, tas syukuran kita, rasa terima kasih kita 3 tahun PKN lahir hadir berkembang berjuang baru 3 tahun. Tapi insya Allah kalau 30 tahunnya akan datang jangan-jangan BKN jadi nomor 1 di Senayan sana Jangan-jangan tidak perlu nunggu 30 tahun Iya, jangan lama-lama katanya.

Yakinlah bahwa ikhtiar kita yang makin baik 2009 yang akan datang, saya ini masih ingat 2009, 2029 yang akan datang. Akan menghasilkan prestasi yang lebih baik bagi intentitas ini.

Yang terakhir saya ingin memesankan kader-kader PKN di seluruh Indonesia menjelang tanggal 27 November itu peristiwa politik penting nasional yang berlangsung di daerah-daerah pilkada-pilkada PKN seluruh Indonesia Mari jadikan Pilkada tahun ini, sebagai proses exercise politik, proses pembelajaran politik, sebagai proses pematangan pengalaman politik di tingkat lokal yang mudah-mudahan juga disertai dengan hasil yang baik, sehingga PKN punya kontribusi untuk perbaikan bukan hanya di tingkat nasional yang kita bicarakan sekarang ini. Tapi juga di tingkat provinsi di tingkat kabupaten kota karena PKN yakin perbaikan Indonesia itu tidak bisa hanya digerakkan dari Jakarta atau dari ibukota Nusantara misalnya tetapi juga harus digerakkan dari semua titik provinsi dan kabupaten kota di seluruh Indonesia.

Itulah yang nanti akan menjelma menjadi kebangkitan Nusantara. Mohon maaf jika agak panjang. Tapi inilah yang menjadi harapan bagi PKN agar kita semua menjadi bagian yang ikut mengukir sejarah indah bagi perjalanan Indonesia kedepan. Mari kita bersyukur mari kita bergerak terus, mari kita menyalakan api kebangkitan Nusantara bersama-sama. Mohon doa restu bagi semuanya dan terutama doa restu dari seluruh rakyat Indonesia karena PKN akan tetap menjadi pejuang suara rakyat selamanya. Kita tutup dengan ungkapan semangat kita, yel-yel kita boleh berdiri.

Nusantara… Bangkit
Nusantara… Bangkit
Nusantara… Bangkit
PKN… Jaya
PKN… Jaya
PKN… Jaya

Terima kasih, Billahitaufik wal hidayah. Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh…

Share219Tweet137
Previous Post

Satgas Yonif 501 Kostrad Bersinergi dengan PLN, Wujudkan Energi Terbarukan di Perbatasan

Next Post

Bentuk Pansus Angket Fufufafa

Berita Terkait

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Jakarta Menuju Abad Samudera

Pemerintah Perlu Memikirkan Jutaan Orang Kota Yang Tinggal Di Kontrakan Sempit

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Pangdivif 2 Kostrad Sambut Kedatangan Satgas Yonif 501, Kembali Membawa Prestasi

Pangdivif 2 Kostrad Sambut Kedatangan Satgas Yonif 501, Kembali Membawa Prestasi

by wiwin boncel
Juni 6, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Prabowo-Gibran Resmi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Bentuk Pansus Angket Fufufafa

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.