SIAGAINDONESIA.ID Pemimpin tertinggi Hamas, Ismail Haniyeh dibunuh di kediamannya di Teheran, Iran, usai menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/7/2024).
Hingga kini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Tetapi Hamas menyebut serangan itu berasal dari Israel.
Dalam sebuah pernyataan resmi pada Rabu (31/7/2024), Hamas menyebut Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.
“Saudara pemimpin, syahid, Mujahid Ismail Haniyeh, meninggal akibat serangan berbahaya zionis di kediamannya di Teheran, setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan presiden baru Iran,” ungkap Hamas di Telegram.
Perburuan terhadap pimpinan Hamas memang telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan pada bulan April, tiga putra Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Kepala badan intelijen Mossad Israel bersumpah akan membunuh Haniyeh setelah serangan teroris Hamas pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan penculikan 250 orang.
Sementara Haniyeh sebelum meninggal menegaskan bahwa Hamas tidak akan menyerah di bawah tekanan Israel.
Korps Garda Revolusi Iran mengatakan sejauh ini penyebab insiden tersebut belum jelas tetapi sedang diselidiki.
Haniyeh, 62 tahun, adalah anggota terkemuka gerakan Hamas pada akhir 1980-an.
Israel memenjarakan Haniyeh selama tiga tahun pada tahun 1989 saat menindak pemberontakan Palestina pertama.
Ia kemudian diasingkan pada tahun 1992 ke tanah tak bertuan antara Israel dan Lebanon, bersama dengan sejumlah pemimpin Hamas.
Haniyeh diangkat sebagai perdana menteri Palestina pada tahun 2006 oleh Presiden Mahmoud Abbas setelah Hamas memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan nasional.
Namun ia diberhentikan setahun kemudian setelah kelompok itu menggulingkan partai Fatah pimpinan Abbas dari Jalur Gaza dalam seminggu penuh kekerasan yang mematikan.
Ia terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017.
Pada tahun 2018, Departemen Luar Negeri AS menetapkan Haniyeh sebagai teroris. Ia telah tinggal di Qatar selama beberapa tahun terakhir.@