Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

Mei 13, 2025
Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Mei 13, 2025
Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Mei 13, 2025
Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”
Berita

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

by redaksi
Mei 13, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID Total kredit bermasalah Bank Jatim diperkirakan lebih dari dua Triliun. "Selain dugaan korupsi di cabang Jakarta, kredit bermasalah lainnya...

Read moreDetails
Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Mei 13, 2025
1.4k
Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Mei 13, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Selasa, Mei 13, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Berita

Perlakuan Pemerintah ke Sekolah Negeri dan Swasta Tidak Seimbang jadi Penyebab Sengkarut PPDB

by redaksi
Juli 24, 2023
Reading Time: 1 min read
A A
Perlakuan Pemerintah ke Sekolah Negeri dan Swasta Tidak Seimbang jadi Penyebab Sengkarut PPDB

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira. Foto: Ist

491
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SIAGAINDONESIA.ID Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tengah menjadi sorotan. Pasalnya, sorotan itu terjadi lantaran deretan dugaan praktek kecurangan dalam sistem PPDB tersebut.

Adapun dugaan kecurangan itu di antaranya berupa pemalsuan domisili hingga menumpang Kartu Keluarga (KK) dengan keluarga yang jaraknya berdekatan dengan sekolah incaran.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira menilai bahwa yang menjadi masalah dari praktik sistem PPDB itu sendiri adalah kesenjangan antara sekolah berkualitas dan sekolah pada umumnya.

“Kesenjangan dan perlakuan dan dukungan negara yang tidak seimbang antara sekolah negeri dan swasta,” jelas Andreas, Minggu,(23/7/2023).

Andreas menilai, atas dasar itu menyebabkan adanya sekolah-sekolah favorit yang menjadi incaran para siswa dan orang tua terutama bagi yang mampu. Andreas mengakui bahwa penyebab kecurangan yang terjadi juga lantaran hal tersebut.

“Dengan segala cara termasuk menyogok untuk bisa memasukan anak ke sekolah favorit,” papar Andreas.

Andreas sedianya mengapresiasi
ide dasar zonasi itu baik. Menurut Andreas dengan sistem zonasi dapat mendekatkan siswa dari aspek jarak dengan sekolah tempat belajar.

“Namun tidak meratanya kualitas sekolah menyebabkan terjadi penumpukan minat pada sekolah favorit, yang berakibat terjadi tindakan-tindakan manipulatif baik oleh orangtua, pihak sekolah atau kerjasama antara orang tua dan sekolah,” beber Politikus PDIP ini.

Untuk mengatasi masalah ini, kata Andreas, seharusnya sistem PPDB hanya menggunakan satu kriteria penerimaan siswa. Andreas menekankan, bahwa kriteria itu yakni track record belajar siswa dan penerapan sistem test.

“Perlu evaluasi kalau SD dan SMP masih diterapkan sistem zonasi, tapi SMA dan SMK seharusnya menggunakan satu kriteria saja prestasi belajar; test atau seleksi rekord belajar siswa,” tegas Andreas.

Andreas melanjutkan, pendekatan untuk SD dan SMP sedianya bisa tetap dengan menggunakan sistem zonasi. Namun, lanjut Andreas, sistem zonasi bisa juga diterapkan melalui kombinasi secara prosentasi prestasi.

“Sementara untuk SMA dan SMK lebih baik hanya pendekatan prestasi,” pungkas Andreas.@

Share196Tweet123
Previous Post

Poros Politik Baru: “Makzulkan Jokowi”

Next Post

Santrine Abah Ganjar Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Sumenep

Berita Terkait

Mantan Direksi Bank Jatim: “Kredit di Atas 50 M Persetujuan Direksi”

Kredit Bermasalah Bank Jatim Diduga Lebih Dua Triliun

by redaksi
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

Yonif 320/Badak Putih Gelar Perlombaan Antar Kompi Ulun Landap Ulun

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

Peringati Hari Ulang Tahun ke-65 Prajurit, Yonif 320/Badak Putih Laksanakan Ziarah ke Sumur tujuh Gunung Karang  

by wiwin boncel
Mei 13, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Santrine Abah Ganjar Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Sumenep

Santrine Abah Ganjar Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim di Sumenep

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.