Wadankormar Melaksanakan Courtesy Call dengan Vice Admiral Commandant of Royal Thai Marine Corps

Wadankormar Melaksanakan Courtesy Call dengan Vice Admiral Commandant of Royal Thai Marine Corps

Juni 14, 2025
Forwas Gelar E-Football Championship 2025

Forwas Gelar E-Football Championship 2025

Juni 14, 2025
Deputi Penegakan Hukum dan Lingkungqn Hidup RI, Irjend Pol Rizal Irawan: Bila Masih Mengunakan Bahan Bakar Plastik, Kita Sangsi Dengan Hukuman

Deputi Penegakan Hukum dan Lingkungqn Hidup RI, Irjend Pol Rizal Irawan: Bila Masih Mengunakan Bahan Bakar Plastik, Kita Sangsi Dengan Hukuman

Juni 14, 2025
Wadankormar Melaksanakan Courtesy Call dengan Vice Admiral Commandant of Royal Thai Marine Corps
Alutsista

Wadankormar Melaksanakan Courtesy Call dengan Vice Admiral Commandant of Royal Thai Marine Corps

by wiwin boncel
Juni 14, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID   Wakil Komandan Korps Marinir (Wadankormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla. mewakili Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal...

Read moreDetails
Forwas Gelar E-Football Championship 2025

Forwas Gelar E-Football Championship 2025

Juni 14, 2025
1.4k
Deputi Penegakan Hukum dan Lingkungqn Hidup RI, Irjend Pol Rizal Irawan: Bila Masih Mengunakan Bahan Bakar Plastik, Kita Sangsi Dengan Hukuman

Deputi Penegakan Hukum dan Lingkungqn Hidup RI, Irjend Pol Rizal Irawan: Bila Masih Mengunakan Bahan Bakar Plastik, Kita Sangsi Dengan Hukuman

Juni 14, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Minggu, Juni 15, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Peringkat Empat Negara Termiskin Dunia, Indonesia Mendekati Negara Gagal

by redaksi
Juni 14, 2025
Reading Time: 2 mins read
A A
Peringkat Empat Negara Termiskin Dunia, Indonesia Mendekati Negara Gagal
494
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Anthony Budiawan

BANK Dunia membagi ekonomi dunia menjadi empat kelompok berdasarkan klasifikasi pendapatan nasional bruto atau PNB. Keempat kelompok tersebut yaitu negara berpendapatan rendah (low-income countries), negara berpendapatan menengah bawah (lower middle-income countries), negara berpendapatan menengah atas (upper middle-income countries), dan negara berpendapatan tinggi (high-income countries).

Indonesia masuk kategori negara berpendapatan menengah atas sejak 2022. Pendapatan nasional bruto per capita Indonesia saat ini (2024) sebesar 4.870. Pada 2024, terdapat 54 negara di dunia masuk klasifikasi negara berpendapatan menengah atas, dengan pendapatan nasional bruto per capita antara 4.516 dolar AS sampai 14.005 dolar AS.

Klasifikasi atau pembagian negara berdasarkan pendapatan nasional bruto tersebut mempunyai konsekuensi terhadap klasifikasi tingkat kemiskinan internasional. Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan internasional untuk negara berpendapatan menengah atas seperti Indonesia sebesar 6,85 dolar AS (kurs PPP 2017) per orang per hari, atau sekitar Rp1,23 juta per orang per bulan. Penduduk yang mempunyai pendapatan di bawah garis kemiskinan internasional tersebut masuk kategori penduduk miskin.

Menurut Bank Dunia, jumlah penduduk miskin Indonesia, sebagai negara berpendapatan menengah atas, mencapai 171,8 juta penduduk atau 60,3 persen dari jumlah populasi pada tahun 2024. Tingkat kemiskinan yang sangat tinggi ini menempatkan Indonesia di urutan keempat negara termiskian di dunia, dari 54 negara dengan klasifikasi yang sama. Indonesia hanya lebih baik dari Afrika Selatan (63,4 persen), Namibia (62,5 persen) dan Botswana (61,9 persen).

Tingkat kemiskinan Indonesia lebih buruk dari Guatemala (57,3 persen), Guinea Khatulistiwa (57 persen), Armenia (51 persen), Fiji (50,1 persen), Georgia (35,6 persen), dan Gabon (34,6 persen). Tingkat kemiskinan Indonesia juga lebih buruk dari Vietnam (17,9 persen), padahal Vietnam masih masuk kategori negara berpendapatan menengah bawah.

Belum lama berselang, Bank Dunia melakukan penyesuaian terhadap garis kemiskinan internasional, dengan mengadopsi kurs PPP 2021, menggantikan PPP 2017. Penyesuaian ini membuat garis kemiskinan internasional untuk negara berpendapatan menengah atas berubah dari 6,85 dolar AS (PPP 2017) menjadi 8,3 dolar AS (PPP 2021). Penyesuaian ini membuat jumlah penduduk miskin Indonesia naik dari 171,8 juta penduduk menjadi 193,5 juta penduduk, atau mencapai 68,3 persen dari populasi.

Penyesuaian seperti ini telah dilakukan Bank Dunia secara berkala, untuk merefleksikan nilai kurs dan garis kemiskinan menjadi lebih tepat, dan lebih riil. Penyesuaian sebelumnya dilakukan pada September 2022, dengan beralih dari kurs internasional dolar AS PPP 2011 menjadi PPP 2017. Penyesuaian tahun 2022 tersebut membuat garis kemiskinan internasional untuk negara berpendapatan menengah atas berubah dari 5,5 dolar AS (PPP 2011) menjadi 6,85 dolar AS (PPP 2017).

Tidak terbayangkan, Indonesia yang kita banggakan, Indonesia dengan kekayaan alam berlimpah dan tanah nan subur, faktanya mempunyai jumlah penduduk miskin sedemikian besar, dan menempati peringkat 4 negara dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di dunia. Sungguh ironi.

Data di atas membuktikan Indonesia gagal dalam menjalankan perintah konstitusi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Indonesia gagal mewujudkan cita-cata kemerdekaan 1945. Indonesia gagal mewujudkan cita-cita reformasi tahun 1998 yang membuat Presiden Soeharto mengundurkan diri setelah 32 tahun berkuasa.

Kalau kondisi seperti ini terus berlanjut, Indonesia semakin dekat menjadi negara gagal dalam membangun bangsa yang bermartabat dan berdaulat. Hanya perubahan signifikan dan menyeluruh yang dapat mencegah bangsa ini masuk ke jurang kemiskinan. Semoga para tokoh dan elit bangsa ini segera menyadarinya dan mencari solusi bersama. Pemberantasan korupsi, dan mengadili para koruptor, termasuk pejabat tinggi negara, menjadi prasyarat utama untuk memberantas kemiskinan.@

*) Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)

Share198Tweet124
Previous Post

Cepat Atau Lambat Jokowi Akan Hancur

Next Post

Soal Bobolnya Dana Bank DKI Hingga Rp 100 Miliar, CBA: Jangan Sampai Pelaku Lolos

Berita Terkait

Wadankormar Melaksanakan Courtesy Call dengan Vice Admiral Commandant of Royal Thai Marine Corps

Wadankormar Melaksanakan Courtesy Call dengan Vice Admiral Commandant of Royal Thai Marine Corps

by wiwin boncel
Juni 14, 2025
0
1.4k

...

Forwas Gelar E-Football Championship 2025

Forwas Gelar E-Football Championship 2025

by Didik Moker
Juni 14, 2025
0
1.4k

...

Deputi Penegakan Hukum dan Lingkungqn Hidup RI, Irjend Pol Rizal Irawan: Bila Masih Mengunakan Bahan Bakar Plastik, Kita Sangsi Dengan Hukuman

Deputi Penegakan Hukum dan Lingkungqn Hidup RI, Irjend Pol Rizal Irawan: Bila Masih Mengunakan Bahan Bakar Plastik, Kita Sangsi Dengan Hukuman

by Didik Moker
Juni 14, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Hai Kejagung! Selidiki 3 Unit Pembelian Kapal Tongkang PIMD

Soal Bobolnya Dana Bank DKI Hingga Rp 100 Miliar, CBA: Jangan Sampai Pelaku Lolos

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.