Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Hukum Sholat Jumat Bersamaan Dengan Hari Raya (Idul Fitri/idul Adha)

Juni 5, 2025
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Juni 5, 2025
Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

Juni 5, 2025
Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram
Opini

Hukum Sholat Jumat Bersamaan Dengan Hari Raya (Idul Fitri/idul Adha)

by redaksi
Juni 5, 2025
0
1.4k

Oleh: KH. M. Shiddiq Al Jawi Pendahuluan Seperti kita ketahui, terkadang hari raya Idul Fitri atau Idul Adha jatuh pada...

Read moreDetails
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Juni 5, 2025
1.4k
Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

Juni 5, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Kamis, Juni 5, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Pendidikan Pancasilais di Era Prabowo

by redaksi
Juni 4, 2025
Reading Time: 2 mins read
A A
Kepemimpinan Moral

Isa Ansori. Foto: ist

492
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh M. Isa Ansori

TANGGAL 1 Juni selalu diperingati sebagai hari kelahiran Pancasila. Momentum peringatan ini mengingatkan kembali kepada bangsa ini bahwa nilai nilai yang terkandung didalam Pancasila yang digali dari nilai nilai budaya dan moral kehidupan bangsa ini, nilai persatuan, nilai keadilan dan nilai kegotong royongan yang melahirkan sikap empati dan peduli. Nilai ini diharapkan mampu membentuk karakter bangsa ini terutama para pelajar dan mahasiswa menyongsong peradaban Indonesia Emas. Pendidikan merupakan jalan strategis dalam mewujudkan itu. Namun sayangnya arah kebijakan pendidikan kita selalu berubah seiring dengan pilihan jalan yang ditempuh.

Pendidikan menjadi arena tarik-menarik antara ideologi, pasar, dan cita-cita kebangsaan. Di tengah pusaran globalisasi, digitalisasi, dan individualisme, bangsa ini menghadapi pertanyaan mendasar: pendidikan macam apa yang ingin kita wariskan kepada generasi mendatang?

Presiden terpilih Prabowo Subianto datang dengan narasi yang berbeda. Dalam dokumen Asta Cita, ia menegaskan pentingnya membangun manusia Indonesia yang sehat, produktif, dan Pancasilais. Ini bukan sekadar respons atas bonus demografi, tetapi tawaran arah baru: pendidikan yang tak hanya mencerdaskan, tetapi juga menanamkan keberanian untuk berdaulat dalam identitas dan peradaban.

Mewarisi Pendidikan Era Jokowi

Pemerintahan Jokowi telah membangun fondasi penting. Infrastruktur pendidikan diperluas, digitalisasi diperkenalkan, dan Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan pada guru dan siswa. Namun, fokus kebijakan cenderung ekonomistik—pendidikan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja.

Dalam kerangka ini, nasionalisme kadang hanya hadir sebagai formalitas. Sekolah menjadi ruang produksi keterampilan, bukan arena pembentukan watak dan jiwa kebangsaan. Guru bertransformasi menjadi fasilitator, bukan penjaga nilai dan budaya bangsa.

Reformasi Nilai di Era Prabowo

Di sinilah Prabowo menawarkan penekanan baru. Pendidikan tidak cukup hanya menguasai teknologi dan bahasa asing, tetapi harus berakar pada nilai-nilai kebangsaan. Pancasila bukan sekadar hafalan, tetapi harus hidup dalam nalar, laku, dan keputusan anak-anak bangsa.

Pendekatan ini mengandung warna khas Prabowo: disiplin, nasionalisme, dan bela negara. Karakter yang mengandung sisi positif—diperlukan untuk membangun daya juang dan ketahanan mental generasi muda. Namun, ia juga membawa risiko jika tidak disertai ruang kritis dan dialog yang sehat.

Kelebihan dan Kelemahan

Kebijakan pendidikan Prabowo berpotensi mengoreksi arah yang terlalu liberal. Negara kembali hadir untuk membentuk arah dan jiwa pendidikan. Ketimpangan antarwilayah bisa dipersempit melalui intervensi yang terukur. Nilai kebangsaan diperkuat di tengah gempuran budaya global.

Namun pendekatan ini juga menyimpan tantangan. Gaya top-down yang terlalu menekankan ketertiban bisa menumpulkan kreativitas dan daya kritis siswa. Risiko politisasi kurikulum harus dicegah. Pendidikan Pancasila tidak boleh jatuh menjadi indoktrinasi yang membelenggu pikiran.

Jika semangat bela negara tak disertai bela pikir, bela budaya, dan bela demokrasi, maka pendidikan hanya menjadi alat kekuasaan, bukan pembebasan. Apalagi jika ruang partisipasi guru, siswa, dan masyarakat sipil dikesampingkan dalam pengambilan keputusan.

Pendidikan yang Mengakar, Bukan Menggurui

Pendidikan Pancasilais bukan berarti kembali ke model doktriner masa lalu. Ia harus menjelma dalam keseharian: gotong royong, keadilan sosial, keberanian mengambil keputusan yang etis. Sekolah adalah miniatur Indonesia: tempat perbedaan dirawat, empati dilatih, dan tanggung jawab sosial dibangun.

Generasi unggul tak lahir dari tekanan, tetapi dari kesadaran. Di sinilah tantangan Prabowo: mewujudkan revolusi pendidikan yang berakar, bukan sekadar mengguncang. Membangun sekolah-sekolah yang bukan hanya mencetak tenaga kerja, tetapi juga warga negara yang berpikir, merasa, dan bertindak sebagai manusia Pancasila.

Jika berhasil, kita tak hanya menyongsong Indonesia Emas 2045 secara ekonomi, tetapi juga secara moral dan peradaban.@

*) Kolumnis dan Akademisi, Dewan Pakar LHKP PD Muhammadiyah Surabaya, Wakil Ketua ICMI Jawa Timur

Share197Tweet123
Previous Post

Keren! Mahasiswa Sastra Indonesia Unesa Lahirkan Tiga Karya Film Adaptasi Novel

Next Post

Bakamla RI dan Srilanka Gelar Latihan Bersama

Berita Terkait

Vasektomi Sebagai Syarat Bansos, Haram

Hukum Sholat Jumat Bersamaan Dengan Hari Raya (Idul Fitri/idul Adha)

by redaksi
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Blitar, Tekan Angka Stunting dan Penuhi Kebutuhan Nutrisi

by Swara
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Pansel Kecolongan? Salah Satu Direktur Bank Jatim Terindikasi Kredit Fiktif di Gresik Tahun 2022

Pansus Bank Jatim Kandas, Invisible Hand Menentukan Komisaris dan Direksi?

by redaksi
Juni 5, 2025
0
1.4k

...

Next Post
Bakamla RI dan Srilanka Gelar Latihan Bersama

Bakamla RI dan Srilanka Gelar Latihan Bersama

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.