SIAGAINDONESIA.ID Pemerintah akan mengkaji harga tiket naik ke Candi Borobudur, Magelang.
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno melalui Weekly Press Briefieng secara virtual, Senin (6/6/2022).
Menurut Sandiaga, pengkajian dilakukan dengan hati hati serta melibatkan unsur tokoh agama. Sebab, ada juga umat Budha yang menggunakan candi tersebut untuk melakukan ibadah.
“Tentunya sesuai arahan Bapak presiden (Joko Widodo/Jokowi), saat ini keadaan ekonomi sedang dalam keadaan berat terutama dalam masyarakat kelas menengah ke bawah, biaya hidup semakin tinggi, harga bahan pokok naik. Kita harusnya menyampaikan empati yang betul-betul mensinergikan dengan keadaan yang dirasakan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang keluar dari pandemi,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kami akan melakukan langkah strategis setelah mendapat masukkan begitu banyak dari netizen, ahli, dunia usaha, ahli budaya, tokoh agama, Kita koordinasikan, masukan ini menjadi aspirasi masyrakat akan memberikan pengayaan mengenai berapa harga yang dibebankan,” lanjut.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu harga masuk candi menjadi perdebatan karena dinilai terlalu mahal yaitu Rp750.000 per orang.
Harga tiket masuk candi sebesar Rp 750.000 itu diumumkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan melalui akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan pada Jumat (3/6/2022) lalu. Menurutnya, wacana menaikkan tiket masuk candi Borobudur untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur.
“Kami juga sepakat dan berencana untuk membatasi kuota turis yang ingin naik ke Candi Borobudur sebanyak 1200 orang per hari, dengan biaya 100 dollar untuk wisman dan turis domestic sebesar 750 ribu rupiah,” tulis Luhut dalam Instagram pribadinya.
“Khusus untuk pelajar, kami berikan biaya 5000 rupiah saja. Sedangkan untuk masuk ke Kawasan Candi akan tetap mengikuti harga yang sudah berlaku,” jelasnya.@