SIAGAINDONESIA.ID Kini giliran Brigade Infanteri (Brigif) 17 Kostrad, Yonkav 1 Kostrad dan Kikav 1 Kostrad mendapatkan kehormatan kunjungan Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Gabungan Kostrad Ibu Eka M. Saleh Mustafa beserta rombongan di Markas Brigif 17 Kostatd Cijantung, Jakarta Timur, Jum’at (12/1/24).
Dalam kunjungan kerja kali ini, Pangkostrad beserta rombongan disambut langsung oleh Komandan Brigif (Danbrigif) 17 Kostrad Letkol Inf Krisna Pribudi, M.Tr. (Han) dilanjutkan dengan melaksanakan lari 5 K mengelilingi markas sambil mengecek pangkalan Brigif 17, Yonkav 1 dan Kikav 1 Kostrad yang diawali dengan senam pemanasan.
Pangkostrad juga berkesempatan bertatap muka langsung dengan para prajurit Brigif 17 Kostrad, Yonkav 1 Kostrad dan Kikav 1 Kostrad di lapangan Brigif 17 Kostrad.
Dalam pengarahannya, Pangkostrad menyampaikan, sebagai keluarga besar Kostrad, kita semua harus menjaga nama baik Kostrad dengan cara menjaga komitmen untuk menjadi Prajurit yang profesional dan selalu memberi contoh yang baik bagi masyarakat dengan perbuatan dan jangan lupa agar apapun yang kita lakukan harus diniatkan untuk ibadah.
“Jaga kekompakan dan jiwa korsa, jaga loyalitas bawahan ke atasan maupun sebaliknya karena Loyalitas merupakan nilai yang paling tinggi dalam keprajuritan, loyalitas dapat membentuk jiwa korsa yang kuat,” kata Pangkostrad.
Selain itu, lanjut Pengkostrad, kondisi fisik yang prima merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki setiap prajurit Kostrad, karena prajurit Kostrad harus selalu siap kapanpun dan dimanapun apabila sewaktu-waktu diminta oleh negara untuk melaksanakan tugas.
”Perhatikan juga kesehatan, pertumbuhan dan pendidikan anak-anak serta persiapkan betul masa depannya agar nanti dapat menjadi generasi penerus yang berguna bagi bangsa dan negara,”ujar Pangkostrad.
Pangkostrad mengatakan, penerapan reward dan punishment harus benar benar diterapkan disini, Reward atau penghargaan mempunyai peran penting dalam menumbuhkan motivasi anggota untuk bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik, sedangkan punishment perlu diterapkan terhadap setiap pelanggaran prajurit.
“Penerapan hukuman bagi prajurit yang melanggar tidak saja untuk membuat jera tetapi lebih dari pada itu harus dapat memotivasi pelanggar agar dapat merubah perilaku buruk menjadi baik,” pungkas Pangkostrad.
Setelah memberikan pengarahan, Pangkostrad menguji kemampuan Prajurit dan anggota Persit membaca hafalan surah Alquran dan juga memberikan apresiasi kepada Prajurit yang memiliki nilai terbaik di bidang jasmani dan menembak. Kegiatan diakhiri dengan penanaman pohon dan juga foto Bersama.
Discussion about this post