Satgas Yonif 330 Bekerjasama dengan Polres Intan Jaya Musnahkan Puluhan Miras Ilegal

Satgas Yonif 330 Bekerjasama dengan Polres Intan Jaya Musnahkan Puluhan Miras Ilegal

Desember 7, 2023
Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili

Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili

Desember 7, 2023

Bahayanya Memilih Presiden Nir Gagasan

Desember 7, 2023

Youtube

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

Yusron Bertanya ke Prof Yusril: Apakah Perlu KPK Dibubarkan?

1.5k VIEWS
September 4, 2023
    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    SILANG PENDAPAT HILIRISASI NIKEL || Untungkan China?

    1.5k VIEWS
    September 3, 2023
      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      Kenapa Banyak Kepala Daerah yang “Kesasar” Salah Arah dan Tujuan⁉️

      1.5k VIEWS
      November 19, 2022
        Satgas Yonif 330 Bekerjasama dengan Polres Intan Jaya Musnahkan Puluhan Miras Ilegal
        Alutsista

        Satgas Yonif 330 Bekerjasama dengan Polres Intan Jaya Musnahkan Puluhan Miras Ilegal

        by wiwin boncel
        Desember 7, 2023
        0
        1.4k

        SIAGAINDONESIA.ID  Satgas Mobile Yonif 330/Tri Dharma bekerjasama dengan Polres Intan Jaya, melakukan pemusnahan miras sebanyak 56 botol yang dilakukan di...

        Read more
        Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili

        Akar Masalah di Jokowi, Petisi 100 Desak Presiden Dimakzulkan dan Diadili

        Desember 7, 2023
        1.4k

        Bahayanya Memilih Presiden Nir Gagasan

        Desember 7, 2023
        1.4k

        REKAYOREK

        Pilihan Redaksi Rek

        Tjokroaminoto, De Ongekroonde Van Java

        29 Jun 2023

        Festival Peneleh, Sebuah Langkah Pengembangan Wisata Berbasis Sejarah,…

        28 Jun 2023

        Memahami Hukum Adat Nuwo Tuho Masyarakat Lampung Pepadun

        3 Jul 2023

        Mencari Pengampunan, Slowanderer Gaet Fahem Lepas Single…

        28 Jun 2023
        Kamis, Desember 7, 2023
        siagaindonesia.id
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast
        No Result
        View All Result
        siagaindonesia.id
        No Result
        View All Result
        Home Opini

        Pak Polisi, Rakyat Bukan Musuhmu

        by redaksi
        Oktober 11, 2022
        Reading Time: 2 mins read
        A A
        Pecat Nico Afinta dan Iwan Bule

        Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Foto: ist

        495
        SHARES
        1.4k
        VIEWS
        Share on FacebookShare on Twitter

        Oleh: Syafril Sjofyan

        Judul tulisan ini diambil dari salah satu poster yang dibawa oleh emak-emak dalam unjuk rasa di patung kuda (10/10). Saya tergelitik menulis tentang mala petaka di stadion Kanjuruhan. Kota Malang Indonesia. Korban nyawa sia-sia 131 orang. Tadinya saya tidak ingin menulis. Karena sudah banyak sekali berita tentang kejadian yang sangat sedih dan mencekam tersebut.

        Tragedi yang tragis. Berita bertebaran di sosmed, IG, Twitter, Facebook. Begitu juga di media mainstream TV dan pemberitaan media baik lokal, nasional dan internasional. Bahkan media dunia yang ternama seperti The Washinton Post dan New York Times menulis. Salah Polisi!.

        Kemaren polisi Indonesia mulai offensive. Ratusan korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan bukan karena asap gas air mata yang ditembakkan oleh gas air mata. Penjelasan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, dari keterangan ahli dan juga dokter spesialis penyakit dalam, paru, THT dan penyakit mata yang menangani korban meninggal dunia. Penyebab kematian bukan gas air mata, tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Ditambah lagi peluru gas air mata sudah kadaluarsa, sudah lemah fungsinya. Katanya. Wow pak Polisi mulai bela diri.

        Saya kembali sedih. Tak terasa meneteskan air mata lagi. Mendengar alasan tersebut. Lebaykah?. Beberapa hari setelah tragedi. Setiap mendengar kisah para korban yang selamat bercerita di wawancara TV dan channel Youtube. Mata tua ini. Sering meneteskan air mata. Emphaty terhadap kesedihan mereka yang kehilangan buah hati. Sebagian adalah penopang kehidupan keluarga.

        Betul Gas Air Mata tidak berakibat kematian. Semua penonton bola dipastikan belum pernah merasakan semburan gas air mata. Kecuali para demonstran/aktivis. Gas yang dilarang oleh aturan FIFA. Semburan Gas Air Mata yang bertubi-tubi. Menyebabkan kepanikan terjadi. Semua berusaha berlari keluar dengan satu tujuan menghindari dari gas yang membuat pedih mata dan sesak nafas.

        Seandainya tidak ada semburan gas airmata celaka tersebut. Mereka akan sabar dan teratur keluar. Artinya tidak akan terjadi tragedi kelam yang sangat menyedihkan. Walau Arema jagoan mereka kalah. Mereka akan sampai kembali dirumah bersama keluarga, melanjutkan perjuangan hidup keluarga. Kekecewaan kalah akan hilang. Bola itu bundar. Bisa kembali menang.

        Terus terang saya “marah” terhadap Presiden Jokowi yang ketika berkunjung ke Stadion Kanjuruhan. Hanya berkomentar pintu terkunci dan tangga keluar yang curam. Tidak menyinggung sama sekali tentang tembakan Gas Air Mata yang membuat Panik.

        Tentu ini jadi “arahan” bagi para ahli dan polisi. Gas air mata tidak mematikan. Ternyata dan ternyata. Oh. Emphaty pemimpin terhadap derita rakyat yang sedang berduka. Sangatlah jauh. Moral?. Dimana kah?. Hilang!. Pimpinan PSSI “menghindar” dengan temuan botol minuman keras.

        Tidak satupun merasa bersalah. Gentelman untuk mundur. Walaupun desakan bertubi-tubi. Negara Indonesia tercinta. Satria bermoral cuma di kisah perwayangan?. Pemimpin di Negara Jepang, Korea dan lainnya. Gentel mundur dari jabatannya jika terjadi kesalahan. Apalagi mengakibatkan hilangnya nyawa manusia. Jelas mereka itu bukan di negeri wayang. Mereka Satria di Negara mereka.

        Saya juga “marah dan sedih”, sementara ada pemimpin yang bangga karena FIFA “tidak menghukum” PSSI. Pada hal Gas Air Mata yang dilarang FIFA telah membuat panik “membunuh” 131 nyawa secara sadis.

        Saya juga “marah” terhadap Dahlan Iskan dalam tulisannya “seakan memuja” keberhasilan Presiden Jokowi untuk melobby FIFA tidak memberikan sanksi sebagai prestasi. Eling mas DI. Ini menyangkut 131 nyawa rakyat lho. Kembali air mata saya menetes menutup tulisan ini.@

        *) Pengamat Kebijakan Publik, Aktivis 77-78, Sekjen FKP2B

        Terkait

        Share198Tweet124Share50

        REKAYOREK

        Pilihan Redaksi Rek

        Tjokroaminoto, De Ongekroonde Van Java

        29 Jun 2023

        Festival Peneleh, Sebuah Langkah Pengembangan Wisata Berbasis Sejarah,…

        28 Jun 2023

        Memahami Hukum Adat Nuwo Tuho Masyarakat Lampung Pepadun

        3 Jul 2023

        Mencari Pengampunan, Slowanderer Gaet Fahem Lepas Single…

        28 Jun 2023
        • Disclaimer
        • Indeks
        • Pedoman Media Siber
        • siagaindonesia.id

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        No Result
        View All Result
        • Home
        • Berita
        • Ekonomi
        • Hukum
        • Politik
        • Lainya
          • Kriminal
          • Dunia
          • Nusantara
          • Alutsista
          • Siaga Bencana
          • Opini
          • Podcast

        Copyright © 2021 Siaga Indonesia

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In

        Add New Playlist

        This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.