Oleh: Sugiyanto (SGY)-Emik
NAMANYA Prasetyo Edi Marsudi. Panggilan akrabnya: Om Pras, atau juga Om P. Sosoknya dikenal hangat, luwes, sederhana, dan appealing — enak dipandang karena senantiasa terbuka dan rendah hati terhadap siapa pun. Meski begitu, dalam hal prinsip, Om Pras tetap cermat dan tegas.
Gaya bicaranya ceplas-ceplos, to the point, tanpa basa-basi. Kalau setuju, dia akan katakan dengan jujur. Kalau menolak, tetap disampaikan secara elegan. Itulah ciri khas politisi senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Saya mengenal Om Pras sejak lama, sekitar tahun 2013. Hubungan kami makin dekat saat beliau menjabat Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014–2019. Pengalaman politiknya sangat lengkap dan bisa dibilang paripurna. Om Pras adalah anggota DPRD DKI selama tiga periode.
Pada 2013, Prasetyo masuk DPRD DKI Jakarta melalui mekanisme pergantian antar-waktu (PAW), menggantikan kader PDIP yang mengundurkan diri karena pindah partai. Saat Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, PDIP menjadi pemenang Pemilu dan menunjuk Om Pras sebagai Ketua DPRD DKI periode 2014–2019.
Di Pileg 2019, Prasetyo meraih suara terbanyak di Dapil I Jakarta Pusat, yaitu 28.808 suara. Dengan capaian ini, ia kembali dipercaya PDIP untuk menjabat Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2019–2024.
Om Pras lahir di Kudus, Jawa Tengah, 13 Mei 1962. Sosoknya nyentrik dan penuh pengalaman. Di dunia politik dan legislatif, rekam jejaknya sangat lengkap. Ia pernah menjadi bagian dari tim kampanye Jokowi–Ahok pada Pilgub DKI 2012.
Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, bersama Ketua PDIP Jakarta Boy Sadikin, Om Pras juga aktif mendukung Jokowi–Jusuf Kalla. Saat itu, saya turut membantu keduanya dalam kampanye tersebut.
Kemudian, di Pilpres 2019, Om Pras dipercaya menjadi Ketua Tim Kampanye Jokowi–Ma’ruf untuk wilayah DKI Jakarta.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2024, PDIP kembali mempercayakan Prasetyo Edi Marsudi sebagai Ketua Harian Tim Pemenangan pasangan Pramono Anung–Rano Karno (Pram-Doel). Bersama Ketua Tim Cak Lontong dan elemen pendukung lainnya, Om Pras sukses membangun koordinasi serta mengaktifkan jejaring politiknya. Hasilnya: pasangan Pram-Doel berhasil menang dalam satu putaran.
Selain berkiprah di parlemen, Om Pras juga aktif di berbagai organisasi, antara lain Ketua Bidang Kemitraan KONI DKI Jakarta, Ketua DPD Banteng Muda Indonesia DKI Jakarta, Ketua DPD Pemuda Demokrat Indonesia DKI Jakarta, Ketua Presidium Nasional Gerakan Rakyat Anti-Madat (Geram), dan Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta. Daftarnya masih banyak lagi.
Singkatnya, Prasetyo Edi Marsudi adalah tokoh yang kaya pengalaman. Ia memahami banyak persoalan besar Jakarta secara mendalam, termasuk akar permasalahan dan potensi solusinya. Inilah alasan saya berpendapat, pengalaman Om Pras masih sangat dibutuhkan Jakarta — terutama dalam mendukung program-program Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno.
Tulisan ini terinspirasi dari komunikasi saya beberapa waktu dan beberapa hari lalu dengan Om Pras. Saat saya bertanya keberadaannya, beliau menjawab sedang berada di Tuban, Jawa Timur. Katanya, tinggal di Tuban itu tenang dan menyenangkan.
Saya pun menimpali: “Jangan kelamaan di daerah, Om!” Jakarta masih butuh pengalaman dan sentuhan tangan dingin Om,” ucap saya ketika itu.
Saya juga sampaikan kepada Om Pras bahwa untuk mendukung sukses visi, misi, dan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Pram-Doel, pengalamannya sangat dibutuhkan. Terlebih, sebagai Ketua Harian Pemenangan Pram-Doel, saya katakan bahwa kontribusi Om Pras sejatinya merupakan hal yang tak terpisahkan dari keberhasilan pasangan tersebut.
Di akhir komunikasi kami, saya bilang, “Kalau nanti balik ke Jakarta, kabari ya. Kita bisa ngopi-ngopi sambil diskusi panjang soal masa depan Jakarta.”
Om Pras pun menyanggupi dan berjanji akan memberi kabar jika sudah kembali ke Ibu Kota.
Bagi saya, Om Pras bukan sekadar teman, melainkan sudah seperti abang sendiri. Ia juga adalah guru politik saya. Ok, Om P — saya tunggu kabarnya kalau sudah kembali ke Jakarta! @
*) Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat)
Discussion about this post