SIAGAINDONESIA.ID Rencana PLN mendatangkan tabung Compressed Natural Gas (CNG) untuk suplai pembangkit listrik tenaga Multi Gas (PLTMG) di pulau Bawean ditolak nelayan. Nelayan yang beraktivitas di Pelabuhan Perikanan Bawean milik Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim kemarin Jumat (28/2) unjuk rasa.
Puluhan nelayan yang tergabung dalam kelompok Porsen Sungaitopo, Desa Sungaiteluk, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, bersama sama membentangkan poster menggelar aksi protes menolak rencana PLN tersebut. Mereka menilai aktivitas tersebut akan mengganggu kegiatan nelayan saat melaut.
Kepada wartawan, Yasin, salah satu nelayan setempat, mengungkapkan bahwa para nelayan telah beberapa kali berdiskusi secara lisan dengan pihak PLN dan Pelabuhan Perikanan Bawean. Akan tetapi tidak ada titik temu. Nelayan tetap menolak keras karena lokasi yang akan dijadikan tambatan dermaga untuk bongkar muatan tabung gas dan alat berat PLN lainnya berada di area penting bagi nelayan untuk bersandar dan melaut.
“Di lokasi itu ratusan perahu nelayan bersandar. Jika ini tetap dilakukan, tentu akan mengganggu aktivitas nelayan, baik saat melaut maupun saat membongkar hasil tangkapan,” ujar Yasin.
Menurut Yasin, hingga kini belum ada surat resmi atau informasi tertulis dari PLN terkait rencana aktivitas tersebut. Padahal, menurutnya, sosialisasi dan pemberitahuan resmi sangat diperlukan karena dampaknya langsung menyentuh mata pencaharian para nelayan.
“Jika ini tetap dilaksanakan, kami akan kehilangan tempat bersandar dan otomatis tidak bisa melaut. Lalu, siapa yang akan menanggung kehidupan kami?” tandasnya.
Sementara itu diperoleh informasi, PLN sempat menawarkan solusi membangun tempat parkir atau dermaga sandar baru bagi nelayan di area timur Pelabuhan Perikanan Bawean. Akan tetapi tawaran tersebut ditolak karena lokasinya dianggap tidak layak dan sulit untuk dijadikan tempat sandar kapal.
Sebagai catatan, PLN sejak Tahun 2014 mengoperasikan PLTMG Bawean berkapasitas 3 MW sedangkan pembangkit tenaga disel (PLTD) yang sudah ada sebelumnya dengan kapasitas 1,4 MW masih tetapi dioperasikan. PLTMG Bawean tersebut lokasinya berada di area Pelabuhan Perikanan Bawean dengan status sewa/kontrak.
Informasi yang diperoleh lainnya dari laman Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, PLTMG Bawean akan ditambah kapasitasnya hingga 5 MW untuk dapat menerangi masyarakat Pulau Bawean selama 24 jam.@masduki
Discussion about this post