Transformasi Laut Cina Selatan: Pusat Kerjasama Ekonomi

Koperasi Adalah Demokrasi yang Bekerja di Dapur-dapur Rumah Rakyat

Juni 13, 2025
Surindah Korban Mafia Perijinan KKP? Tiga Tahun Urus PKKPRL Diduga Habis Ratusan Juta

Surindah Korban Mafia Perijinan KKP? Tiga Tahun Urus PKKPRL Diduga Habis Ratusan Juta

Juni 13, 2025
Jabatan Kepala Daerah Bukan Konten Medsos, Presiden Perlu Susun Panduan untuk Penertiban

Presiden Intervensi, Indikasi Ada Duri Dalam Kabinet

Juni 13, 2025
Transformasi Laut Cina Selatan: Pusat Kerjasama Ekonomi
Opini

Koperasi Adalah Demokrasi yang Bekerja di Dapur-dapur Rumah Rakyat

by redaksi
Juni 13, 2025
0
1.4k

Oleh: Radhar Tribaskoro DI sebuah desa di lereng gunung, seorang ibu menyusun daftar belanja harian sambil menghitung sisa uang di...

Read moreDetails
Surindah Korban Mafia Perijinan KKP? Tiga Tahun Urus PKKPRL Diduga Habis Ratusan Juta

Surindah Korban Mafia Perijinan KKP? Tiga Tahun Urus PKKPRL Diduga Habis Ratusan Juta

Juni 13, 2025
1.4k
Jabatan Kepala Daerah Bukan Konten Medsos, Presiden Perlu Susun Panduan untuk Penertiban

Presiden Intervensi, Indikasi Ada Duri Dalam Kabinet

Juni 13, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Jumat, Juni 13, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Milisi Kecoa Kakus

by redaksi
Mei 9, 2022
Reading Time: 2 mins read
A A
Milisi Kecoa Kakus

Milisi Kecoa Band. Foto: ist

492
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: M Rizal Fadillah

HANCUR budaya di era Jokowi. Anak-anak miskin intelektual, rasa, dan iman berjingkrak-jingkrak mentertawakan agama, surga, dan neraka. Lewat lagu yang menggambarkan betapa berantakannya budaya nusantara saat ini. Judulnya “Ini bukan Arab”. Kasihan anak-anak milisi ini teracuni dan bermental kecoa kakus. Bau dan kotor.

Coba lihat bagian lirik jingkrak-jingkrak seperti orang gila itu.

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan!
Kau paksakan budaya
Tapi ini bukan di Arab di jaman Nabi
Cepatlah kau mati, tagih pahalamu di surga
Surgamu, nerakaku
Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan!
Ini bukan Arab, ini bukan Arab. Bukan!

Rasialis, sinis, dan jauh dari agamis adalah fenomena generasi hidup senin kemis.

Sesak nafas bersaturasi rendah. Prihatin pada orang tua yang mengasuh dan mendidik mereka. Mungkin ibunya menangis saat anak-anak itu berjingkrak-jingkrak. Surgamu nerakaku, katanya. Ibunya masuk surga, anaknya di neraka.

Untuk menjawab ini, bagus juga balasan lirik itu.

Ini bukan Amerika, ini bukan China, bung. Bukan!
Kau paksakan budaya
Tapi ini bukan Nusantara di jaman PKI dulu
Cepatlah kau pergi, tagih janji majikanmu
Surga palsumu, nerakamu
Ini bukan Amerika, Ini bukan China, bung. Bukan!
Ini Nusantara ala mu, Nusantara ala mu, bung. Iyaa!
Pak Jokowi itu anak-anak di negeri pimpinan bapak. Mereka bukan kebanggaan, bukan kebanggaan. Bukan!

Betapa rusaknya negeri ini karena mengelola negara seenaknya, hutang besar beban bangsa, jurang sosial menganga, meminggirkan agama dan jingkrak-jingkrak orang gila. Parah juga menjadi negara kecoa.

Kecoa yang bernama latin Blattodea itu otaknya tidak di kepala, matinya terbalik, dan larinya cepat. Takut oleh aroma lavender, peppermint, kapur barus, dan juga daun salam. Berhabitat lembab dan kotor, penyebar kuman. Rumah atau ruang harus dibersihkan dari kecoa-kecoa berbahaya.

Milisi Kecoa Band adalah band kalang kabut yang merusak moral anak muda. Di jaman Soekarno band model ini masuk kategori “ngak ngik ngok”. Budaya hedonis yang tidak sesuai dengan semangat kebangsaan “budaya inperialis”, kata bung Karno.@

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Tags: Ini Bukan ArabM Rizal FadillahMilisi Kecoa
Share197Tweet123
Previous Post

Jokowi Piknik, Sinyal Rehat Mendekat

Next Post

Dua Modal Kuat AHY Hadapi Pilpres 2024, Berbeda Dengan Anies-Ganjar

Berita Terkait

Mengapa Tidak Berempati Pada 6 Ayah yang Puteranya Dibunuh dan Disiksa

Moderasi Beragama Itu Islamophobia

by redaksi
Juli 29, 2022
0
1.4k

...

Mengapa Tidak Berempati Pada 6 Ayah yang Puteranya Dibunuh dan Disiksa

Islamophobia Tidak Ada? Buta Kalee

by redaksi
Juli 24, 2022
0
1.5k

...

Tugas Baru Luhut Benahi Migor Disorot, Apakah Menko Airlangga Gagal?

Bukannya Waspada, Malah Nuduh Sakit Jiwa

by redaksi
Juli 20, 2022
0
1.4k

...

Next Post
Dua Modal Kuat AHY Hadapi Pilpres 2024, Berbeda Dengan Anies-Ganjar

Dua Modal Kuat AHY Hadapi Pilpres 2024, Berbeda Dengan Anies-Ganjar

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.