SIAGAINDONESIA.ID Rencana PLN mendatangkan Tabung Compressed Natural Gas (CNG) untuk suplai pembangkit listrik tenaga Gas di pulau Bawean meresahkan nelayan yang mangkal di pelabuhan perikanan Bawean.
“Beberapa nelayan pernah diundang sosialisasi tetapi tidak ada kesepakatan,” jelas Rofik, nelayan setempat.
Informasi yang dikumpulkan awak media, PLN akan membangun dermaga di sekitar pelabuhan perikanan untuk batu loncatan tabung CNG sebelum diangkat ke darat. Hal tersebut dibenarkan Kepala Pelabuhan Bawean.
Menurut Maswadi PLN sudah koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jatim sedangkan lokasinya berada di lahan DKP Jatim yang dikontrak PLN.
“Saya tidak faham apakah dermaga tersebut nantinya akan digunakan pula untuk nelayan,” jelas Maswadi.
Akan tetapi Masalahnya lanjut Rofik, pembangunan dermaga oleh PLN tersebut akan menggangu aktivitas nelayan terutama kapal kapal yang akan bermanuver sebelum dan sesudah merapat di pelabuhan perikanan.
Hal senada juga dikatakan Nurwahid, nelayan yang rutin menangkap ikan tongkol di laut Jawa itu.
“Dermaga yang ada ini sudah sesak dipadati kapal nelayan dan lokasinya berdekatan dengan dermaga yang akan dibangun PLN, resminya.
Sementara itu Sekjen HNSI Jatim, Kamil Anadjib menambahkan, PLN dianjurkan untuk menggunakan fasilitas dua pelabuhan umum yang ada di Kecamatan Sangkapura agar tidak menggangu aktivitas nelayan.
“Kedua pelabuhan tersebut jaraknya tidak jauh dari lokasi Power Plant PLN,” jelas Kamil.
Kepala DKP Jatim, Isa Anshori yang dihubungi terkait keresahan nelayan Bawean mengatakan, proyek PLN di lahan DKP sudah sesuai prosedur dan aturan.
“Nanti kita fasilitasi, karena pembangunan listrik di Bawean untuk nelayan juga,” jelasnya.
Bagian pengaduan PLN Bawean yang dihubungi awak media diminta langsung ke kantor PLN di Jl. Pendidikan No 10.
“Tidak ada nomor telponnya,” jawab admin melalui pesan WhatsApp. @masduki
Discussion about this post