Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Juni 7, 2025
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara
Ekonomi

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

by Ahmat
Juni 7, 2025
0
1.4k

SIAGAINDONESIA.ID - Setelah dua tahun melayani pecinta kuliner Tanah Air di Australia, restoran halal Garam Merica Sydney kini resmi bertransformasi...

Read moreDetails
Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

Juni 7, 2025
1.6k
Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Juni 7, 2025
1.4k

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
Minggu, Juni 8, 2025
SIAGA INDONESIA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast
No Result
View All Result
SIAGA INDONESIA NEWS
No Result
View All Result
Home Opini

Menatap Masa Depan Indonesia Bersama Jalan Perubahan Anies Baswedan

by redaksi
September 5, 2024
Reading Time: 3 mins read
A A
Menatap Masa Depan Indonesia Bersama Jalan Perubahan Anies Baswedan

Anies Baswedan. Foto: istimewa

514
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Isa Ansori

SEPULUH tahun terakhir (2014-2024) masa kepemimpinan Jokowi, jalan reformasi menemui guncangan-guncangan, hal ini disebabkan oleh perjalanannya dibelokkan.

Tidak banyak yang bisa merasakan, karena selama sepuluh tahun itu pembelokkan justru disokong oleh sebagian dari mereka yang pernah berdarah-darah menggulingkan orde baru yang kolusi, korupsi dan nepotisme. Sehingga menjelang berakhirnya masa kepeminpinan Jokowi, arah reformasi yang anti KKN, justru tumbuh subur, politik dinasti dikembangkan, hukum dikangkangi demi ambisi kekuasaan, demokrasi dipasung melalui isntrumen hukum, kepentingan oligarki diutamakan, rakyat hanya diberi bantuan bantuan seolah pemerintah memperhatikan rakyatnya.

Pengesahan UU Cipta kerja dan UU yang mengatur pilkada yang memberi karpet merah kepada putra mahkotanya, Gibran adalah bukti nyata, reformasi telah salah arah.

Di akhir kepemimpinan Presiden Jokowi, banyak yang merasa bahwa reformasi, yang dulunya menjadi api semangat perubahan Indonesia, mulai pudar. Janji-janji untuk memberantas korupsi, memperbaiki tatanan hukum, dan menyejahterakan rakyat kecil semakin jauh dari kenyataan.

Infrastruktur memang berdiri megah, tapi di balik gedung-gedung tinggi itu, reformasi yang didambakan seolah kehilangan arah. Proyek Strategi Nasional yang seharusnya bisa mensejahterkan rakyat, justru menjadi ajang kepentingan bisnis oligarki. Melabrak peraturan tata ruang yang dibuat oleh daerah.

Hal ini berpotensi konflik antara pemerintah daerah dengan masyarakat lokal terdampak. Kasus tanah Rempang, Pembangunan IKN dan yang terbaru adalah reklamasi di pantai timur Surabaya seluas 1085 Ha.

Di tengah kekecewaan ini, Anies Baswedan hadir sebagai sosok yang mencoba membangkitkan kembali harapan. Sebagai tokoh yang pernah berada di dalam sistem, Anies memahami dari dekat bagaimana reformasi yang diimpikan pascareformasi 1998 mulai luntur.

Dia menyaksikan bagaimana elite politik lebih sering berbicara soal kekuasaan daripada kesejahteraan, dan bagaimana suara rakyat seakan hanya menjadi gema yang hilang di lorong-lorong istana. Anies, dengan segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapinya, tetap yakin bahwa jalan menuju perubahan masih ada—ia hanya perlu terus menemukannya.

Anies adalah sosok yang berbeda. Dia tidak datang dengan janji kosong atau retorika yang berapi-api. Dia hadir dengan visi yang tenang namun jelas—bahwa perubahan yang sesungguhnya harus berpijak pada nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan keberpihakan pada rakyat kecil. Anies tahu bahwa pembangunan fisik semata tidak akan membawa kesejahteraan yang merata jika reformasi di bidang sosial, ekonomi, dan hukum tidak diperbaiki.

Banyak yang mungkin bertanya, bagaimana Anies bisa membawa perubahan setelah bertahun-tahun arah reformasi tersendat? Jawabannya sederhana: Anies tak berusaha menyaingi Jokowi, tapi ingin mengembalikan reformasi ke jalurnya.

Dalam pandangannya, reformasi bukan hanya soal membangun jalan tol atau bandara, melainkan soal membangun kepercayaan publik, memberantas korupsi, dan memastikan bahwa hukum berlaku adil bagi semua orang.

Narasi ini bukanlah tentang pertarungan antara dua tokoh, melainkan tentang dua pendekatan yang berbeda. Jokowi mungkin membawa Indonesia ke era pembangunan fisik yang pesat, namun Anies melihat bahwa ada lebih banyak yang harus dibenahi. Bagi Anies, pembangunan yang sejati harus mencakup pembaruan di segala aspek kehidupan masyarakat—dari pendidikan yang merata hingga keadilan yang tak pandang bulu.

Sebagai pemimpin yang lahir dari generasi reformasi, Anies tetap percaya bahwa Indonesia bisa menjadi lebih baik. Meski jalan reformasi sempat dibelokkan, ia yakin bahwa jalur itu bisa ditemukan kembali.

Masa depan Indonesia tanpa Jokowi, bagi Anies, adalah kesempatan untuk menata ulang arah bangsa, memperbaiki kesalahan, dan memulihkan harapan yang hilang.

Dengan narasi yang humanis dan penuh empati, Anies berusaha menunjukkan bahwa perubahan tidak harus dilakukan dengan tangan besi atau kebijakan yang memaksakan. Perubahan bisa terjadi ketika kita mau mendengarkan, peduli, dan berpihak pada mereka yang selama ini terpinggirkan. Di tengah hiruk-pikuk politik, Anies tetap percaya bahwa manusia adalah pusat dari setiap kebijakan.

Anies mungkin tak sempurna, dan jalannya mungkin penuh tantangan, tapi ia yakin bahwa dengan ketekunan dan keberanian, reformasi bisa kembali ke jalurnya. Baginya, masa depan Indonesia adalah tentang memastikan bahwa setiap warga negara mendapat tempat di bawah payung keadilan dan kemakmuran. Meski masa Jokowi berakhir, Anies yakin bahwa jalan menuju reformasi belum tertutup—dan ia akan terus menemukannya, untuk Indonesia yang lebih baik.

Jalan Anies untuk tetap menjadi lokomotif perubahan Indonesia kini semakin terang, meski harus dilalui melewati jalan terjal, antusiasme rakyat menjemput perubahan, akan menjadi energi yang sangat berharga.

Di tengah kepemimpinan yang berkelanjutan yang dikhawatirkan akan melanggengkan kesesatan arah reformasi, Anies akan menjadi harapan baru untuk Indonesia yang lebih beradap, Indonesia yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotis.@

*) Kolumnis dan Akademisi, Dewan Penasehat Perkumpulan Bhoemi Poetera Indonesia Jawa Timur, Tinggal di Surabaya

Share206Tweet129
Previous Post

Sungguh Berdosa Mengganti Adzan di TV Dengan Running Text Demi Misa Paus

Next Post

Muassis PMII Ingatkan Seluruh Kader Komisariat UINSA Harus Jaga Khittah NU

Berita Terkait

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

Pandawa Nama Baru Restoran Garam Merica Sydney yang Tetap Mengusung Semangat Autentik Kuliner Nusantara

by Ahmat
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Sebelum Uji Forensik, Periksa dahulu joko widodo

Menyembelih Kekuasaan Jokowi Adalah Ibadah

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.6k

...

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

Refleksi Atas Sepakbola, Nasionalisme Dan Luka Kita

by redaksi
Juni 7, 2025
0
1.4k

...

Next Post

Muassis PMII Ingatkan Seluruh Kader Komisariat UINSA Harus Jaga Khittah NU

Discussion about this post

REKAYOREK

Ini Asal Mula Nama Grup Band Rock Elpamas

10 Feb 2025

Informasi Konstruktif Melindungi dan Melestarikan Seni Budaya…

13 Feb 2025

Bahasa Universal Itu Bernama Matematika

13 Feb 2025
  • Disclaimer
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Politik
  • Lainya
    • Kriminal
    • Dunia
    • Nusantara
    • Alutsista
    • Siaga Bencana
    • Opini
    • Podcast

Copyright © 2021 Siaga Indonesia

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.